FITNESS & HEALTH
Siapa Saja Sih yang Bisa Melakukan Lasik?
Yatin Suleha
Selasa 17 September 2024 / 15:55
Jakarta: Operasi Lasik atau laser-assisted in-situ keratomileusis merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk menangani beberapa gangguan penglihatan, termasuk rabun jauh (miopia), rabun dekat (hiperopia), dan astigmatisme.
Menurut dr. Kevin, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare, Lasik kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang ingin mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Hal ini karena prosedur Lasik cukup simpel dan minim rasa sakit.
Salah satu keunggulan utama Lasik adalah prosedur ini minim rasa sakit, bahkan tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali bagi sebagian besar pasien. Sebelum operasi dimulai, pasien akan diberikan anestesi berupa tetes mata yang efektif menghilangkan rasa sakit selama proses Lasik berlangsung.
Menurut dr. Kevin, tidak semua orang dapat menjadi kandidat untuk operasi LASIK, karena terdapat kriteria ketat yang harus dipenuhi. Sebelum menjalani prosedur ini, calon pasien harus menjalani serangkaian pemeriksaan dengan alat yang canggih untuk memastikan kondisi mata mereka memenuhi syarat.
Evaluasi pre-Lasik mencakup pemeriksaan ketebalan dan bentuk kornea, stabilitas ukuran refraksi mata, serta kesehatan mata secara keseluruhan. Pemeriksaan ini sangat penting untuk mengidentifikasi risiko potensial dan memastikan bahwa tindakan ini adalah pilihan yang aman bagi kandidat Lasik.
Menemukan tempat Lasik yang tepercaya dengan teknologi terbaru dan dokter berpengalaman sangat penting untuk memastikan hasil terbaik dan mengurangi risiko komplikasi. Teknologi canggih dapat memberikan hasil yang lebih presisi dan akurat, sementara dokter yang berpengalaman memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk menangani berbagai situasi dan kebutuhan pasien. Dan berikut ini syarat menjalani operasi Lasik, antara lain:
(1).jpg)
(Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi Lasik, kamu perlu mencari informasi sebanyak mungkin dari dokter. TFoto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Pasien harus berusia minimal 18 tahun untuk memastikan bahwa penglihatannya sudah stabil.
Calon pasien harus memiliki kondisi kesehatan mata yang stabil dan memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh dokter mata, seperti tidak memiliki glaukoma, katarak atau kondisi mata lainnya.
Calon pasien harus memiliki kondisi kesehatan umum yang baik dan tidak memiliki penyakit yang dapat memengaruhi kesembuhan setelah operasi, salah satunya autoimun.
Pasien tidak boleh menggunakan obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi kesembuhan setelah operasi, seperti kortikosteroid.
Calon pasien yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya menunda operasi hingga periode kehamilan atau menyusui telah berakhir.
Pasien yang mengidap kelainan pada kornea, seperti keratoconus atau terdapat bekas luka (scar) pada kornea, biasanya bukan kandidat yang baik untuk tindakan Lasik.
Oleh karena itu, setiap pasien harus dievaluasi secara individual oleh dokter spesialis mata untuk memastikan apakah kandidat yang sesuai untuk menjalani operasi Lasik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menurut dr. Kevin, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare, Lasik kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang ingin mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Hal ini karena prosedur Lasik cukup simpel dan minim rasa sakit.
Salah satu keunggulan utama Lasik adalah prosedur ini minim rasa sakit, bahkan tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali bagi sebagian besar pasien. Sebelum operasi dimulai, pasien akan diberikan anestesi berupa tetes mata yang efektif menghilangkan rasa sakit selama proses Lasik berlangsung.
Lantas siapa saja yang bisa melaukan Lasik?
Menurut dr. Kevin, tidak semua orang dapat menjadi kandidat untuk operasi LASIK, karena terdapat kriteria ketat yang harus dipenuhi. Sebelum menjalani prosedur ini, calon pasien harus menjalani serangkaian pemeriksaan dengan alat yang canggih untuk memastikan kondisi mata mereka memenuhi syarat.
Evaluasi pre-Lasik mencakup pemeriksaan ketebalan dan bentuk kornea, stabilitas ukuran refraksi mata, serta kesehatan mata secara keseluruhan. Pemeriksaan ini sangat penting untuk mengidentifikasi risiko potensial dan memastikan bahwa tindakan ini adalah pilihan yang aman bagi kandidat Lasik.
Menemukan tempat Lasik yang tepercaya dengan teknologi terbaru dan dokter berpengalaman sangat penting untuk memastikan hasil terbaik dan mengurangi risiko komplikasi. Teknologi canggih dapat memberikan hasil yang lebih presisi dan akurat, sementara dokter yang berpengalaman memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk menangani berbagai situasi dan kebutuhan pasien. Dan berikut ini syarat menjalani operasi Lasik, antara lain:
1. Usia minimal 18 tahun
(1).jpg)
(Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi Lasik, kamu perlu mencari informasi sebanyak mungkin dari dokter. TFoto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Pasien harus berusia minimal 18 tahun untuk memastikan bahwa penglihatannya sudah stabil.
2. Kondisi kesehatan mata yang stabil
Calon pasien harus memiliki kondisi kesehatan mata yang stabil dan memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh dokter mata, seperti tidak memiliki glaukoma, katarak atau kondisi mata lainnya.
3. Kondisi kesehatan umum yang baik
Calon pasien harus memiliki kondisi kesehatan umum yang baik dan tidak memiliki penyakit yang dapat memengaruhi kesembuhan setelah operasi, salah satunya autoimun.
4. Tidak mengonsumsi obat-obatan tertentu
Pasien tidak boleh menggunakan obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi kesembuhan setelah operasi, seperti kortikosteroid.
5. Tidak hamil atau menyusui
Calon pasien yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya menunda operasi hingga periode kehamilan atau menyusui telah berakhir.
6. Tidak mengidap kelainan pada kornea
Pasien yang mengidap kelainan pada kornea, seperti keratoconus atau terdapat bekas luka (scar) pada kornea, biasanya bukan kandidat yang baik untuk tindakan Lasik.
Oleh karena itu, setiap pasien harus dievaluasi secara individual oleh dokter spesialis mata untuk memastikan apakah kandidat yang sesuai untuk menjalani operasi Lasik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)