FITNESS & HEALTH

Kram Kaki selama Kehamilan dan Cara Mengatasinya

A. Firdaus
Rabu 17 September 2025 / 18:10
Jakarta: Selama masa kehamilan, selain keluhan umum seperti mual di pagi hari, kelelahan, dan nyeri punggung, banyak ibu hamil juga mengalami masalah pada kaki, seperti nyeri, kram, dan pembengkakan. Keluhan ini terutama sering muncul pada trimester ketiga kehamilan.

Untungnya, beberapa keluhan tersebut dapat diredakan dengan latihan yang meningkatkan sirkulasi darah serta dengan mengangkat kaki secara teratur.

Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab nyeri, kram, dan pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, dan kaki selama kehamilan serta mengetahui cara-cara yang disetujui oleh para ahli untuk mencegah dan mengurangi keluhan tersebut.
 

Kram kaki selama kehamilan


Kram kaki merupakan keluhan yang sangat umum dialami selama kehamilan. Kram ini adalah kontraksi otot yang menyakitkan, yang sering terjadi di bagian betis dan biasanya muncul pada malam hari saat kaki mulai merasa lelah.

Kram ini sering disebut juga sebagai 'Charley horses' penyebab kram kaki selama kehamilan bisa beragam. Mulai dari penggunaan otot yang berlebihan dan ketegangan, hingga kekurangan kalsium dan kelebihan fosfor yang terdapat dalam minuman bersoda dan daging olahan.

Baca juga: Penyebab Kram Kaki dan pengobatannya ala Rumahan

Enid Leikin, MD, seorang dokter kandungan di New York dalam Parents, menjelaskan bahwa tekanan saraf akibat rahim yang membesar, sirkulasi darah yang buruk, perubahan sirkulasi darah, dan dehidrasi juga dapat menjadi penyebab kram kaki.

Kram kaki ini bisa sangat mengganggu dan menyakitkan, Biasanya kondisi ini tidak berbahaya bagi ibu maupun bayi dan cenderung datang dan pergi dengan cepat.

Namun, jika kram berlangsung terus-menerus atau disertai dengan pembengkakan dan rasa hangat pada kaki, hal ini perlu segera dilaporkan kepada dokter karena bisa menjadi tanda adanya gumpalan darah yang meskipun jarang, memerlukan penanganan segera.
 

Cara meredakan kram kaki


Untuk mengurangi kram kaki selama kehamilan, dr. Leikin menyarankan untuk meningkatkan konsumsi produk susu atau berkonsultasi dengan dokter mengenai suplemen kalsium.

Mengonsumsi camilan yang kaya kalium, seperti pisang atau aprikot kering, juga dapat membantu karena kram kaki mungkin menandakan kekurangan kalium.

Selain itu, berjalan kaki selama 15 hingga 20 menit di malam hari dapat meningkatkan sirkulasi darah.

Penting juga untuk menghindari berdiri atau duduk dalam posisi yang sama terlalu lama. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan yang membuat kaki terasa berat dan berpotensi memicu kram.

Jika kram kaki terjadi, nyeri dapat diredakan dengan meletakkan betis di atas botol air hangat atau dengan meregangkan otot betis.

Cara terbaik adalah dengan berjalan, tetapi jika kram terjadi di tengah malam dan sulit untuk bangun, cobalah memegang kaki dengan kedua tangan dan menekan jempol ke lengkungan kaki, dorong ke arah jari kaki. Jika sulit menjangkau karena perut yang membesar, mintalah bantuan orang terdekat.

Peregangan otot betis secara perlahan juga dapat membantu, dengan cara meluruskan kaki dan menekuk kaki, sehingga tumit tetap di bawah dan jari kaki mengarah ke atas. Hindari menekuk jari kaki ke arah sebaliknya karena biasanya akan memperparah rasa sakit.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH