Mengenal Efusi Pleura: Paru-paru Bocor Akibat Rokok-Vape

Putri Purnama Sari

Rabu 23 Agustus 2023 / 16:29

Jakarta: Baru-baru ini ramai di media sosial kisah seorang pria di Jakarta yang mengalami efusi pleura akibat terlalu sering merokok dan ngevape. Pria itu diketahui mengalami kebocoran pada paru-parunya dan dipenuhi cairan di rongga pleuranya.

Lantas, apa sih sebenarnya Efusi Pleura? Apa penyebab dan gejala yang biasa dirasakan oleh penderita Efusi Pleura? Berikut Medcom.id telah merangkumnya. Simak informasinya berikut ini ya!

Dilansir dari alodokter, Efusi Pleura merupakan penumpukan cairan di rongga pleura. Rongga ini terletak di antara lapisan pleura yang membungkus paru-paru dengan lapisan pleura yang menempel di dinding dalam rongga dada.

Pada kondisi normal, biasanya di dalam rongga pleura terdapat sekitar 10 ml cairan. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas agar paru-paru dapat bergerak dengan lancar ketika bernapas. Namun, pada penderita efusi pleura, jumlah cairan tersebut bisa menumpuk karena jumlahnya terlalu banyak atau bisa juga cairan yang keluar dari rongga pleura terlalu sedikit.

Penyebab Efusi Pleura

Penyebab Efusi Pleura bermacam-macam. Ada yang disebabkan oleh peradangan pada paru-paru seperti pneumonia, tuberkulosis, kanker paru, atau edema paru. Penyakit autoimun, penyumbatan pada arteri paru-paru, mengonsumsi obat-obatan tertentu, mengonsumsi minuman beralkohol terlalu sering, terkena paparan debu asbes, dan yang terakhir memiliki kebiasaan merokok dan vape.

Gejala Efusi Pleura

Sebagian besar penderita efusi pleura tidak mengalami gejala. Bila gejala muncul, maka tergantung pada kondisi medis yang menjadi penyebabnya. Sebagai contoh, penderita bisa mengalami keluhan seperti batuk dan demam tinggi jika efusi pleura disebabkan oleh pneumonia. Selain itu, ada juga gejala lainnya yang umum terjadi seperti batuk kering, sesak napas, cegukan, nyeri dada, dan sulit bernapas.

Cara Mengobati Efusi Pleura

Pengobatan efusi pleura bertujuan untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura dan mencegah berulangnya penumpukan cairan. Biasanya metode pengobatannya adalah dengan cara Thoracentesis, Chest tube, Pleural drain, Pleurodesis, dan Operasi.