FITNESS & HEALTH

Ciri-ciri Pasien Omicron yang Harus Isoman dan Ini yang Perlu Dilakukan

Raka Lestari
Jumat 11 Februari 2022 / 15:20
Jakarta: Varian Omicron saat ini menjadi varian yang mendominasi kasus konfirmasi positif. Tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di negara-negara lainnya.

Bagi kamu yang terkonfirmasi positif covid-19 tanpa gejala atau dengan gejala ringan, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk dirawat di rumah sakit. Sebab kamu bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Rumah sakit diperuntukkan untuk masyarakat yang terinfeksi dengan kategori sedang, berat, dan kritis. Dengan demikian rumah sakit kita tidak terbebani persoalan-persoalan perawatan yang tidak perlu masuk rumah sakit. Sehingga tenaga kesehatan kita juga tidak mengalami tekanan yang begitu berat,” ujar Dirjen Pelayanan Kesehatan Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS.

Hal senada juga diungkapkan oleh Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. Ia menyebutkan bahwa pada masyarakat yang terkonfirmasi positif namun tanpa gejala atau gejala ringan, maka bisa melakukan isolasi mandiri.

Berikut ciri-ciri pasien omicron yang tak bergejala atau bergejala ringan untuk melakukan isoman di rumah:

- Tidak bergejala
- Batuk
- Pilek
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Saturasi oksigen di atas 95 persen
- Tak memiliki komorbid
- Bukan lansia

“Ciri-ciri di atas diharapkan dapat melakukan isolasi mandiri, baik di rumah ataupun di tempat-tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan” ujar dr. Nadia dalam Keterangan Pers Update Penanganan Pandemi Covid-19.

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh masyarakat jika terinfeksi Varian Omicron? Pertama adalah kalau positif tapi tidak bergejala atau bergejala ringan, maka lakukan isolasi mandiri. Jangan panik lantas langsung berobat ke rumah sakit.

“Layanan telemedicine ataupun konsultasi melalui puskesmas itu sudah bisa dilakukan. Dan obat-obatan untuk covid-19 juga sudah tersedia di puskesmas ataupun isolasi terpusat. Jadi kita tidak perlu panik dan langsung ke rumah sakit yang akhirnya dapat menambah beban di rumah sakit,” ungkap dr. Nadia.

Menurut dr. Nadia, jika apa-apa dilakukan di rumah sakit, bisa menyebabkan tenaga kesehatan menjadi lelah bekerja. Sebab harus menangani begitu banyak kasus yang sebenarnya bisa dilakukan di rumah.

“Untuk mencegah hal ini, bisa dicegah dengan meminta masyarakat untuk melakukan isolasi secara mandiri,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH