FITNESS & HEALTH
Nyeri Dada Atau Sesak, Apakah Selalu karena Penyakit Jantung?
Raka Lestari
Rabu 29 September 2021 / 12:02
Jakarta: Salah satu gejala penyakit jantung yang mungkin sudah banyak diketahui adalah nyeri dada. Akan tetapi, apakah memang nyeri dada atau sesak napas memang selalu pertanda karena seseorang tersebut mengalami serangan jantung?
"Kalau ada nyeri dada datau sesak, kita harus mencari tahu apakah ini karena kelainan jantung atau bukan," jelas dr. Febtusia Puspitasari, Sp.JP, FIHA - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Premier Bintaro dalam acara "Memperingati Hari Jantung Sedunia oleh Media Group," pada Rabu, 29 September 2021.
Menurut dr. Febtusia, ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan rasa nyeri di dada. "Misalnya karena ada penyakit di gastrointestinal (GI) atau di saluran esophagus. Adanya lecet di saluran napas atau saluran pencenaan itu akan bisa menyebabkan nyeri di dada," jelasnya.
(Untuk memeriksan jantung, saran dr. Febtusia Puspitasari, Sp.JP, FIHA, lakukan guideline primary prevention dengan melakukan pemeriksaan lab sejak mulai usia 20 tahun. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Ia juga menjelaskan beberapa cara untuk mendeteksi dini penyakit jantung diantaranya adalah:
- Elektrokardiografi (EKG)
- Echocardiografi atau USG jantung
- Uji latih beban (tes treadmill)
- CT Scan jantung/ MRI jantung/ Coroangiography (kateterisasi jantung) bila diperlukan
"Untuk memastikannya, dari WHO sendiri menurut guideline primary prevention bisa melakukan pemeriksaan lab sejak mulai usia 20 tahun. Jadi sudah mulai mengecek kadar kolesterol, kondisi liver, ginjal, dan kadar gula darah tubuh," kata dr. Febtusia.
Lalu, berapakah tekanan darah yang normal? Menurut dr. Febtusia tekanan darah yang normal adalah 180/30. "Tekanan darah atas itu menunjukkan tekanan jantung saat memompa darah ke sel tubuh," katanya.
"Sedangkan tekanan darah bawah itu saat jantung relaksasi, yaitu saat menerima darah dari seluruh tubuh," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
"Kalau ada nyeri dada datau sesak, kita harus mencari tahu apakah ini karena kelainan jantung atau bukan," jelas dr. Febtusia Puspitasari, Sp.JP, FIHA - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Premier Bintaro dalam acara "Memperingati Hari Jantung Sedunia oleh Media Group," pada Rabu, 29 September 2021.
Menurut dr. Febtusia, ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan rasa nyeri di dada. "Misalnya karena ada penyakit di gastrointestinal (GI) atau di saluran esophagus. Adanya lecet di saluran napas atau saluran pencenaan itu akan bisa menyebabkan nyeri di dada," jelasnya.
(Untuk memeriksan jantung, saran dr. Febtusia Puspitasari, Sp.JP, FIHA, lakukan guideline primary prevention dengan melakukan pemeriksaan lab sejak mulai usia 20 tahun. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Cara mendeteksi dini penyakit jantung
Ia juga menjelaskan beberapa cara untuk mendeteksi dini penyakit jantung diantaranya adalah:
- Elektrokardiografi (EKG)
- Echocardiografi atau USG jantung
- Uji latih beban (tes treadmill)
- CT Scan jantung/ MRI jantung/ Coroangiography (kateterisasi jantung) bila diperlukan
"Untuk memastikannya, dari WHO sendiri menurut guideline primary prevention bisa melakukan pemeriksaan lab sejak mulai usia 20 tahun. Jadi sudah mulai mengecek kadar kolesterol, kondisi liver, ginjal, dan kadar gula darah tubuh," kata dr. Febtusia.
Lalu, berapakah tekanan darah yang normal? Menurut dr. Febtusia tekanan darah yang normal adalah 180/30. "Tekanan darah atas itu menunjukkan tekanan jantung saat memompa darah ke sel tubuh," katanya.
"Sedangkan tekanan darah bawah itu saat jantung relaksasi, yaitu saat menerima darah dari seluruh tubuh," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0710 [53]
