FITNESS & HEALTH
Kuman di Udara Bisa Menyebabkan Penyakit TBC, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Raka Lestari
Sabtu 26 Maret 2022 / 08:00
Jakarta: Penyakit tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit yang bisa disebarkan melalui udara. Untuk itu, menjaga udara agar tetap sehat dari berbagai jenis bakteri ataupun virus menjadi hal yang utama. Apalagi, bakteri ataupun virus memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga sangat sulit dilihat dan tak kasat mata.
Dr.Dimas Seto Prasetyo, Sp.MK(K), seorang dokter spesialis penyakit mikrobiologi klinik di RSUI menuturkan udara secara umum tidak steril karena bisa saja dapat mengandung percik renik yang dihasilkan ketika berbicara, menyanyi, atau bersin yang mengandung debu dan spora jamur," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Terdapat parameter kontaminan biologi dalam rumah yang mengindikasikan kondisi kualitas biologi udara dalam rumah (Permenkes No.1077 Tahun 2011 terkait Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah), yaitu jamur kadar maksimalnya yaitu 0 CFU/m3, bakteri patogen maksimal 0 CFU/m3, dan kuman yaitu yaitu <700 CFU/m3.
"Jika di rumah kita ada kuman sebenarnya tidak apa-apa, yang tidak boleh yaitu patogen dan jamur," tutur dr. Dimas. Beberapa penyakit yang dapat menular melalui udara diantaranya tuberkulosis (TBC), varicella (cacar air), measles(campak), covid-19 dan virus respiratori lain (misalnya influenza).
(Jika aman, buka pintu dan jendela supaya udara dapat masuk. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Dr. Dimas juga menjelaskan perbedaan antara aerosol dan droplet. Dari segi ukuran, aerosol lebih halus dan bisa menyebar lebih jauh dibandingkan droplet. Partikel dengan ukuran besar lebih cepat turun karena gaya gravitasi. Dari partikel aerosol dan droplet, ada kemungkinan jatuh ke bawah, di mana ada beberapa faktor yang memengaruhi kestabilannya di lingkungan.
Nah, agar udara di rumah tetap sehat, dr. Dimas membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Jika aman, buka pintu dan jendela supaya udara masuk
- Jika kondisi tidak aman (misalnya risiko anak jatuh, polusi udara tinggi, tercetus asma), jangan buka jendela
- Gunakan kipas angin untuk mengarahkan udara ke luar rumah
- Jika tersedia, gunakan exhaust
- Jika rumah memiliki AC sentral dengan filter, pastikan ukuran filter dan bersihkan filter secara rutin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Dr.Dimas Seto Prasetyo, Sp.MK(K), seorang dokter spesialis penyakit mikrobiologi klinik di RSUI menuturkan udara secara umum tidak steril karena bisa saja dapat mengandung percik renik yang dihasilkan ketika berbicara, menyanyi, atau bersin yang mengandung debu dan spora jamur," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Terdapat parameter kontaminan biologi dalam rumah yang mengindikasikan kondisi kualitas biologi udara dalam rumah (Permenkes No.1077 Tahun 2011 terkait Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah), yaitu jamur kadar maksimalnya yaitu 0 CFU/m3, bakteri patogen maksimal 0 CFU/m3, dan kuman yaitu yaitu <700 CFU/m3.
"Jika di rumah kita ada kuman sebenarnya tidak apa-apa, yang tidak boleh yaitu patogen dan jamur," tutur dr. Dimas. Beberapa penyakit yang dapat menular melalui udara diantaranya tuberkulosis (TBC), varicella (cacar air), measles(campak), covid-19 dan virus respiratori lain (misalnya influenza).
(Jika aman, buka pintu dan jendela supaya udara dapat masuk. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Dr. Dimas juga menjelaskan perbedaan antara aerosol dan droplet. Dari segi ukuran, aerosol lebih halus dan bisa menyebar lebih jauh dibandingkan droplet. Partikel dengan ukuran besar lebih cepat turun karena gaya gravitasi. Dari partikel aerosol dan droplet, ada kemungkinan jatuh ke bawah, di mana ada beberapa faktor yang memengaruhi kestabilannya di lingkungan.
Nah, agar udara di rumah tetap sehat, dr. Dimas membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Jika aman, buka pintu dan jendela supaya udara masuk
- Jika kondisi tidak aman (misalnya risiko anak jatuh, polusi udara tinggi, tercetus asma), jangan buka jendela
- Gunakan kipas angin untuk mengarahkan udara ke luar rumah
- Jika tersedia, gunakan exhaust
- Jika rumah memiliki AC sentral dengan filter, pastikan ukuran filter dan bersihkan filter secara rutin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0118 [53]
