FITNESS & HEALTH

Kasus Kanker Payudara di Indonesia, Masih Menjadi Nomor 1

Raka Lestari
Rabu 13 Oktober 2021 / 18:38
Jakarta: Salah satu kanker yang berbahaya, dan memiliki angka kejadian yang cukup tinggi adalah kanker payudara. Pemahaman mengenai kanker payudara hanya dialami oleh orang yang sudah berusia tua, juga membuat banyak kejadian kanker payudara terlambat ditangani.

“Berbagai faktor risiko kanker. Untuk kanker payudara yang banyak dikenal adalah obesitas, kebiasaan mengikuti diet orang Barat. Biasanya ini kurang sayur, lebih banyak daging dan sebagainya,” jelas dr. Ronald A Hukom, SpPD. K-HOM, MHSC, FINASIM -  Ketua PERHOMPEDIN Cabang Jakarta, dalam Forum Diskusi Denpasar 12 pada Rabu, 13 Oktober 2021.

Ia menambahkan, “Tapi kita harus ingat juga bahwa memang pada kanker ada faktor-faktor genetik. Terutama kalau ditemukan kanker pada usia muda, termasuk kanker payudara itu ada kemungkinan faktor genetik di sana cukup berperan,” tutur dr. Ronald.

“Walaupun dikatakan total secara keseluruhan faktor genetik pada kanker itu hanya 5-10 persen, tapi kalau kita menemukan kanker pada usia muda termasuk kanker payudara kemungkinan untuk mendapatkan kelainan genetik menjadi lebih besar,” kata dr. Ronald.


kanker
(Setiap bulan Oktober, WHO mendeklarasikan sebagai bulan kesadaran kanker payudara,” tuturnya.Foto: Ilustrasi/Pexels.com) 


Menurut dr. Ronald, memang kanker payudara di seluruh dunia itu nomor satu kalau dilihat dari jumlah kasus yang ditemukan per tahun. 

“Tetapi untuk kematian, dia bukan yang nomor 1 karena yang nomor 1 itu kanker paru. Data Globocan tahun 2020, kanker payudara itu nomor 4. Insidennya nomor 1 tapi sebagai penyebab kematian nomor 4,” ujarnya.

“Kalau dilihat di Indonesia, kanker payudara itu juga nomor 1. Ada sekitar 65 ribu kasus setiap tahun, tapi dia nomor 2 kematiannya. Memang masih kalah dengan kanker paru. Kita melihat banyak kasus itu datang sudah pada stadium lanjut. Artinya pengobatannya lebih sulit dan memang survival-nya menjadi lebih kecil,” menurut dr. Ronald.

Dr. Lestari Moerdijat, S.S, M.M selaku Wakil Ketua MPR RI juga memberikan tanggapan mengenai hal ini. “Data menunjukkan bahwa semakin hari ternyata usia para penderita kanker payudara semakin muda. Dan kita tahu bahwa setiap bulan Oktober ini memang WHO mendeklarasikan sebagai bulan kesadaran kanker payudara,” tuturnya.

“Kita juga menyadari bahwa kanker payudara ini masih menjadi PR bagi kita semua. Dan kerja sama antarlembaga yang selama ini sudah dilakukan, bisa diteruskan. Kerja sama dari berbagai pihak ini diharapkan dapat bersama-sama memperkuat kolaborasi demi mencapai tujuan,” tutup Rerie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH