FITNESS & HEALTH

Libur Nataru, Pastikan Kolesterolmu Stabil! Begini Cara Mengelolanya

Aulia Putriningtias
Selasa 26 Desember 2023 / 07:00
Jakarta: Libur akhir tahun sudah tiba, sudah sibuk membuat rencana liburan? Eits, jangan lupa pola makan yang sehat harus tetap diterapkan ya. Waspadai gangguan kolesterol, karena sebuah bahaya tersembunyi dalam makananmu!

Prevalensi di Indonesia, gangguan kolesterol sendiri juga cukup tinggi. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia (Riskesdas 2018), proporsi penduduk Indonesia berusia lebih dari 15 tahun yang mengalami gangguan kolesterol adalah sekitar 21,2 persen (Kadar Kolesterol Total 200-239 mg/dL), dan 7,6 persen (Kadar Kolesterol >= 240 mg/dL). 

Ini menunjukkan bahwa banyak orang di Indonesia berisiko terkena penyakit jantung dan stroke akibat gangguan kolesterol. Kriteria diagnosis gangguan kolesterol, di antaranya:

- Kolesterol total: nilai di atas 200 mg/dL dianggap tinggi

- Kolesterol LDL: nilai di atas 100 mg/dL dianggap tinggi

- Kolesterol HDL: nilai di bawah 40 mg/dL pada pria dan 50 mg/dL pada wanita dianggap rendah

- Trigliserida: nilai di atas 150 mg/dL dianggap tinggi
 

Apa itu kolesterol dan mengapa berbahaya?

Kolesterol adalah lemak yang beredar di dalam tubuh. Di dalam darah, lemak kolesterol ini dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan lipoprotein.

Berdasarkan dalam kadar yang sesuai, kandungan tersebut sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru, membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak. 

Selain itu, senyawa ini juga dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan, produksi hormon, dan membentuk vitamin D. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi, hal tersebut dapat membahayakan tubuh karena akan menyebabkan berbagai penyakit dan komplikasi.

Kolesterol disebut mengalami gangguan, apabila nilainya berada di luar dari rentang nilai normal yang seharusnya. Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) atau kolesterol jahat.

Mengapa disebut jahat? Karena peningkatan kadar LDL di dalam tubuh memicu risiko pembentukan plak dalam pembuluh darah arteri, yang dapat menimbulkan penyempitan aliran darah dan menyebabkan masalah pada jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya.

Sedangkan, lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) atau kolesterol baik berfungsi untuk membantu mengangkut kolesterol (membersihkan/scavenger) dari pembuluh darah arteri untuk kembali ke dalam hati.


(Kolesterol disebut mengalami gangguan, apabila nilainya berada di luar dari rentang nilai normal yang seharusnya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Gejala kolesterol 

Hati-hati, kadar kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Dalam kebanyakan kasus, gejala baru terasa saat kondisi ini mengarah pada pembentukan plak di dalam pembuluh arteri. Plak dapat mempersempit arteri sehingga hanya sedikit darah yang dapat melewatinya. 

Pembentukan plak mengubah susunan lapisan arteri. Saat terjadi pengendapan pada dinding arteri, terjadi penurunan aliran darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya. Kadar kolesterol tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke, sampai serangan jantung.
 

Pencegahan dan pengelolaan 

Dr. Wirawan Hambali, Sp. P. D selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Pondok Indah Puri Indah memberikan tips untuk pencegahan dan pengelolaan gangguan kolesterol, seperti:
 

1. Perubahan gaya hidup

Menerapkan pola makan sehat dengan menghindari makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, makanan olahan, makanan dengan kadar garam dan kadar gula tinggi.

Peningkatan aktivitas fisik juga dapat membantu mencegah dan mengelola gangguan kolesterol. Penting juga untuk menghindari alkohol dan menghentikan kebiasaan merokok.
 

2. Penggunaan obat-obatan

Jika perubahan gaya hidup tidak cukup efektif, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol. Perlu diingat bahwa penggunaan obat-obatan jenis statin juga dapat memberikan dampak pada kehamilan. 

Penggunaan obat statin pada wanita usia produktif, terkait dengan manfaat dan risiko yang dapat ditimbulkan, dapat dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam.
 

3. Pemeriksaan rutin

Lakukan pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin sesuai dengan petunjuk dokter spesialis penyakit dalam. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah profil lipid di laboratorium.
 

4. Edukasi

Perkaya diri dengan informasi tentang gangguan kolesterol dan dampaknya pada kesehatan kamu. Pengetahuan yang lebih baik dapat membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan kesehatanmu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH