FITNESS & HEALTH

Mpox Jadi Perhatian Global, Apa yang Membedakan dengan Penyakit Lain?

Aulia Putriningtias
Senin 26 Agustus 2024 / 22:54
Jakarta: Mpox (monkey pox) atau cacar monyet telah ditetapkan sebagai darurat global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebenarnya, apa yang membedakan Mpox dengan penyakit lain?

Penyakit Mpox, atau yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox dan cacar monyet, adalah penyakit infeksi zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Ini bersifat self-limiting disease atau dapat sembuh dengan sendirinya.

Infeksi ini pertama kali ditemukan pada monyet dan berasal dari daerah Afrika terutama Afrika Tengah dan Afrika Barat yang merupakan daerah hujan tropis. Penyakit Mpox disebabkan oleh sejenis virus golongan orthopox virus, yaitu virus Human Monkeypox yang dibawa oleh tikus Afrika.

Menurut dr. Hadianti Adlani, Sp. P.D, Subsp. P.T.I. (K) selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Penyakit Tropik Infeksi dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, Mpox bisa dialami oleh siapapun tanpa memandang jenis kelamin.

Umumnya, jika sudah pernah terkena, pasien akan mempunyai daya tahan atau kekebalan terhadap penyakit ini hingga 85 persen. Kekebalan ini sama dengan seseorang yang sudah pernah mendapatkan vaksinasi cacar smallpox. 

Namun, jika daya tahan tubuh menurun, seperti pada kondisi seseorang yang disebut immunocompromised, maka bisa saja terserang kembali atau terkena lebih dari satu kali. Jadi, tak selalu ketika sudah terkena Mpox, orang itu tidak kembali tertular.


(Dr. Hadianti Adlani, Sp. P.D, Subsp. P.T.I. (K), Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Penyakit Tropik Infeksi dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya. Foto: Dok. Istimewa)
 

Apa yang membedakan Mpox dengan penyakit lain?


Menurut dr. Hadianti, salah satu ciri paling khas dari Mpox adalah adanya limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening. Kemungkinan kematian dari penyakit Mpox berkisar antara 3-6 persen.

Sementara, pada penderita cacar air, demam dialami hingga 39 derajat Celsius dengan ruam yang muncul di hari pertama hingga kedua infeksi. Ruam yang muncul diawali dengan makula, papula, vesikel-pustul, hingga diakhiri dengan pustul dan krusta.

Padahal, ruam juga dapat muncul ketika mengalami infeksi bakteri pada kulit, scabies, sifilis, maupun alergi terhadap obat-obatan. Begitu juga campak; demam dan ruam sering terjadi ketika mengalami masalah kesehatan ini.

Oleh karenanya, jika mengalami demam dan melihat adanya ruam yang muncul, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik infeksi. Hal ini bertujuan agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
 

Gejala Mpox apa saja?


Mpox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14-21 hari. Gejala awal Mpox antara lain:

- Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius 

- Sakit kepala

- Pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat dirasakan di leher, ketiak, ataupun selangkangan

- Nyeri otot atau punggung

- Badan terasa lemas

- Dalam 1-3 hari setelah gejala awal tersebut dapat muncul ruam atau lesi pada kulit dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainya, lalu timbul bintik merah seperti cacar (makulapapula) lepuh berisi cairan bening ataupun lepuh berisi nanah

- Setelah melewati tujuh hari pertama, lesi/lepuh berlubang dan bernanah tersebut dapat berkembang di seluruh tubuh mulai dari wajah hingga kaki

Meskipun gejala Mpox jauh lebih ringan daripada cacar, tetapi dapat berakibat fatal. Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti infeksi bakteri sekunder, gangguan pernapasan, seperti pneumonia, sepsis, dan gangguan pada mata berupa penurunan penglihatan, bahkan kebutaan.

Mpox juga dapat menimbulkan akibat yang fatal hingga kematian, terutama pada anak-anak dengan angka kasus fatal 1-10 persen. Jadi, jika menemukan tanda-tanda di atas, sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan segera dengan dokter ahli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH