FITNESS & HEALTH
Cara Mengatasi Serangan Migrain di Pagi Hari
Kumara Anggita
Senin 23 Agustus 2021 / 12:00
Jakarta: Suasana pagi bisa rusak bila dimulai dengan hal yang tidak menyenangkan seperti serangan migrain. Dalam banyak sumber disebutkan bahwa hingga saat ini, penyebab migrain belum dapat dipastikan.
Dilansir dari Alodokter, dalam banyak kasus serangan migrain, ditemui kadar zat kimia dalam otak yang disebut serotonin menurun.
Kondisi ini diduga menyebabkan salah satu saraf otak (trigeminal) melepaskan zat kimia yang menuju ke lapisan luar otak (meningen) sehingga menimbulkan nyeri.
Namun, kamu masih bisa memperbaikinya dengan melakukan sedikit perawatan untuk mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan. Dikutip dari Medical News Today, ada beberapa cara yang bisa dicoba antara lain:
Ini termasuk penghilang rasa sakit, seperti acetaminophen (Tylenol), ibuprofen (Advil, Motrin IB), dan aspirin. Obat pereda migrain juga tersedia untuk pengobatan migrain ringan. Excedrin Migrain adalah salah satu contohnya. Ini mengandung kafein, aspirin, dan asetaminofen.
.jpg)
(Untuk mengonsumsi obat resep kamu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan obat yang paling sesuai dengan gejala serangan migrain kamu. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
1. Triptan seperti sumatriptan (Imitrex, Tosymra) dan rizatriptan (Maxalt), yang memblokir sinyal rasa sakit dihydroergotamines, yang merupakan semprotan hidung atau suntikan yang mengubah penyempitan pembuluh darah di otak
2. Opioid yang merupakan obat penghilang rasa sakit yang sangat kuat
3. Obat antimual, yang diresepkan dokter untuk mengatasi gejala mual dan muntah
Orang yang mengalami migrain dapat mencoba pengobatan rumahan berikut ini sendiri. Perawatan ini juga bisa dikombinasikan dengan obat:
1. Berbaring di ruangan yang gelap dan sunyi tidur atau istirahat
2. Menerapkan kompres hangat atau dingin ke kepala dan leher
3. Mandi
4. Minum kafein
5. Berlatih yoga atau meditasi untuk mengurangi tingkat rasa sakit
Jika kondisi kamu tidak ada perubahan ada baiknya berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter spesialis saraf atau neurologis yang merupakan dokter spesialis yang mendiagnosis dan mengobati masalah yang berkaitan dengan otak dan sistem saraf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dilansir dari Alodokter, dalam banyak kasus serangan migrain, ditemui kadar zat kimia dalam otak yang disebut serotonin menurun.
Kondisi ini diduga menyebabkan salah satu saraf otak (trigeminal) melepaskan zat kimia yang menuju ke lapisan luar otak (meningen) sehingga menimbulkan nyeri.
Namun, kamu masih bisa memperbaikinya dengan melakukan sedikit perawatan untuk mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan. Dikutip dari Medical News Today, ada beberapa cara yang bisa dicoba antara lain:
Obat bebas
Ini termasuk penghilang rasa sakit, seperti acetaminophen (Tylenol), ibuprofen (Advil, Motrin IB), dan aspirin. Obat pereda migrain juga tersedia untuk pengobatan migrain ringan. Excedrin Migrain adalah salah satu contohnya. Ini mengandung kafein, aspirin, dan asetaminofen.
.jpg)
(Untuk mengonsumsi obat resep kamu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan obat yang paling sesuai dengan gejala serangan migrain kamu. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Obat resep
Obat resep untuk migrain meliputi:
1. Triptan seperti sumatriptan (Imitrex, Tosymra) dan rizatriptan (Maxalt), yang memblokir sinyal rasa sakit dihydroergotamines, yang merupakan semprotan hidung atau suntikan yang mengubah penyempitan pembuluh darah di otak
2. Opioid yang merupakan obat penghilang rasa sakit yang sangat kuat
3. Obat antimual, yang diresepkan dokter untuk mengatasi gejala mual dan muntah
Pengobatan rumahan
Orang yang mengalami migrain dapat mencoba pengobatan rumahan berikut ini sendiri. Perawatan ini juga bisa dikombinasikan dengan obat:
1. Berbaring di ruangan yang gelap dan sunyi tidur atau istirahat
2. Menerapkan kompres hangat atau dingin ke kepala dan leher
3. Mandi
4. Minum kafein
5. Berlatih yoga atau meditasi untuk mengurangi tingkat rasa sakit
Jika kondisi kamu tidak ada perubahan ada baiknya berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter spesialis saraf atau neurologis yang merupakan dokter spesialis yang mendiagnosis dan mengobati masalah yang berkaitan dengan otak dan sistem saraf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)