FITNESS & HEALTH

Efek Samping Mengonsumsi Makanan Cepat Saji, Salah Satunya Menurunkan Sistem Imun Tubuh

Raka Lestari
Selasa 06 April 2021 / 14:40
Jakarta: Makanan cepat saji menjadi favorit bagi banyak orang. Rasanya yang enak dan cara penyajiannya yang cepat, menjadi beberapa alasan mengapa banyak orang menyukainya.

Akan tetapi, makanan cepat saji pun memiliki efek negatif terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Tidak hanya menyebabkan obesitas, makanan cepat saji bisa berdampak pada hal lain termasuk sistem imun tubuh.

Berikut ini adalah efek samping dari mengonsumsi makanan cepat saji:

1. Tubuh bereaksi seakan-akan makanan cepat saji adalah infeksi bakteri


Pada 2018, Universitas Bonn menjalankan penelitian yang mengeksplorasi makanan cepat saji dan sistem kekebalan tubuh. Penelitian tersebut dilakukan pada tikus.

Setelah satu bulan, mereka menemukan bahwa sistem kekebalan hewan mengalami reaksi yang menarik. Para tikus tersebut akan mengembangkan respons peradangan yang kuat di seluruh tubuh.
 

2. Sistem kekebalan tidak mengatur kapan asupan makanan cepat saji berhenti


"Baru-baru ini ditemukan bahwa sistem kekebalan bawaan memiliki bentuk ingatan," kata profesor Dr. Eicke Latz, direktur Institute for Innate Immunity dari University of Bon.

Setelah infeksi, pertahanan tubuh tetap dalam keadaan waspada. Sehingga mereka dapat merespons lebih cepat terhadap serangan baru.
 

3. Respons ini terkait dengan diabetes dan penyakit kardiovaskular


Studi Universitas Bonn mengaitkan respons imun inflamasi dengan kondisi seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Menurut studi tersebut, perubahan jangka panjang ini mungkin terlibat dalam perkembangan arteriosklerosis dan diabetes, penyakit yang terkait dengan konsumsi makanan Barat.
 

4. Makanan cepat saji bisa membuat sistem kekebalan melemah


Makanan cepat saji sebagian besar adalah gula dan karbohidrat olahan. Sehingga diproses tubuh sebagai gula.

"Pada saat kamu mengonsumsi makanan cepat saji, sadarilah bahwa itu tidak hanya memengaruhi berat badan, tetapi mungkin juga dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap bakteri, virus, dan parasit," kata seorang dokter menyatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Piedmont Healthcare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH