FITNESS & HEALTH
Cara Mengatahui Pusing yang Kamu Rasakan Terjadi karena Covid-19
Kumara Anggita
Jumat 26 Februari 2021 / 18:08
Jakarta: Pusing merupakan kondisi yang biasa terjadi. Namun, bila itu terjadi sekarang, kamu langsung mengaitkannya dengan covid-19.
Mengutip dari PubMed Central, karakteristik sakit kepala covid-19 adalah sebagai berikut:
- Sedang hingga parah dalam intensitas.
- Menyebabkan sensasi berdenyut atau menekan.
- Terjadi di kedua sisi kepala kamu (bilateral).
- Mungkin menjadi lebih buruk saat kamu membungkuk.
Dikutip dari Healthline, migrain dan pusing karena covid-19 mungkin bisa sama-sama tarafnya sedang hingga parah. Namun, pusing covid ini tidak terjadi dengan gejala migrain umum lainnya, seperti kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Seperti penyakit virus lainnya, sakit kepala covid-19 dapat terjadi bersamaan dengan demam. Sementara femam jarang terjadi pada migrain, serta jenis sakit kepala lainnya, seperti sakit kepala tegang.
"Namun, sakit kepala akibat Covid-19 digambarkan sebagai sensasi yang sangat sesak, seperti meremas, dan biasanya memburuk dengan batuk dan demam," kata Dr. Merle Diamond, president and managing director Chicago's Diamond Headache Clinic.
Dikutip dari CNN Health, sensasi itu terjadi saat sistem kekebalan kita bekerja sama sebagai respons terhadap virus, melepaskan bahan kimia yang disebut sitokin. Sitokin menghasilkan peradangan, yang dianggap sebagai nyeri oleh korteks serebral otak.
"Lalu ada mabuk migrain. Bagi banyak pasien, bagian nyeri dari sakit kepala mereka mungkin berlangsung delapan jam, 12 jam, dan 14 jam, tetapi setelah sakit kepala hilang, mereka mengalami pengaburan kognitif," tambah Diamond.
"Mereka lesu, mudah tersinggung, mereka mungkin masih memiliki kepekaan cahaya atau mual. Keseluruhan proses untuk beberapa migrain bisa memakan waktu beberapa hari," katanya.
Itulah deskripsi-deskripsi pusing yang muncul karena covid-19. Bila kamu merasa tidak sanggup menangani rasa sakit dari pusing, hubungi dokter untuk meminta bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Mengutip dari PubMed Central, karakteristik sakit kepala covid-19 adalah sebagai berikut:
- Sedang hingga parah dalam intensitas.
- Menyebabkan sensasi berdenyut atau menekan.
- Terjadi di kedua sisi kepala kamu (bilateral).
- Mungkin menjadi lebih buruk saat kamu membungkuk.
Bagaimana membedakannya dengan migrain?
Dikutip dari Healthline, migrain dan pusing karena covid-19 mungkin bisa sama-sama tarafnya sedang hingga parah. Namun, pusing covid ini tidak terjadi dengan gejala migrain umum lainnya, seperti kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Seperti penyakit virus lainnya, sakit kepala covid-19 dapat terjadi bersamaan dengan demam. Sementara femam jarang terjadi pada migrain, serta jenis sakit kepala lainnya, seperti sakit kepala tegang.
Pusing covid-19 rasanya seperti diremas
"Namun, sakit kepala akibat Covid-19 digambarkan sebagai sensasi yang sangat sesak, seperti meremas, dan biasanya memburuk dengan batuk dan demam," kata Dr. Merle Diamond, president and managing director Chicago's Diamond Headache Clinic.
Dikutip dari CNN Health, sensasi itu terjadi saat sistem kekebalan kita bekerja sama sebagai respons terhadap virus, melepaskan bahan kimia yang disebut sitokin. Sitokin menghasilkan peradangan, yang dianggap sebagai nyeri oleh korteks serebral otak.
"Lalu ada mabuk migrain. Bagi banyak pasien, bagian nyeri dari sakit kepala mereka mungkin berlangsung delapan jam, 12 jam, dan 14 jam, tetapi setelah sakit kepala hilang, mereka mengalami pengaburan kognitif," tambah Diamond.
"Mereka lesu, mudah tersinggung, mereka mungkin masih memiliki kepekaan cahaya atau mual. Keseluruhan proses untuk beberapa migrain bisa memakan waktu beberapa hari," katanya.
Itulah deskripsi-deskripsi pusing yang muncul karena covid-19. Bila kamu merasa tidak sanggup menangani rasa sakit dari pusing, hubungi dokter untuk meminta bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)