FITNESS & HEALTH

Apakah Konsumsi Obat dan Vitamin saat Positif Covid-19 Memengaruhi Kualitas ASI?

Kumara Anggita
Selasa 03 Agustus 2021 / 17:55
Jakarta: Ketika sudah dinyatakan positif covid-19, pasien akan diberikan sejumlah vitamin dan obat yang dibutuhkan. Ini berlaku pada siapa saja termasuk untuk ibu yang sedang menyusui.

Mungkin buat para ibu jadi bertanya-tanya, apakah mengonsumsi obat dan vitamin saat positif covid-19 memengaruhi kualitas ASI?

Menurut dr. Nia Wulan Sari, CIMI, Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, sebagian besar obat-obatan dan vitamin aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.

Obat seperti oseltamivir dan favipiravir dalam bentuk terhidroksilasi memang ditemukan terdistribusi dalam ASI. Namun, metabolit aktif oseltamivir hanya terdeteksi pada ASI dalam jumlah minimal. Oseltamivir dapat digunakan pada ibu menyusui apabila potensi manfaat yang didapat oleh ibu melebihi potensi risiko paparan obat terhadap bayi.

Sejauh ini, dr. Nia mengatakan, belum ada penelitian lebih lanjut terkait penggunaan favipiravir pada manusia yang melibatkan wanita hamil dan menyusui. Karena itu, penggunaan favipiravir tidak dianjurkan pada ibu menyusui.

“Masih belum diketahui apakah metabolit acetylcysteine berada di dalam ASI. Sehingga penggunaan untuk ibu menyusui harus mempertimbangkan dengan matang manfaat dan risikonya," ujar dr. Nia.

Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan efek samping, sebelum ibu menyusui mengonsumsi obat-obatan tersebut.
 

Ibu perlu tetap berikan ASI


Daya tahan tubuh bayi yang baru lahir memang belum terbentuk sempurna. Karenanya, bayi masih memerlukan ASI sebagai nutrisi penting pertamanya. Ibu menyusui dan bayi juga sebaiknya mengurangi kegiatan di luar rumah guna menghindari tertular virus covid-19.

“Dukungan dan perlindungan dari keluarga dan tenaga kesehatan untuk ibu menyusui dapat mensukseskan pemberian ASI eksklusif, demi mengoptimalkan kesehatan si kecil di masa pandemi. Ingat, banyaknya manfaat menyusui jauh melebihi potensi risiko penularan dan penyakit yang terkait dengan covid-19,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH