Jakarta: Pencabutan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) membuat sejumlah aktivitas kembali menggeliat. Namun, meningkatnya aktivitas di luar rumah juga menambah potensi terpapar penyakit, khususnya terhadap bayi dan anak-anak.
Menurut hasil penelitian dari Nationwide Children’s Hospital, banyak anak lebih rentan sakit pasca pandemi. Sejumlah penyakit yang biasanya dirasakan anak-anak yaitu, demam, batuk, flu, cacar air hingga Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Penyebabnya pun sangat beragam. Mulai dari pengaruh pancaroba, kelelahan, hingga penularan dari lingkungan sekitar.
Ketahanan imunitas anak memang bisa menguat secara alami jika lebih sering beraktivitas di luar ruangan. Namun, pandemi mengharuskan mereka tetap dalam ruangan dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan mereka kesulitan membangun kekebalan tubuh secara alami.
Hal itu kerap dikenal sebagai fenomena utang imun (immunity debt). Immunity debt yang terjadi pada anak memperbesar potensi anak terkena paparan berbagai penyakit. Karena itulah orangtua harus memberikan suplemen yang berpengaruh dalam menjaga imunitas anak.
"Imunped adalah suplemen anak dengan kandungan Zinc dan vitamin C. Vitamin C mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari bakteri atau virus yang masuk. Agar peran vitamin ini bekerja dengan baik, didukung oleh kandungan Zinc sebagai mineral yang menjaga keseimbangan pertumbuhan jaringan imun tubuh," kata Ivana Harsono, Product Manager Imunped.
Upaya lain untuk meningkatkan imunitas bisa dimulai dengan mengajak anak berolahraga secara rutin, cukup tidur, dan makan makanan yang sehat guna membentuk dan mempertahankan kekebalan alami tubuh anak.
"Orang tua juga dapat membiasakan anak untuk menerapkan protokol kesehatan sederhana seperti mencuci tangan dan membatasi pertukaran makanan atau barang pribadi guna menghindari kontaminasi atau penularan penyakit," jelasnya.
Ivana memastikan produknya telah lolos uji klinis dan aman dikonsumsi. Termasuk tidak menggunakan bahan berbahaya seperti EG (Etilen Glikol) dan DEG (Dietilen Glikol).
"Ini diproduksi sesuai cara pembuatan yang baik, serta telah melalui pengawasan yang ketat dari BPOM dan uji laboratorium pada setiap proses produksi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Menurut hasil penelitian dari Nationwide Children’s Hospital, banyak anak lebih rentan sakit pasca pandemi. Sejumlah penyakit yang biasanya dirasakan anak-anak yaitu, demam, batuk, flu, cacar air hingga Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Penyebabnya pun sangat beragam. Mulai dari pengaruh pancaroba, kelelahan, hingga penularan dari lingkungan sekitar.
Ketahanan imunitas anak memang bisa menguat secara alami jika lebih sering beraktivitas di luar ruangan. Namun, pandemi mengharuskan mereka tetap dalam ruangan dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan mereka kesulitan membangun kekebalan tubuh secara alami.
Hal itu kerap dikenal sebagai fenomena utang imun (immunity debt). Immunity debt yang terjadi pada anak memperbesar potensi anak terkena paparan berbagai penyakit. Karena itulah orangtua harus memberikan suplemen yang berpengaruh dalam menjaga imunitas anak.
"Imunped adalah suplemen anak dengan kandungan Zinc dan vitamin C. Vitamin C mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari bakteri atau virus yang masuk. Agar peran vitamin ini bekerja dengan baik, didukung oleh kandungan Zinc sebagai mineral yang menjaga keseimbangan pertumbuhan jaringan imun tubuh," kata Ivana Harsono, Product Manager Imunped.
Upaya lain untuk meningkatkan imunitas bisa dimulai dengan mengajak anak berolahraga secara rutin, cukup tidur, dan makan makanan yang sehat guna membentuk dan mempertahankan kekebalan alami tubuh anak.
"Orang tua juga dapat membiasakan anak untuk menerapkan protokol kesehatan sederhana seperti mencuci tangan dan membatasi pertukaran makanan atau barang pribadi guna menghindari kontaminasi atau penularan penyakit," jelasnya.
Ivana memastikan produknya telah lolos uji klinis dan aman dikonsumsi. Termasuk tidak menggunakan bahan berbahaya seperti EG (Etilen Glikol) dan DEG (Dietilen Glikol).
"Ini diproduksi sesuai cara pembuatan yang baik, serta telah melalui pengawasan yang ketat dari BPOM dan uji laboratorium pada setiap proses produksi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)