FITNESS & HEALTH
Kamu Perlu Tahu! Ini Bedanya Intoleransi dan Alergi Makanan
Aulia Putriningtias
Rabu 22 November 2023 / 19:24
Jakarta: Apakah kamu pernah mengalami muntah sesudah makan? Atau perut merasa keroncongan meskipun sudah makan? Mungkin saja itu tanda kamu mengalami intoleransi makanan, lho.
Intoleransi makanan mengacu pada kesulitan tubuhmu dalam mencerna komponen makanan tertentu. Hal ini tentunya dapat menimbulkan berbagai reaksi merugikan ketika kita sudah mengonsumsi makanan.
Berdasarkan penelitian tahun 2009 yang diterbitkan di Deutsches Ärzteblatt, sekitar 20 persen populasi dunia mungkin menderita intoleransi makanan. Namun, tentunya ini berbeda dengan alergi makanan, ya!
Orang sering salah mengartikan intoleransi makanan dengan alergi makanan, terutama karena kurangnya informasi. Hal ini dikarenakan orang-orang hanya terpatok terhadap gejalanya saja. Padahal, bisa saja berbeda, lho!
Menurut Shweta Gupta selaku Ahli Gizi, meskipun intoleransi makanan adalah respons non-imunologis yang melibatkan sistem pencernaan, alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan yang bisa parah atau mengancam jiwa. Meskipun alergi dapat menyebabkan gejala yang parah, alergi menyebabkan gejala yang tidak terlalu parah.
Alergi sendiri memicu pelepasan histamin, yang dapat menyebabkan gejala langsung seperti gatal-gatal atau anafilaksis. Sedangkan intoleransi biasanya menyebabkan masalah pencernaan yang tertunda.
Menurut dr. Kevin Adrian via Alodokter, berikut ini adalah beberapa perbedaan ciri-ciri alergi makanan dan intoleransi makanan:
Intoleransi makanan hanya menyebabkan gejala gangguan pencernaan. Sedangkan alergi makanan bisa menimbulkan gangguan pencernaan beserta gejala alergi, seperti gatal-gatal, pembengkakan pada bibir dan kelopak mata, sesak napas, hingga syok akibat anafilaksis.
Gejala intoleransi makanan biasanya muncul ketika makanan penyebab intoleransi dikonsumsi dalam jumlah banyak. Sedangkan gejala alergi makanan dapat muncul walaupun makanan pencetus alergi dikonsumsi hanya dalam jumlah sedikit.
Intoleransi makanan biasanya baru terjadi dalam waktu beberapa jam setelah makanan dikonsumsi, sedangkan reaksi alergi makanan dapat muncul dalam waktu singkat atau dalam hitungan menit.
Intoleransi makanan tidak berbahaya, sedangkan reaksi alergi makanan yang parah berpotensi membahayakan nyawa jika menyebabkan reaksi anafilaksis.
Beberapa intoleransi makanan yang umum adalah laktosa, gluten, fruktosa, dan zat aditif seperti sulfit. Intoleransi terhadap laktosa, karbohidrat utama dalam susu dan produk susu, sangat umum terjadi.
Sekitar dua pertiga populasi orang dewasa di dunia terkena dampaknya, menurut sebuah penelitian tahun 2015 yang diterbitkan di Nutrients. Beberapa orang mungkin juga mengalami intoleransi terhadap bahan kimia tertentu dalam makanan, seperti histamin atau tyramine.
Dilansir dari Healthshots, inilah beberapa tanda yang dapat diidentifikasi sebagai gejala intoleransi makanan, yaitu:
- Kembung
- Diare
- Sembelit
- Keram perut
- Mual
Meskipun intoleransi makanan tak bahaya, tetapi juga perlu dikonsultasikan kepada dokter. Hal ini dikarenakan agar kamu dapat penanganan yang tepat. Intoleransi makanan juga perlu segera ditangani oleh dokter apabila sudah membuat kekurangan nutrisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Intoleransi makanan mengacu pada kesulitan tubuhmu dalam mencerna komponen makanan tertentu. Hal ini tentunya dapat menimbulkan berbagai reaksi merugikan ketika kita sudah mengonsumsi makanan.
Berdasarkan penelitian tahun 2009 yang diterbitkan di Deutsches Ärzteblatt, sekitar 20 persen populasi dunia mungkin menderita intoleransi makanan. Namun, tentunya ini berbeda dengan alergi makanan, ya!
Apa bedanya intoleransi dan alergi terhadap makanan?
Orang sering salah mengartikan intoleransi makanan dengan alergi makanan, terutama karena kurangnya informasi. Hal ini dikarenakan orang-orang hanya terpatok terhadap gejalanya saja. Padahal, bisa saja berbeda, lho!
Menurut Shweta Gupta selaku Ahli Gizi, meskipun intoleransi makanan adalah respons non-imunologis yang melibatkan sistem pencernaan, alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan yang bisa parah atau mengancam jiwa. Meskipun alergi dapat menyebabkan gejala yang parah, alergi menyebabkan gejala yang tidak terlalu parah.
Alergi sendiri memicu pelepasan histamin, yang dapat menyebabkan gejala langsung seperti gatal-gatal atau anafilaksis. Sedangkan intoleransi biasanya menyebabkan masalah pencernaan yang tertunda.
Menurut dr. Kevin Adrian via Alodokter, berikut ini adalah beberapa perbedaan ciri-ciri alergi makanan dan intoleransi makanan:
1. Intoleransi hanya muncul gejala, alergi bisa alami gangguan
Intoleransi makanan hanya menyebabkan gejala gangguan pencernaan. Sedangkan alergi makanan bisa menimbulkan gangguan pencernaan beserta gejala alergi, seperti gatal-gatal, pembengkakan pada bibir dan kelopak mata, sesak napas, hingga syok akibat anafilaksis.
2. Sedikit dan banyaknya porsi makanan
Gejala intoleransi makanan biasanya muncul ketika makanan penyebab intoleransi dikonsumsi dalam jumlah banyak. Sedangkan gejala alergi makanan dapat muncul walaupun makanan pencetus alergi dikonsumsi hanya dalam jumlah sedikit.
3. Waktu
Intoleransi makanan biasanya baru terjadi dalam waktu beberapa jam setelah makanan dikonsumsi, sedangkan reaksi alergi makanan dapat muncul dalam waktu singkat atau dalam hitungan menit.
4. Intoleransi tidak bahaya, alergi bahaya
Intoleransi makanan tidak berbahaya, sedangkan reaksi alergi makanan yang parah berpotensi membahayakan nyawa jika menyebabkan reaksi anafilaksis.
Apa saja tanda-tanda intoleransi pada makanan?
Beberapa intoleransi makanan yang umum adalah laktosa, gluten, fruktosa, dan zat aditif seperti sulfit. Intoleransi terhadap laktosa, karbohidrat utama dalam susu dan produk susu, sangat umum terjadi.
Sekitar dua pertiga populasi orang dewasa di dunia terkena dampaknya, menurut sebuah penelitian tahun 2015 yang diterbitkan di Nutrients. Beberapa orang mungkin juga mengalami intoleransi terhadap bahan kimia tertentu dalam makanan, seperti histamin atau tyramine.
Dilansir dari Healthshots, inilah beberapa tanda yang dapat diidentifikasi sebagai gejala intoleransi makanan, yaitu:
- Kembung
- Diare
- Sembelit
- Keram perut
- Mual
Meskipun intoleransi makanan tak bahaya, tetapi juga perlu dikonsultasikan kepada dokter. Hal ini dikarenakan agar kamu dapat penanganan yang tepat. Intoleransi makanan juga perlu segera ditangani oleh dokter apabila sudah membuat kekurangan nutrisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)