FITNESS & HEALTH

6 Kondisi yang Perlu Diwaspadai, Bisa Menjadi Gejala Kanker Lambung

Raka Lestari
Kamis 11 Februari 2021 / 06:05
Jakarta: Kanker lambung disebabkan oleh adanya sel-sel kanker yang tumbuh di dalam lambung menjadi tumor. Biasanya tumbuh perlahan selama bertahun-tahun dan kebanyakan diderita oleh pasien berusia 60-80 tahun.

Beberapa hal dapat meningkatkan risiko kanker lambung, di antaranya bakteri Helicobactor pylori, metaplasia usus, atrophic gastritis kronis, anemia pernisiosa, ataupun polip lambung. Kebiasaan merokok, obesitas, makanan yang diproses atau diasinkan, dan genetika juga menjadi penyebabnya.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP mengatakan, pada awalnya, kanker lambung sering disangka sebagai sakit maag biasa. Sehingga sebagian besar pasien datang terlambat dan sudah pada stadium lanjut.

Agar bisa lebih waspada, Prof. Aru Sudoyo menjelaskan enam situasi yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker lambung:
 

1. Situasi pertama


Adanya nyeri abdomen yaitu nyeri perut atau abdomen yang awalnya terasa ringan, namun karena sibuk jadi kurang perhatian, dan tidak hilang dengan makan, sehingga lama kelamaan nyeri semakin berat sampai tak tertahankan. 

“Gejala yang paling sering dari kanker lambung (antara 60%- 90%) mirip sakit maag,” ucap Prof. Aru.
 

2. Situasi kedua


Di mana seseorang mulai sulit menelan makanan, dan ini terjadi bila tumor berlokasi di daerah kardia atas, maka akan terjadi penyempitan. Makanan terasa 'tersangkut' di daerah dada, terpaksa minum air yang banyak. Namun kemudian akan naik balik ke atas atau juga disebut dengan “gastroesophageal reflux” atau gerd.
 

3. Situasi ketiga


Rasa mual dan muntah pada waktu makan. Hal ini terjadi bila tumor terletak dekat dengan jalan masuk ke usus halus atau pylorus. Hambatan lewatnya makanan akan mengirim sinyal ke otak bahwa makanan 'harus dikembalikan ke atas'.
 

4. Situasi keempat


Semakin merasa cepat kenyang dengan terisinya ruang lambung oleh tumor, sehingga semakin sedikit makanan yang masuk tubuh. Hal ini terjadi terutama pada kanker lambung jenis 'difus' di mana sel-sel tumor mengambil permukaan luas lambung, dan elastisitas lambung  berkurang.
 

5. Situasi kelima


Terjadi penurunan berat badan secara drastis, bisa karena sulitnya makanan turun atau karena muntah, serta makanan dan nutrisi akan berkurang.
 

6. Situasi keenam


Mulai terjadi perdarahan, di mana tumor atau kanker menembus lapisan dalam lambung. Bila perdarahan masih sedikit, tidak menampakkan adanya gejala. Namun pada perdarahan besar, berakibat pada hematemesis atas atau melena bawah dengan gejala anemia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH