FITNESS & HEALTH
Menkes Utarakan Pemanfaatan DNA dan Masa Depan Medis
Yatin Suleha
Rabu 18 Juni 2025 / 07:05
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa penemuan struktur DNA merupakan titik balik revolusioner dalam dunia medis.
Baca juga: Nyata! Nakal atau Enggak, Bisa Kena Sifilis, Lho, Ini Data Kemenkes!
Layaknya peran penemuan partikel terkecil dalam fisika yang memicu lahirnya industri teknologi modern. Masa depan kesehatan global, menurutnya, akan ditentukan oleh kemampuan umat manusia dalam memahami dan memanfaatkan komponen biologis paling dasar—DNA.
“Penemuan-penemuan ilmiah besar selama ini selalu dimulai dari pemahaman terhadap komponen terkecil,” ujar Menkes Budi saat menyampaikan pidato kunci dalam "International Conference" di Awan Auditorium UID Bali Campus, Senin, 16 Juni 2025.
Ia menjelaskan, sebagaimana pemahaman terhadap atom dan partikel subatomik di bidang fisika yang melahirkan laser, transistor, mikroprosesor, hingga internet, kini hal serupa tengah terjadi dalam dunia medis dengan DNA sebagai pusat revolusinya.
Struktur heliks ganda DNA yang ditemukan oleh James Watson dan Francis Crick pada 1952, lanjutnya, bukan sekadar pencapaian ilmiah, melainkan fondasi bagi lompatan besar dalam dunia pengobatan modern—mulai dari simulasi biologis, rekayasa molekuler, hingga pengembangan terapi baru.
“Dulu, mengembangkan terapi berbasis otot bisa memakan waktu 10 hingga 30 tahun. Sekarang, berkat simulasi DNA, solusi bisa ditemukan hanya dalam waktu 22 bulan,” ungkapnya.

(Layaknya peran penemuan partikel terkecil dalam fisika yang memicu lahirnya industri teknologi modern, masa depan kesehatan global, menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin akan ditentukan oleh kemampuan umat manusia dalam memahami dan memanfaatkan komponen biologis paling dasar—DNA. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Menkes Budi juga memaparkan bahwa bioteknologi kini tengah membentuk industri medis baru, ditandai dengan penggunaan monoclonal antibody, protein inducers, serta teknologi GLP-1 untuk pengendalian berat badan dan PCSK9 untuk kolesterol tinggi, semua berbasis pemahaman mendalam terhadap DNA.
“Industri kesehatan kini mengalami pergeseran besar, seperti yang dulu terjadi di bidang teknologi. Ini bukan sekadar perbaikan layanan, tapi perubahan paradigma. Kita sedang membangun sistem pengobatan baru yang lebih presisi, personal, dan berbasis data biologis,” jelasnya.
Menurutnya, revolusi ini tidak hanya berdampak pada manusia, tetapi juga merambah ke hewan, tumbuhan, dan keseluruhan ekosistem kehidupan.
“Ilmu kehidupan sekarang berkembang dengan sangat cepat. Pemahaman tentang komponen terkecil ini membuka peluang besar untuk memahami dan mengintervensi kehidupan secara menyeluruh,” ujarnya.
Sebagai lulusan fisika, Menkes Budi melihat paralel yang kuat antara sejarah revolusi teknologi dan yang kini terjadi di bidang kesehatan.
Sama seperti penemuan transistor melahirkan industri komputer, penemuan DNA telah membuka jalan menuju industri medis yang tak kalah dahsyat.
“Saya percaya, dalam 10, 15, atau 20 tahun ke depan, industri kesehatan akan mengalami lompatan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tambahnya.
Di akhir pidato, Menkes Budi menekankan pentingnya menjadikan sains sebagai dasar pengambilan kebijakan di bidang kesehatan. Ia mengajak semua pihak untuk terus belajar dan terbuka pada perubahan.
Baca juga: Fellowship TBC, Atasi Kekurangan Dokter Spesialis Paru
“Penemuan terhadap komponen terkecil—baik di fisika maupun di biologi—selalu membangkitkan potensi baru bagi umat manusia. Jadi tetap sehat, tetap belajar, dan tetap berharap,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Baca juga: Nyata! Nakal atau Enggak, Bisa Kena Sifilis, Lho, Ini Data Kemenkes!
Layaknya peran penemuan partikel terkecil dalam fisika yang memicu lahirnya industri teknologi modern. Masa depan kesehatan global, menurutnya, akan ditentukan oleh kemampuan umat manusia dalam memahami dan memanfaatkan komponen biologis paling dasar—DNA.
“Penemuan-penemuan ilmiah besar selama ini selalu dimulai dari pemahaman terhadap komponen terkecil,” ujar Menkes Budi saat menyampaikan pidato kunci dalam "International Conference" di Awan Auditorium UID Bali Campus, Senin, 16 Juni 2025.
Ia menjelaskan, sebagaimana pemahaman terhadap atom dan partikel subatomik di bidang fisika yang melahirkan laser, transistor, mikroprosesor, hingga internet, kini hal serupa tengah terjadi dalam dunia medis dengan DNA sebagai pusat revolusinya.
Struktur heliks ganda DNA yang ditemukan oleh James Watson dan Francis Crick pada 1952, lanjutnya, bukan sekadar pencapaian ilmiah, melainkan fondasi bagi lompatan besar dalam dunia pengobatan modern—mulai dari simulasi biologis, rekayasa molekuler, hingga pengembangan terapi baru.
“Dulu, mengembangkan terapi berbasis otot bisa memakan waktu 10 hingga 30 tahun. Sekarang, berkat simulasi DNA, solusi bisa ditemukan hanya dalam waktu 22 bulan,” ungkapnya.

(Layaknya peran penemuan partikel terkecil dalam fisika yang memicu lahirnya industri teknologi modern, masa depan kesehatan global, menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin akan ditentukan oleh kemampuan umat manusia dalam memahami dan memanfaatkan komponen biologis paling dasar—DNA. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Menkes Budi juga memaparkan bahwa bioteknologi kini tengah membentuk industri medis baru, ditandai dengan penggunaan monoclonal antibody, protein inducers, serta teknologi GLP-1 untuk pengendalian berat badan dan PCSK9 untuk kolesterol tinggi, semua berbasis pemahaman mendalam terhadap DNA.
“Industri kesehatan kini mengalami pergeseran besar, seperti yang dulu terjadi di bidang teknologi. Ini bukan sekadar perbaikan layanan, tapi perubahan paradigma. Kita sedang membangun sistem pengobatan baru yang lebih presisi, personal, dan berbasis data biologis,” jelasnya.
Menurutnya, revolusi ini tidak hanya berdampak pada manusia, tetapi juga merambah ke hewan, tumbuhan, dan keseluruhan ekosistem kehidupan.
“Ilmu kehidupan sekarang berkembang dengan sangat cepat. Pemahaman tentang komponen terkecil ini membuka peluang besar untuk memahami dan mengintervensi kehidupan secara menyeluruh,” ujarnya.
Sebagai lulusan fisika, Menkes Budi melihat paralel yang kuat antara sejarah revolusi teknologi dan yang kini terjadi di bidang kesehatan.
Sama seperti penemuan transistor melahirkan industri komputer, penemuan DNA telah membuka jalan menuju industri medis yang tak kalah dahsyat.
“Saya percaya, dalam 10, 15, atau 20 tahun ke depan, industri kesehatan akan mengalami lompatan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tambahnya.
Di akhir pidato, Menkes Budi menekankan pentingnya menjadikan sains sebagai dasar pengambilan kebijakan di bidang kesehatan. Ia mengajak semua pihak untuk terus belajar dan terbuka pada perubahan.
Baca juga: Fellowship TBC, Atasi Kekurangan Dokter Spesialis Paru
“Penemuan terhadap komponen terkecil—baik di fisika maupun di biologi—selalu membangkitkan potensi baru bagi umat manusia. Jadi tetap sehat, tetap belajar, dan tetap berharap,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)