FITNESS & HEALTH
Inspeksi Pangan Terhadap Perusahaan Katering bagi Jemaah Haji
Yatin Suleha
Kamis 29 Mei 2025 / 10:31
Jakarta: Pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) yang intensif dan berkala oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dilakukan terhadap berbagai perusahaan katering penyedia makanan bagi jemaah haji mendapatkan sambutan positif.
Beberapa pihak katering memberikan apresiasi atas upaya pemerintah Indonesia melalui KKHI Daerah Kerja Makkah dalam memastikan kebersihan dan keamanan pangan yang terstandardisasi. Ini merupakan sebuah langkah krusial untuk menjaga kesehatan jemaah selama musim haji.
Baca juga: Penyakit Jantung Dominasi Wafatnya Jemaah Haji
Hal ini disampaikan oleh Ludi, Chef asal Indonesia dari Katering Balad Al Amin di Makkah. Ia mengatakan pihaknya selalu melakukan evaluasi untuk memaksimalkan pelayanannya dengan mengutamakan kesehatan jemaah.
“Alhamdulillah, jadi kami tahu apa kekurangannya apa, yang layak dimakan dan dikonsumsi harus benar-benar sehat. Mungkin, misalnya yang sekarang kurang tertib, ditertibkan lagi gitu ya,” tuturnya.
Intinya, menurut Ludi, adalah harus memprioritaskan pangan jemaah dari sisi kesehatannya, apakah dari sisi kebersihan air, bahan baku, bumbu-bumbu, hingga kualitas udara di dalam dapur kateringnya.

(Beberapa pihak katering memberikan apresiasi atas upaya pemerintah Indonesia melalui KKHI Daerah Kerja Makkah dalam memastikan kebersihan dan keamanan pangan yang terstandardisasi. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ludi mengapresiasi kegiatan inspeksi yang telah dilakukan sehingga mereka mendapatkan pencerahan, pandangan menjadi lebih terbuka, lebih mengerti, dan paham untuk membuat makanan jemaah yang aman dan sehat.
Senada dengan Ludi, Chef Hasan Basri dari Katering Anfal Quraish juga mengatakan dengan adanya inspeksi kesehatan lingkungan, pihak katering bisa mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan selama proses penyiapan hingga penyajian makanan jemaah.
“Alhamdulillah, kegiatan ini bagus ya, jadi ada kemajuan sedikit, biar tukang dapur nanti ada sedikit eh teguran gitu. Yang mana yang enggak ada barangnya jadi ada gitu. Alhamdullih, masukan-masukkannya untuk evaluasi buat saya,” ulas Chef yang sudah bermukim puluhan tahun di Arab Saudi.
Kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan ini mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap fasilitas dapur, proses penyimpanan bahan baku, penanganan makanan, kebersihan peralatan, hingga sanitasi pekerja dan lingkungan katering.
Baca juga: Sebanyak 99 Jemaah Haji Indonesia Dilaporkan Terserang Pneumonia
“Tujuannya jelas yaitu mencegah penyebaran penyakit dan memastikan jemaah haji menerima makanan yang aman, higienis, dan berkualitas,” ungkap Penanggung Jawab Kesehatan Lingkungan KKHI Makkah. Dedy Kurniawan, SKM, MKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Beberapa pihak katering memberikan apresiasi atas upaya pemerintah Indonesia melalui KKHI Daerah Kerja Makkah dalam memastikan kebersihan dan keamanan pangan yang terstandardisasi. Ini merupakan sebuah langkah krusial untuk menjaga kesehatan jemaah selama musim haji.
Baca juga: Penyakit Jantung Dominasi Wafatnya Jemaah Haji
Hal ini disampaikan oleh Ludi, Chef asal Indonesia dari Katering Balad Al Amin di Makkah. Ia mengatakan pihaknya selalu melakukan evaluasi untuk memaksimalkan pelayanannya dengan mengutamakan kesehatan jemaah.
“Alhamdulillah, jadi kami tahu apa kekurangannya apa, yang layak dimakan dan dikonsumsi harus benar-benar sehat. Mungkin, misalnya yang sekarang kurang tertib, ditertibkan lagi gitu ya,” tuturnya.
Intinya, menurut Ludi, adalah harus memprioritaskan pangan jemaah dari sisi kesehatannya, apakah dari sisi kebersihan air, bahan baku, bumbu-bumbu, hingga kualitas udara di dalam dapur kateringnya.

(Beberapa pihak katering memberikan apresiasi atas upaya pemerintah Indonesia melalui KKHI Daerah Kerja Makkah dalam memastikan kebersihan dan keamanan pangan yang terstandardisasi. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ludi mengapresiasi kegiatan inspeksi yang telah dilakukan sehingga mereka mendapatkan pencerahan, pandangan menjadi lebih terbuka, lebih mengerti, dan paham untuk membuat makanan jemaah yang aman dan sehat.
Senada dengan Ludi, Chef Hasan Basri dari Katering Anfal Quraish juga mengatakan dengan adanya inspeksi kesehatan lingkungan, pihak katering bisa mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan selama proses penyiapan hingga penyajian makanan jemaah.
“Alhamdulillah, kegiatan ini bagus ya, jadi ada kemajuan sedikit, biar tukang dapur nanti ada sedikit eh teguran gitu. Yang mana yang enggak ada barangnya jadi ada gitu. Alhamdullih, masukan-masukkannya untuk evaluasi buat saya,” ulas Chef yang sudah bermukim puluhan tahun di Arab Saudi.
Kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan ini mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap fasilitas dapur, proses penyimpanan bahan baku, penanganan makanan, kebersihan peralatan, hingga sanitasi pekerja dan lingkungan katering.
Baca juga: Sebanyak 99 Jemaah Haji Indonesia Dilaporkan Terserang Pneumonia
“Tujuannya jelas yaitu mencegah penyebaran penyakit dan memastikan jemaah haji menerima makanan yang aman, higienis, dan berkualitas,” ungkap Penanggung Jawab Kesehatan Lingkungan KKHI Makkah. Dedy Kurniawan, SKM, MKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)