FITNESS & HEALTH
Mengenal Mati Batang Otak, Kondisi yang Hanya Bergantung pada Ventilator
Mia Vale
Kamis 05 Oktober 2023 / 14:05
Jakarta: Menjalani suatu pengobatan ataupun operasi, kesembuhan adalah harapannya. Namun naas yang dialami seorang anak berusia tujuh tahun di mana mengalami mati batang otak usai menjalani operasi amandel di sebuah rumah sakit di Kota Bekasi.
Operasi amandel ini sebenarnya dilakukan anak tersebut bersama kakaknya yang berusia 10 tahun.
Setelah operasi, ternyata sang adik tak kunjung siuman, sedangkan kakaknya sudah sadar beberapa jam pascaoperasi. Disebutkan oleh pihak rumah sakit, dokter sudah mencoba beragam upaya untuk menyadarkan bocah itu, namun nihil.
Sampai akhirnya dokter mendiagnosa anak tersebut mengalami mati batang otak. Sebenarnya, apa sih mati batang otak. Apakah sama dengan koma?
Sebelum membaca lebih lanjut, penting untuk mengetahui bahwa batang otak merupakan bagian otak yang penting untuk membantu mengoordinasikan berbagai fungsi tubuh.
Bila kerusakan terjadi pada bagian ini, berbagai macam gangguan pada otak bisa terjadi. Bahkan, pada kondisi yang fatal, kerusakan pada bagian ini bisa menyebabkan mati batang otak, seperti yang dialami oleh anak pada kasus di atas.
Ini merupakan suatu kondisi ketika batang otak tidak lagi berfungsi. Kondisi ini menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dan kemampuan bernapas, sehingga penderitanya membutuhkan ventilator agar jantung tetap bisa berdetak dan oksigen beredar melalui aliran darahnya.
Meski bisa bernapas menggunakan alat bantu pernapasan ventilator, kematian pada batang otak bersifat permanen. Artinya, seseorang yang mengalami kondisi ini tidak akan pernah sadar kembali dan tidak dapat bernapas dengan sendirinya tanpa bantuan alat.

(Menurut dr. Tania Savitri via Hellosehat memaparkan, ketika batang otak berhenti berfungsi, otak tidak dapat mengirim dan menerima pesan ke dan dari seluruh tubuh. Pada akhirnya, fungsi kontrol bawah sadar Anda terganggu yang menyebabkan hilangnya kesadaran, pergerakan, hingga kemampuan untuk bernapas secara permanen. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Seperti yang dijelaskan dalam laman Better Health, brain death atau mati batang otak terjadi ketika suplai darah dan oksigen ke area otak terhenti dan adanya kerusakan jaringan pada area batang otak.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh trauma atau cedera otak parah, yang biasanya terjadi karena kecelakaan, jatuh, luka tembak, atau pukulan keras ke arah kepala. Tak hanya itu, perdarahan pada otak, penyakit infeksi pada otak (seperti ensefalitis), dan tumor otak juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Tanda-tanda kematian otak, menurut Hello Sehat, antara lain:
Kematian otak berbeda dari kondisi ketidaksadaran lainnya dalam beberapa hal. Kematian otak terjadi ketika pasien yang sakit kritis meninggal beberapa saat setelah diberikan alat bantu hidup.
Jantung terus berdetak sementara ventilator menyalurkan oksigen ke paru-paru (jantung dapat memulai detaknya sendiri tanpa impuls saraf dari otak).
Namun, meskipun jantung berdetak dan kulit hangat, orang tersebut sudah meninggal. Pasalnya, otak sudah berhenti bekerja dan dia tidak akan bernapas bila ventilator dimatikan.
Sedangkan koma, mirip tidur nyenyak. Hanya saja tidak ada rangsangan eksternal yang dapat membuat otak terjaga dan waspada. Namun, orang tersebut masih hidup dan pemulihan mungkin terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Operasi amandel ini sebenarnya dilakukan anak tersebut bersama kakaknya yang berusia 10 tahun.
Setelah operasi, ternyata sang adik tak kunjung siuman, sedangkan kakaknya sudah sadar beberapa jam pascaoperasi. Disebutkan oleh pihak rumah sakit, dokter sudah mencoba beragam upaya untuk menyadarkan bocah itu, namun nihil.
Sampai akhirnya dokter mendiagnosa anak tersebut mengalami mati batang otak. Sebenarnya, apa sih mati batang otak. Apakah sama dengan koma?
Sebelum membaca lebih lanjut, penting untuk mengetahui bahwa batang otak merupakan bagian otak yang penting untuk membantu mengoordinasikan berbagai fungsi tubuh.
Bila kerusakan terjadi pada bagian ini, berbagai macam gangguan pada otak bisa terjadi. Bahkan, pada kondisi yang fatal, kerusakan pada bagian ini bisa menyebabkan mati batang otak, seperti yang dialami oleh anak pada kasus di atas.
Apa itu mati batang otak?
Ini merupakan suatu kondisi ketika batang otak tidak lagi berfungsi. Kondisi ini menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dan kemampuan bernapas, sehingga penderitanya membutuhkan ventilator agar jantung tetap bisa berdetak dan oksigen beredar melalui aliran darahnya.
Meski bisa bernapas menggunakan alat bantu pernapasan ventilator, kematian pada batang otak bersifat permanen. Artinya, seseorang yang mengalami kondisi ini tidak akan pernah sadar kembali dan tidak dapat bernapas dengan sendirinya tanpa bantuan alat.

(Menurut dr. Tania Savitri via Hellosehat memaparkan, ketika batang otak berhenti berfungsi, otak tidak dapat mengirim dan menerima pesan ke dan dari seluruh tubuh. Pada akhirnya, fungsi kontrol bawah sadar Anda terganggu yang menyebabkan hilangnya kesadaran, pergerakan, hingga kemampuan untuk bernapas secara permanen. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Penyebab mati batang otak
Seperti yang dijelaskan dalam laman Better Health, brain death atau mati batang otak terjadi ketika suplai darah dan oksigen ke area otak terhenti dan adanya kerusakan jaringan pada area batang otak.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh trauma atau cedera otak parah, yang biasanya terjadi karena kecelakaan, jatuh, luka tembak, atau pukulan keras ke arah kepala. Tak hanya itu, perdarahan pada otak, penyakit infeksi pada otak (seperti ensefalitis), dan tumor otak juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Tanda yang harus diperhatikan
Tanda-tanda kematian otak, menurut Hello Sehat, antara lain:
- - Pupil tidak bereaksi terhadap cahaya
- - Orang tersebut tidak menunjukkan reaksi terhadap rasa sakit
- - Mata tidak berkedip saat permukaan mata disentuh (refleks kornea)
- - Mata tidak bergerak bila kepala digerakkan (refleks oculocephalic)
- - Mata tidak bergerak ketika air es dituangkan ke dalam telinga (refleks okulo-vestibular)
- - Tidak ada refleks tersedak saat bagian belakang tenggorokan disentuh
- - Orang tersebut tidak bernapas ketika ventilator dimatikan
- - Tes elektroensefalogram tidak menunjukkan aktivitas otak sama sekali
Mati batang otak BUKAN koma
Kematian otak berbeda dari kondisi ketidaksadaran lainnya dalam beberapa hal. Kematian otak terjadi ketika pasien yang sakit kritis meninggal beberapa saat setelah diberikan alat bantu hidup.
Jantung terus berdetak sementara ventilator menyalurkan oksigen ke paru-paru (jantung dapat memulai detaknya sendiri tanpa impuls saraf dari otak).
Namun, meskipun jantung berdetak dan kulit hangat, orang tersebut sudah meninggal. Pasalnya, otak sudah berhenti bekerja dan dia tidak akan bernapas bila ventilator dimatikan.
Sedangkan koma, mirip tidur nyenyak. Hanya saja tidak ada rangsangan eksternal yang dapat membuat otak terjaga dan waspada. Namun, orang tersebut masih hidup dan pemulihan mungkin terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)