FITNESS & HEALTH

Mengenal Infeksi Bakteri yang Diduga Dialami Madonna

Medcom
Sabtu 01 Juli 2023 / 08:17
Jakarta: Diva dunia Madonna dilaporkan dilarikan ke rumah sakit akibat tak sadarkan diri pada Jumat, 23 Juni 2023. Dilansir dari New York Post, Madonna dilarikan ke ICU dan mulai menjalankan perawatan intensif sejak 24 Juni 2023.

Dilansir dari Mirror, Madonna diketahui mengalami infeksi bakteri yang sampai saat ini masih dirahasiakan oleh pihak rumah sakit. Bahkan, rumah sakit yang Madonna tempati pun masih dirahasiakan.

Pada hari Rabu, 28 Juni lalu, manajernya Guy Oseary mengumumkan bahwa Madonna  menderita 'infeksi bakteri serius'. Lalu, Madonna membutuhkan waktu untuk pulih sehingga menunda turnya, yang akan dimulai di Vancouver pada 15 Juli mendatang.

"Selama beberapa hari terakhir, tidak ada yang benar-benar tahu ke arah mana hal ini akan terjadi, dan keluarganya bersiap untuk yang terburuk," kata salah satu kerabat Madonna, dilansir dari Daily Mail.

Pada waktu yang sama, Madonna diperbolehkan dipindahkan ke kamar perawatan reguler. Namun, Madonna dikabarkan sudah keluar dari rumah sakit karena merasa kondisinya sudah membaik sejak Kamis, 29 Juni 2023.

Madonna dikabarkan menghabiskan latihan hingga 12 jam untuk persiapan konser tur dia. Lalu alami tumbang hingga masuk rumah sakit. Lalu, apa kaitannya dengan infeksi bakteri yang dialami Madonna?
 

Penyebab infeksi bakteri yang diduga dialami Madonna


Meskipun jenis infeksi bakteri yang dialaminya belum diketahui hingga saat ini, tetapi kita perlu mengetahui penyakit ini memang ada di sekitar kita. Dilansir dari Alodokter, infeksi bakteri terjadi ketika bakteri yang merugikan masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak dengan cepat.

Menurut dr. Pittara dalam Alodokter, ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, antara lain:

- Anthraks, yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
- Penyakit Lyme, yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi.
- Demam Q, yang disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii.
- Demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus tipe A.
- Tuberkulosis, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
- Pneumonia, yang dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae atau Mycoplasma pneumoniae.
- Vaginosis, yang disebabkan oleh bakteri anaerobes.
- Meningitis, yang dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus tipe B, Neisseria meningitidis, atau Listeria monocytogenes.
- Gonore, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Gejala infeksi bakteri pada tiap orang dapat muncul berbeda-beda, tergantung organ tubuh yang terinfeksi dan jenis bakteri penyebabnya. Beberapa gejala umum yang dapat dialami penderita infeksi bakteri adalah:
- Demam
- Batuk
- Bersin
- Mual dan muntah
- Diare
- Lemas

Nah, tentunya kamu tidak ingin mengalami infeksi bakteri. Jika kamu mengalami gejala di atas yang terus menerus, ditambah dengan gejala-gejala di bawah ini, maka perlu untuk memeriksakan diri ke dokter dan ditinjau lebih lanjut.

Adapun gejala berkelanjutan yang bisa kamu perhatikan lebih lanjut untuk mengetahui apakah harus ke dokter atau tidak, antara lain:

- Sulit bernapas.
- Batuk yang berlangsung lebih dari seminggu.
- Sakit kepala yang disertai demam tinggi.
- Ruam atau pembengkakan di kulit.
- Muntah secara terus-menerus.
- Diare disertai dengan darah.
- Pandangan kabur hingga gangguan penglihatan lainnya.

Aulia Putriningtias
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH