FITNESS & HEALTH
PERSI Dorong Transformasi Rumah Sakit Lewat Mutu, Teknologi, dan SDM Berkualitas
A. Firdaus
Sabtu 27 September 2025 / 18:34
Tangerang: Lebih dari seribu peserta menghadiri rangkaian Seminar Nasional Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) yang resmi dibuka pada Kamis (25/9/2025) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.
Acara besar ini berlangsung selama empat hari, 25–28 September 2025, dengan tema “Improving Access, Quality, and Safety through Financial Sustainability”, yang menekankan pentingnya peningkatan akses, mutu, dan keselamatan layanan kesehatan melalui keberlanjutan finansial.
Ketua Umum PERSI, dr. Bambang Wibowo, menjelaskan bahwa tema ini sejalan dengan misi PERSI dalam mendukung rumah sakit (RS) Indonesia membangun tata kelola yang baik, sekaligus mendorong regulasi tarif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sesuai kebutuhan.
“Kami ingin rumah sakit dapat berkembang, meningkatkan kualitas layanan, dan terus berinvestasi agar tetap bertumbuh,” ungkap dr. Bambang.
Untuk mendukung tujuan tersebut, PERSI meluncurkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yang fokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM di lingkungan rumah sakit. Programnya meliputi akreditasi lembaga diklat profesi, modul pelatihan berbasis kompetensi, hingga pelatihan strategis seperti tata kelola RS, green hospital, rekam medis elektronik (e-medical record), perencanaan manajemen bencana, dan hukum rumah sakit.
PERSI juga memperkenalkan Program Eksekutif Muda Rumah Sakit (EMRI), yang dirancang khusus untuk mencetak pemimpin muda di bidang manajemen rumah sakit. Program dua semester ini menggabungkan pembelajaran hybrid dengan studi banding ke berbagai rumah sakit, studi kasus, serta bimbingan dari pakar dalam dan luar negeri. Peserta program dibatasi hingga usia 35 tahun agar generasi muda mendapat kesempatan menjadi pemimpin masa depan.
Dalam seminar ini, PERSI untuk kedua kalinya mengumumkan peringkat rumah sakit terbaik di Indonesia, yang menilai kinerja layanan khusus seperti kanker, jantung, dan saraf. Selain itu, Penghargaan Rumah Sakit Ramah Keselamatan Pasien (RKP) juga diberikan kepada beberapa rumah sakit, termasuk RS Mata 'Dr. YAP" Yogyakarta, RS Universitas Indonesia Depok, RS Mandaya, RSUD Cengkareng, dan RS Jantung Harapan Kita, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen mereka dalam menjaga keselamatan pasien.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyampaikan target pembangunan 66 rumah sakit baru di daerah tertinggal dan terdepan pada akhir 2026. Selain itu, sebanyak 32 rumah sakit pemerintah akan ditingkatkan klasifikasinya untuk memperluas layanan kesehatan berkualitas.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya menambahkan bahwa sistem klasifikasi baru akan menggantikan kategori lama (A, B, C, D) menjadi dasar, madya, utama, dan paripurna. Regulasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) juga tengah dimatangkan, dengan ketentuan maksimal empat tempat tidur per ruangan untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
Seminar Nasional PERSI 2025 bukan hanya sekadar ajang diskusi, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam transformasi layanan kesehatan Indonesia. Dari penerapan green hospital hingga rekam medis digital, berbagai inisiatif yang diangkat diharapkan mampu mendorong rumah sakit menjadi lebih ramah pasien, berkelanjutan secara finansial, dan adaptif terhadap tantangan kesehatan di masa depan.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, rumah sakit, dan para profesional kesehatan, akses layanan yang lebih merata, aman, dan berkualitas di seluruh Indonesia bukan lagi sekadar harapan, melainkan kenyataan yang semakin dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Acara besar ini berlangsung selama empat hari, 25–28 September 2025, dengan tema “Improving Access, Quality, and Safety through Financial Sustainability”, yang menekankan pentingnya peningkatan akses, mutu, dan keselamatan layanan kesehatan melalui keberlanjutan finansial.
Fokus pada mutu dan keberlanjutan
Ketua Umum PERSI, dr. Bambang Wibowo, menjelaskan bahwa tema ini sejalan dengan misi PERSI dalam mendukung rumah sakit (RS) Indonesia membangun tata kelola yang baik, sekaligus mendorong regulasi tarif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sesuai kebutuhan.
“Kami ingin rumah sakit dapat berkembang, meningkatkan kualitas layanan, dan terus berinvestasi agar tetap bertumbuh,” ungkap dr. Bambang.
Untuk mendukung tujuan tersebut, PERSI meluncurkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yang fokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM di lingkungan rumah sakit. Programnya meliputi akreditasi lembaga diklat profesi, modul pelatihan berbasis kompetensi, hingga pelatihan strategis seperti tata kelola RS, green hospital, rekam medis elektronik (e-medical record), perencanaan manajemen bencana, dan hukum rumah sakit.
Menyiapkan pemimpin muda rumah sakit
PERSI juga memperkenalkan Program Eksekutif Muda Rumah Sakit (EMRI), yang dirancang khusus untuk mencetak pemimpin muda di bidang manajemen rumah sakit. Program dua semester ini menggabungkan pembelajaran hybrid dengan studi banding ke berbagai rumah sakit, studi kasus, serta bimbingan dari pakar dalam dan luar negeri. Peserta program dibatasi hingga usia 35 tahun agar generasi muda mendapat kesempatan menjadi pemimpin masa depan.
Penghargaan untuk rumah sakit berprestasi
Dalam seminar ini, PERSI untuk kedua kalinya mengumumkan peringkat rumah sakit terbaik di Indonesia, yang menilai kinerja layanan khusus seperti kanker, jantung, dan saraf. Selain itu, Penghargaan Rumah Sakit Ramah Keselamatan Pasien (RKP) juga diberikan kepada beberapa rumah sakit, termasuk RS Mata 'Dr. YAP" Yogyakarta, RS Universitas Indonesia Depok, RS Mandaya, RSUD Cengkareng, dan RS Jantung Harapan Kita, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen mereka dalam menjaga keselamatan pasien.
Dukungan pemerintah untuk akses kesehatan
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyampaikan target pembangunan 66 rumah sakit baru di daerah tertinggal dan terdepan pada akhir 2026. Selain itu, sebanyak 32 rumah sakit pemerintah akan ditingkatkan klasifikasinya untuk memperluas layanan kesehatan berkualitas.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya menambahkan bahwa sistem klasifikasi baru akan menggantikan kategori lama (A, B, C, D) menjadi dasar, madya, utama, dan paripurna. Regulasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) juga tengah dimatangkan, dengan ketentuan maksimal empat tempat tidur per ruangan untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
Menuju rumah sakit masa depan
Seminar Nasional PERSI 2025 bukan hanya sekadar ajang diskusi, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam transformasi layanan kesehatan Indonesia. Dari penerapan green hospital hingga rekam medis digital, berbagai inisiatif yang diangkat diharapkan mampu mendorong rumah sakit menjadi lebih ramah pasien, berkelanjutan secara finansial, dan adaptif terhadap tantangan kesehatan di masa depan.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, rumah sakit, dan para profesional kesehatan, akses layanan yang lebih merata, aman, dan berkualitas di seluruh Indonesia bukan lagi sekadar harapan, melainkan kenyataan yang semakin dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0046 [53]
