FITNESS & HEALTH

Wow, Para Ilmuwan Temukan Golongan Darah Baru, Apa Itu?

Mia Vale
Jumat 07 Oktober 2022 / 08:00
Jakarta: Setiap manusia mempunyai golongan darah dan antara satu dengan yang lain bisa berbeda. Golongan darah ini harus diketahui oleh setiap individu. Pasalnya, bila terjadi sesuatu pada diri mereka atau anggota keluarganya di mana membutuhkan bantuan darah untuk transfusi, mereka bisa membantu. 

Kalau sebelumnya kita hanya mengetahui ada empat golongan darah, kini sebuah penemuan baru memperkenalkan kelompok golongan darah baru yang mungkin penting untuk diperhatikan dalam kesempatan langka. Melansir dari laman The Hill, baru-baru ini sekelompok ilmuwan telah menggambarkan golongan darah yang baru ditemukan.

Seperti diketahui, golongan darah yang paling umum dikenal seperti A, B, O dan Rh serta lusinan lainnya. Sedangkan, golongan darah baru ini, diberi nama golongan darah Er, merupakan golongan darah ke-44 yang dideskripsikan. Secara total, ada lima antigen Er dalam kelompok ini berdasarkan variasi genetik dalam protein Piezo1, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Blood. Protein Piezo1 ditemukan pada permukaan sel darah merah.

Antibodi yang cocok dengan antigen Er dapat menempel padanya dan menyebabkan sel kekebalan menyerang sel yang tidak cocok. Ini juga dapat terjadi dalam kasus lain di mana golongan darah tidak cocok dan mengapa dokter serta praktisi perawatan kesehatan bekerja untuk menghindari ketidakcocokan. Antigen Er ditemukan bertahun-tahun yang lalu, tetapi penelitian ini adalah yang pertama untuk menggambarkan mutasi antigen yang berbeda.


(Golongan darah yang paling umum dikenal seperti A, B, O dan Rh serta lusinan lainnya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Ketika sel darah muncul dengan antigen yang tubuh kita tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kita sendiri, sistem kekebalan kita mengaktifkan, mengirimkan antibodi untuk menandai sel-sel pembawa antigen yang dicurigai untuk dihancurkan. 

Dalam beberapa kasus ketidakcocokan antara bayi yang belum lahir dan golongan darah ibu mereka dapat menyebabkan masalah jika sistem kekebalan ibu menjadi peka terhadap antigen asing. Sementara, antibodi yang dihasilkan sebagai respons kemudian dapat melewati plasenta, yang menyebabkan penyakit hemolitik pada bayi yang belum lahir.

Ini termasuk dua versi antigen yang sebelumnya tidak diketahui. “Menemukan sistem golongan darah baru seperti menemukan planet baru. Ini memperbesar lanskap realitas kita,” ujar Daniela Hermelin, dari Fakultas Kedokteran Universitas Saint Louis, kepada WIRED. Hermelin pun tidak terlibat dalam penelitian ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH