FITNESS & HEALTH
Komitmen Kembangkan Obat Bahan Alam untuk Kemandirian Farmasi Nasional
Yuni Yuli Yanti
Sabtu 09 November 2024 / 11:03
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno menekankan pentingnya membangun kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Menurut Pratikno, pemerintah fokus membangun ketahanan kesehatan Indonesia melalui produk obat dan alat kesehatan (alkes) dalam negeri.
"Inovasi harus terus dikembangkan dan tidak terbatas pada peneliti di ilmu kesehatan. Pemerintah juga meminta Menteri Kesehatan untuk fokuskan anggaran kesehatan untuk belanja produk dalam negeri," ujar Menko Pratikno saat membuka Health Innovation Festival di Jakarta Convention Center - Senayan, pada Jumat, (8/11/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pembangunan industri farmasi, alkes, dan pelayanan kesehatan akan didorong untuk industri dalam negeri.
"Pandemi telah mengajarkan kita tentang terbatasnya suplai alat kesehatan dan obat-obatan. Dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia harus siap menghadapi kebutuhan mendesak seperti obat-obatan, vaksin, ventilator, dan APD. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memperkuat industri farmasi dan alkes dalam negeri guna menciptakan sistem kesehatan yang resilient dan aman ketika ada pandemi berikutnya," papar Menkes Budi.

(Menteri Kesehatan RI Budi Bapak Gunadi Sadikin didampingi Pimpinan Dexa Group Bapak Ferry Soetikno dan Direktur Utama Dexa Medica, V. Hery Sutanto menuliskan testimoni saat berkunjung ke booth Dexa Group di Pameran Health Innvation Festival di JCC - Senayan pada, Jumat, (8/11/2024). Foto: Dok. Istimewa)
Demi mendukung kemandirian kesehatan Indonesia, Dexa Group menegaskan komitmennya melalui produksi Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) berbahan alam yang telah dikembangkan menjadi fitofarmaka dengan riset dan teknologi lokal.
"Dexa Group konsisten mendukung program kemandirian dan ketahanan kesehatan Indonesia melalui obat-obat kimia dengan bahan baku lokal dan OMAI yang berbahan alam. Obat ini kami riset hingga menjadi fitofarmaka, dipasarkan di Indonesia dan mancanegara dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) tinggi," ungkap Presiden direktur PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto.
Selain itu, Hery menyebutkan beberapa bahan alam asli Indonesia yang digunakan antara lain seperti meniran, daun bungur, cacing tanah untuk protein, kayu manis, dan lain sebagainya yang berasal langsung dari petani Indonesia.

(Presiden direktur PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto dan Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D. Foto: Dok. Yuni)
"Pemerintah ingin dari hulu ke hilir menggunakan resource dari Indonesia. Ini memberikan efek domino besar, dari kesejahteraan petani, supplier bahan baku, industri bahan baku alam, industri obat jadi, semua dibantu. Sehingga kita bisa meningkatkan ketahanan kesehatan bangsa ini menjadi lebih kuat lagi. Tidak mengandalkan impor," jelasnya.
Sementara itu, Dekan Sekolah Farmasi ITB, Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D., menambahkan bahwa potensi besar bahan alam Indonesia sebagai kunci kemandirian di sektor kesehatan.
"Pemanfaatan obat berbahan alam mampu mendukung kesehatan masyarakat secara preventif dan promotif, terutama untuk penyakit kronis seperti stroke dan diabetes. Untuk diketahui, obat bahan alam bekerja di hulu, yaitu pada aspek preventif dan promotif, yang meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat. Kami berharap masyarakat lebih terbiasa menggunakan bahan alam dalam kehidupan sehari-hari sebagai langkah preventif agar tidak mudah sakit," pungkas Prof. Ketut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Menurut Pratikno, pemerintah fokus membangun ketahanan kesehatan Indonesia melalui produk obat dan alat kesehatan (alkes) dalam negeri.
"Inovasi harus terus dikembangkan dan tidak terbatas pada peneliti di ilmu kesehatan. Pemerintah juga meminta Menteri Kesehatan untuk fokuskan anggaran kesehatan untuk belanja produk dalam negeri," ujar Menko Pratikno saat membuka Health Innovation Festival di Jakarta Convention Center - Senayan, pada Jumat, (8/11/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pembangunan industri farmasi, alkes, dan pelayanan kesehatan akan didorong untuk industri dalam negeri.
"Pandemi telah mengajarkan kita tentang terbatasnya suplai alat kesehatan dan obat-obatan. Dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia harus siap menghadapi kebutuhan mendesak seperti obat-obatan, vaksin, ventilator, dan APD. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memperkuat industri farmasi dan alkes dalam negeri guna menciptakan sistem kesehatan yang resilient dan aman ketika ada pandemi berikutnya," papar Menkes Budi.

(Menteri Kesehatan RI Budi Bapak Gunadi Sadikin didampingi Pimpinan Dexa Group Bapak Ferry Soetikno dan Direktur Utama Dexa Medica, V. Hery Sutanto menuliskan testimoni saat berkunjung ke booth Dexa Group di Pameran Health Innvation Festival di JCC - Senayan pada, Jumat, (8/11/2024). Foto: Dok. Istimewa)
Demi mendukung kemandirian kesehatan Indonesia, Dexa Group menegaskan komitmennya melalui produksi Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) berbahan alam yang telah dikembangkan menjadi fitofarmaka dengan riset dan teknologi lokal.
"Dexa Group konsisten mendukung program kemandirian dan ketahanan kesehatan Indonesia melalui obat-obat kimia dengan bahan baku lokal dan OMAI yang berbahan alam. Obat ini kami riset hingga menjadi fitofarmaka, dipasarkan di Indonesia dan mancanegara dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) tinggi," ungkap Presiden direktur PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto.
Selain itu, Hery menyebutkan beberapa bahan alam asli Indonesia yang digunakan antara lain seperti meniran, daun bungur, cacing tanah untuk protein, kayu manis, dan lain sebagainya yang berasal langsung dari petani Indonesia.

(Presiden direktur PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto dan Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D. Foto: Dok. Yuni)
"Pemerintah ingin dari hulu ke hilir menggunakan resource dari Indonesia. Ini memberikan efek domino besar, dari kesejahteraan petani, supplier bahan baku, industri bahan baku alam, industri obat jadi, semua dibantu. Sehingga kita bisa meningkatkan ketahanan kesehatan bangsa ini menjadi lebih kuat lagi. Tidak mengandalkan impor," jelasnya.
Sementara itu, Dekan Sekolah Farmasi ITB, Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D., menambahkan bahwa potensi besar bahan alam Indonesia sebagai kunci kemandirian di sektor kesehatan.
"Pemanfaatan obat berbahan alam mampu mendukung kesehatan masyarakat secara preventif dan promotif, terutama untuk penyakit kronis seperti stroke dan diabetes. Untuk diketahui, obat bahan alam bekerja di hulu, yaitu pada aspek preventif dan promotif, yang meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat. Kami berharap masyarakat lebih terbiasa menggunakan bahan alam dalam kehidupan sehari-hari sebagai langkah preventif agar tidak mudah sakit," pungkas Prof. Ketut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)