FITNESS & HEALTH
Pentingnya Deteksi Dini dalam Mengatasi Kanker Payudara
Kumara Anggita
Rabu 03 Februari 2021 / 19:04
Jakarta: Deteksi dini merupakan kunci dari mengatasi permasalahan kanker termasuk kanker payudara. Kamu bisa mulai dengan melakukan periksa payudara sendiri (SADARI) untuk melihat apakah ada perubahan fisik di payudara.
“Kalau menemukan kanker lebih dini angka harapan hidup akan lebih besar dari pada tahap lanjut,” jelas Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI),Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASIM, FACP.
Kamu harus lebih sadar pada faktor risiko kanker payudara. Ketahuilah apakah kamu memiliki salah satu risikonya. Faktor risiko kanker payudara antara lain:
- Ada riwayat keluarga mengidap kanker payudara dan memiliki benjolan jinak di payudara.
- Usia, sekitar 80 persen kasus kanker payudara terjadi pada perempuan berusia di atas 50 tahun.
- Paparan radiasi, pengaruh terapi hormon, dan sering mengonsumsi minuman beralkohol.
- Obesitas dan merokok.
Gejala yang muncul beragam. Umumnya seseorang dengan kanker payudara akan mengalami beberapa hal seperti:
- Benjolan di payudara.
- Puting susu ketarik, atau keluar cairan.
- Adanya kelainan kulit seperti kulit jeruk, kulit payudara ketarik ke dalam, luka hingga bernanah.
- Benjolan di ketiak dan pengbengkakan lengan.
Sadari dilakukan untuk memeriksa adanya benjolan. kamu bisa melakukannya setiap bulan beberapa hari setelah periode menstruasi, dimulai pada usia 20 tahun.
Sadari bisa dilakukan dalam posisi berdiri atau berbaring. Lakukan perabaan secara perlahan pada payudara dan ketiak. kamu bisa melakukannya tiap kali mandi.
- Screening rutin bisa dilakukan setiap dua tahun sekali, pada perempuan lebih dari 50 tahun.
- Sementara pada perempuan risiko tinggi, pemeriksaan berkala bisa dimulai pada usia 40 tahun.
- Pemeriksaan dapat berupa USG payudara dan mammogram. Konsultasikan ke dokter untuk cara pemeriksaan yang baik.
Untuk menghindari penyakit ini muncul, kamu bisa menerapkan gaya hidup sehat seperti mengurangi konsumsi makan makanan berlemak, menjaga berat badan yang sehat dan ideal, teratur berolahraga, dan membatasi konsumsi beralkohol.
Tak hanya itu, menyusui bisa menurunkan risiko kanker payudara. Ini karena tingkat hormon estrogen tetap stabil pada waktu itu.
-Pengobatan bergantung pada stadium penyakit, tingkat perkembangan kanker, dan kondisi umum pasien.
-Kanker payudara stadium awal yang dideteksi secara dini umumnya bisa sembuh total dengan tindakan operasi.
-Pengobatan lainnya bisa dengan kemoterapi dan radioterapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Kalau menemukan kanker lebih dini angka harapan hidup akan lebih besar dari pada tahap lanjut,” jelas Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI),Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASIM, FACP.
Faktor risiko kanker payudara
Kamu harus lebih sadar pada faktor risiko kanker payudara. Ketahuilah apakah kamu memiliki salah satu risikonya. Faktor risiko kanker payudara antara lain:
- Ada riwayat keluarga mengidap kanker payudara dan memiliki benjolan jinak di payudara.
- Usia, sekitar 80 persen kasus kanker payudara terjadi pada perempuan berusia di atas 50 tahun.
- Paparan radiasi, pengaruh terapi hormon, dan sering mengonsumsi minuman beralkohol.
- Obesitas dan merokok.
Pada umumnya gejala berupa
Gejala yang muncul beragam. Umumnya seseorang dengan kanker payudara akan mengalami beberapa hal seperti:
- Benjolan di payudara.
- Puting susu ketarik, atau keluar cairan.
- Adanya kelainan kulit seperti kulit jeruk, kulit payudara ketarik ke dalam, luka hingga bernanah.
- Benjolan di ketiak dan pengbengkakan lengan.
Bagaimana melakukan Sadari?
Sadari dilakukan untuk memeriksa adanya benjolan. kamu bisa melakukannya setiap bulan beberapa hari setelah periode menstruasi, dimulai pada usia 20 tahun.
Sadari bisa dilakukan dalam posisi berdiri atau berbaring. Lakukan perabaan secara perlahan pada payudara dan ketiak. kamu bisa melakukannya tiap kali mandi.
Pemeriksaan untuk deteksi dini
- Screening rutin bisa dilakukan setiap dua tahun sekali, pada perempuan lebih dari 50 tahun.
- Sementara pada perempuan risiko tinggi, pemeriksaan berkala bisa dimulai pada usia 40 tahun.
- Pemeriksaan dapat berupa USG payudara dan mammogram. Konsultasikan ke dokter untuk cara pemeriksaan yang baik.
Untuk menghindari penyakit ini muncul, kamu bisa menerapkan gaya hidup sehat seperti mengurangi konsumsi makan makanan berlemak, menjaga berat badan yang sehat dan ideal, teratur berolahraga, dan membatasi konsumsi beralkohol.
Tak hanya itu, menyusui bisa menurunkan risiko kanker payudara. Ini karena tingkat hormon estrogen tetap stabil pada waktu itu.
Pengobatan kanker payudara
-Pengobatan bergantung pada stadium penyakit, tingkat perkembangan kanker, dan kondisi umum pasien.
-Kanker payudara stadium awal yang dideteksi secara dini umumnya bisa sembuh total dengan tindakan operasi.
-Pengobatan lainnya bisa dengan kemoterapi dan radioterapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)