FITNESS & HEALTH

Moms, Catat Ya! Ini 8 Langkah Pencegahan Stunting Pada Anak

Aulia Putriningtias
Rabu 07 Februari 2024 / 11:33
Jakarta: Moms, pasti kita sepakat bahwa tidak ingin buah hati mengalami stunting. Stunting sendiri menjadi program yang terus menerus ditekan angkanya oleh pemerintah, guna tumbuh kembang generasi maju di Indonesia.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada seribu Hari Pertama Kehidupan. Kondisi ini dapat menghambat perkembangan kognitif dan motorik, penurunan kapasitas intelektual, dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa depan.

Menurut estimasi UNICEF, prevalensi stunting di Indonesia sangat tinggi, yaitu 31,8 persen pada 2021. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia dan Afrika. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024.

Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Boy Abidin Sp.OG (K), Moms dapat mencegah risiko stunting pada anak ketika sedang hamil. Tidak hanya terfokus pada nutrisi makanan, tetapi ada berbagai hal yang perlu diterapkan.

Bahkan, jika Moms merupakan salah satu penyandang stunting karena keterlambatan dalam penanganan, ini dapat diputus, lho! Sehingga, Si Kecil pun tidak mengalami stunting, jika dalam penanganannya benar.

"Kalau ibu sudah terlanjur stunting, bukan berarti berhenti di sana (anak akan ikut stunting). Kita putus rantai stuntingnya, jangan sampai generasi selanjutnya stunting lagi," jelas dr. Boy pada media gathering 'Generasi Sehat Bebas Stunting' dari Darya-Varia, Selasa, 6 Februari 2024.

Baca juga: Ganjar Cermati Stunting dan Gizi Buruk, Ini Dia Perbedaan Keduanya

Setidaknya, dr. Boy membeberkan tips untuk mencegah stunting pada anak, mulai dari kehamilan hingga seribu hari pertama Si Kecil, antara lain:
 

1. Mengatur pola makan lebih sehat


Atur pola makan sehat dengan memperbanyak makan buah dan sayur, serta lengkapi dengan lauk-pauk sesuai kebutuhan gizi per harinya. Makan lebih banyak tidak masalah, asalkan sesuai dengan anjuran.
 

2. Konsumsi tablet penambah darah


Konsumsi tablet penambah darah saat kehamilan berlangsung hingga masa nifas (kurang lebih 6 minggu pasca melahirkan). Tablet penambah darah dapat mencegah anemia dan menjaga sistem ketahanan tubuh ibu serta bayinya.
 

3. Lakukan instalasi menyusui dini (IMD)


Saat bayi baru lahir, usahakan untuk melakukan IMD. Adapun tujuannya adalah agar Si Kecil mendapatkan kolostrum ASI yang kaya akan daya tahan tubuh dan dapat mencegah risiko infeksi.
 

4. Berikan garam iodium


Kandungan iodium dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mencegah bayi terlahir cacat. Ibu hamil cenderung kekurangan nutrisi iodium ini.
 

5. Berikan ASI eksklusif hingga 6 bulan


Berikan ASI eksklusif untuk bayi usia 0-6 bulan. Moms tetap bisa berikan ASI hingga 23 bulan dan berikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) saat bayi memasuki 6 bulan.
 

6. Berikan imunisasi lengkap


Si Kecil yang baru lahir pasti cenderung rentan terhadap penyakit. Maka dari itu, sebaiknya untuk segera melengkapi imunisasi lengkap untuk menghindari hadirnya penyakit.
 

7. Menjaga kebersihan


Kebersihan begitu penting untuk keberlangsungan tumbuh kembang Si Kecil. Penyakit yang disebabkam oleh kotornya lingkungan, akan mengakibatkan bayi dapat terkena penyakit.
 

8. Selalu konsultasi ke dokter dan datang posyandu


Konsultasikan kesehatan Moms dan anak kepada dokter yang terpercaya. Jangan lupa untuk selalu datang ke posyandu, agar pihak kader dapat mengetahui perkembangan Si Kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH