FITNESS & HEALTH
Siapkan 60 Ribu Vial, Kemenkes Siap Laksanakan Vaksinasi Polio di Aceh
Medcom
Rabu 30 November 2022 / 09:17
Jakarta: Vaksinasi polio di Aceh akan segera dilaksanakan, sebagai respons setalah ditemukannya satu kasus di Kabupaten Pidie. Setidaknya 60 ribu vial vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) dengan kemasan 50 dosis per vial sudah siap digunakan.
Menurut Prima Yosephine selaku Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P, vaksin ini digunakan hanya untuk pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional di Aceh. Hal ini ditujukan untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa Polio tipe 2.
Prima juga menyebut penggunaan vaksin ini harus sesuai dengan izin World Health Organization atau WHO. Indonesia sendiri disebut sudah mengantongi izin dari organisasi tersebut, sehingga dapat dijalankan dengan segera.
“Sesuai jumlah kebutuhan, jadi kita dialokasikan sekitar (target jumlah anak yang divaksin), 60.300 sekian vial, satu vialnya 50 dosis untuk dua putaran. Jadi tidak usah khawatir, vaksin cukup,” kata Prima dalam konferensi pers daring, Selasa, 29 November 2022.
Target yang dikerahkan Kemenkes adalah sekitar 1.217.939 orang untuk divaksinasi. Prima juga menyebut bahwa vaksin nOPV2 cukup aman dan tidak menimbulkan reaksi yang serius setelah mendapatkan dosis tersebut.
Vaksinasi massal Sub PIN 1 ini rencananya sudah dimulai sejak 28 November 2022 di Kabupaten Pidie. Berikutnya diperluas mulai 5 Desember di Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara, dan Sabang, hingga pada 12 Desember 2022 kembali diperluas pada kabupaten/kota Provinsi Aceh lainnya.
Masing-masing putaran Sub PIN dilaksanakan dalam waktu 1 minggu dengan jarak minimal antar putaran adalah satu bulan. Target cakupannya sekurang-kurangnya adalah 95 persen untuk masing-masing putaran.
Sasaran Sub PIN ini adalah seluruh anak usia 0-12 tahun, termasuk pendatang, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Sub PIN sendiri diketahui ada 2, dengan Sub PIN 1 yang sudah dijadwalkan di atas, serta Sub PIN 2 yang dimulai minggu ke-3 atau 4 Januari 2022.
Prima pun berharap bahwa gerakan vaksinasi ini adalah yang terakhir, agar Indonesia bisa dinyatakan kembali sebagai negara yang bebas dari KLB Polio.
“Pencegahan Polio ini hanya melalui imunisasi. Jadi, jangan sampai anak di Indonesia tidak mendapatkan imunisasi rutinnya. Supaya tidak ada lagi KLB Polio yang terjadi di Indonesia,” pungkas Prima.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut Prima Yosephine selaku Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P, vaksin ini digunakan hanya untuk pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional di Aceh. Hal ini ditujukan untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa Polio tipe 2.
Prima juga menyebut penggunaan vaksin ini harus sesuai dengan izin World Health Organization atau WHO. Indonesia sendiri disebut sudah mengantongi izin dari organisasi tersebut, sehingga dapat dijalankan dengan segera.
“Sesuai jumlah kebutuhan, jadi kita dialokasikan sekitar (target jumlah anak yang divaksin), 60.300 sekian vial, satu vialnya 50 dosis untuk dua putaran. Jadi tidak usah khawatir, vaksin cukup,” kata Prima dalam konferensi pers daring, Selasa, 29 November 2022.
Target yang dikerahkan Kemenkes adalah sekitar 1.217.939 orang untuk divaksinasi. Prima juga menyebut bahwa vaksin nOPV2 cukup aman dan tidak menimbulkan reaksi yang serius setelah mendapatkan dosis tersebut.
Vaksinasi massal Sub PIN 1 ini rencananya sudah dimulai sejak 28 November 2022 di Kabupaten Pidie. Berikutnya diperluas mulai 5 Desember di Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara, dan Sabang, hingga pada 12 Desember 2022 kembali diperluas pada kabupaten/kota Provinsi Aceh lainnya.
Masing-masing putaran Sub PIN dilaksanakan dalam waktu 1 minggu dengan jarak minimal antar putaran adalah satu bulan. Target cakupannya sekurang-kurangnya adalah 95 persen untuk masing-masing putaran.
Sasaran Sub PIN ini adalah seluruh anak usia 0-12 tahun, termasuk pendatang, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Sub PIN sendiri diketahui ada 2, dengan Sub PIN 1 yang sudah dijadwalkan di atas, serta Sub PIN 2 yang dimulai minggu ke-3 atau 4 Januari 2022.
Prima pun berharap bahwa gerakan vaksinasi ini adalah yang terakhir, agar Indonesia bisa dinyatakan kembali sebagai negara yang bebas dari KLB Polio.
“Pencegahan Polio ini hanya melalui imunisasi. Jadi, jangan sampai anak di Indonesia tidak mendapatkan imunisasi rutinnya. Supaya tidak ada lagi KLB Polio yang terjadi di Indonesia,” pungkas Prima.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)