FITNESS & HEALTH
Sudah Divaksin Terkena Covid Omicron? Ini Gejalanya!
Mia Vale
Kamis 20 Januari 2022 / 07:30
Jakarta: Saat ini Omicron telah terdeteksi di sebagian besar negara, termasuk Indonesia, di mana varian tersebut pertama kali terdeteksi pada November 2021.
Meski gejalanya tidak separah Delta, tren penyebaran covid-19 varian Omicron kembali meningkat. Untuk itu, potensi transmisi Omicron tetap perlu diwaspadai.
Sebagaimana dilansir dari laman Unicef, ada bukti yang konsisten bahwa varian Omicron menyebar secara signifikan lebih cepat daripada varian Delta di negara-negara dengan transmisi komunitas yang terdokumentasi, dengan waktu dua kali lipat dua hingga tiga hari.
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa bukti awal menunjukkan bahwa infeksi sebelumnya dapat menawarkan perlindungan yang lebih sedikit terhadap Omicron dibandingkan dengan varian lain yang menjadi perhatian, seperti Delta.
Kamu harus divaksinasi meskipun sebelumnya pernah menderita covid-19. Sementara orang yang pulih dari covid-19 dapat mengembangkan kekebalan alami terhadap virus, meskipun belum diketahui berapa lama itu akan bertahan atau seberapa baik kamu terlindungi. Yang pasti, vaksin masih menawarkan perlindungan yang lebih andal.
.jpg)
(Lakukan vaksinasi dan tetap lakukan prokes dan memakai masker. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Memang, terdapat perbedaan gejala covid-19 varian Omicron antara yang sudah divaksin dan belum di vaksin. Menurut Kepala Asosiasi Medis Afrika Selatan, Angelique Coetzee, dokter yang pertama kali menangani kasus varian Omicron, gejala covid-19 varian Omicron pada orang yang divaksin relatif ringan dan tidak memiliki komplikasi.
Umumnya, gejala hanya berupa kelelahan, sakit kepala, dan badan sakit atau pegal. Dengan kata lain, mengalami gejala ringan hingga sedang. "Pasien yang sudah divaksin sejauh ini tidak memiliki komplikasi," tandas Coetzee kepada CNN.
Perbedaan utama gejala covid-19 varian Omicron pada orang yang sudah divaksin dengan belum divaksin terlihat pada tingkat keparahan dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Bila kamu mengalami gejala covid-19 segera lakukan tes dan isolasi diri jika mengalami gejala ringan atau periksa ke rumah sakit. Harus diketahui, umumnya, pasien covid-19 varian Omicron yang dirawat di rumah sakit, 90 persen adalah mereka yang belum divaksin.
Varian baru seperti Omicron menjadi pengingat bahwa pandemi covid-19 masih jauh dari selesai. Oleh karena itu, penting bagi orang untuk mendapatkan vaksin saat tersedia untuk mereka dan terus mengikuti saran yang ada untuk mencegah penyebaran virus.
Ini termasuk menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga area dalam ruangan berventilasi baik. Juga penting bahwa vaksin dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya dapat terus dilakukan di mana pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Meski gejalanya tidak separah Delta, tren penyebaran covid-19 varian Omicron kembali meningkat. Untuk itu, potensi transmisi Omicron tetap perlu diwaspadai.
Sebagaimana dilansir dari laman Unicef, ada bukti yang konsisten bahwa varian Omicron menyebar secara signifikan lebih cepat daripada varian Delta di negara-negara dengan transmisi komunitas yang terdokumentasi, dengan waktu dua kali lipat dua hingga tiga hari.
Vaksin masih lebih baik
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa bukti awal menunjukkan bahwa infeksi sebelumnya dapat menawarkan perlindungan yang lebih sedikit terhadap Omicron dibandingkan dengan varian lain yang menjadi perhatian, seperti Delta.
Kamu harus divaksinasi meskipun sebelumnya pernah menderita covid-19. Sementara orang yang pulih dari covid-19 dapat mengembangkan kekebalan alami terhadap virus, meskipun belum diketahui berapa lama itu akan bertahan atau seberapa baik kamu terlindungi. Yang pasti, vaksin masih menawarkan perlindungan yang lebih andal.
(Lakukan vaksinasi dan tetap lakukan prokes dan memakai masker. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Tertular Omicron walau sudah vaksin?
Memang, terdapat perbedaan gejala covid-19 varian Omicron antara yang sudah divaksin dan belum di vaksin. Menurut Kepala Asosiasi Medis Afrika Selatan, Angelique Coetzee, dokter yang pertama kali menangani kasus varian Omicron, gejala covid-19 varian Omicron pada orang yang divaksin relatif ringan dan tidak memiliki komplikasi.
Umumnya, gejala hanya berupa kelelahan, sakit kepala, dan badan sakit atau pegal. Dengan kata lain, mengalami gejala ringan hingga sedang. "Pasien yang sudah divaksin sejauh ini tidak memiliki komplikasi," tandas Coetzee kepada CNN.
Perbedaan utama gejala covid-19 varian Omicron pada orang yang sudah divaksin dengan belum divaksin terlihat pada tingkat keparahan dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Bila kamu mengalami gejala covid-19 segera lakukan tes dan isolasi diri jika mengalami gejala ringan atau periksa ke rumah sakit. Harus diketahui, umumnya, pasien covid-19 varian Omicron yang dirawat di rumah sakit, 90 persen adalah mereka yang belum divaksin.
Ingat, pandemi belum usai!
Varian baru seperti Omicron menjadi pengingat bahwa pandemi covid-19 masih jauh dari selesai. Oleh karena itu, penting bagi orang untuk mendapatkan vaksin saat tersedia untuk mereka dan terus mengikuti saran yang ada untuk mencegah penyebaran virus.
Ini termasuk menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga area dalam ruangan berventilasi baik. Juga penting bahwa vaksin dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya dapat terus dilakukan di mana pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0108 [51]