FITNESS & HEALTH
IDI: SKP Bukan Hanya untuk Dokter, Tapi Masyarakat
Medcom
Kamis 10 Agustus 2023 / 11:05
Jakarta: Satuan Kredit Profesi atau SKP memang menjadi kepentingan untuk para dokter di Indonesia. SKP sendiri adalah bukti keikutsertaan seorang dokter dalam program P2KB.
Keikutsertaan ini bisa meliputi kegiatan yang bersifat klinis (berhubungan dengan pelayanan kedokteran langsung maupun tidak langsung) maupun kegiatan nonklinis (mengajar, meneliti dan manajemen kesehatan).
Namun, penggunaan SKP dinilai masih hanya untuk peran dokter semata. Padahal, menurut dr. Ulul Albab, SpOG, Sekretaris Jenderal PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), SKP tidak hanya untuk dokter, tetapi masyarakat juga.
"SKP itu bukan cuma untuk dokter, tapi masyarakat juga. Agar masyarakat tahu kalau dokter ini ahli," kata dr. Ulul dalam acara konferensi pers Alomedika di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023.
.jpg)
(Satuan Kredit Profesi (SKP) adalah nilai yang diperoleh apabila peserta melaksanakan pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan (P2KB). Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Menurutnya, SKP menjadi suatu kredibilitas dan kemumpunian seorang dokter dalam menjalankan profesinya. Hal ini dikarenakan peran dokter yang melibatkan nyawa seseorang.
Ditambah, dr. Ulul mengimbau agar para dokter yang telah memiliki profesi lain, tetap melakukan praktik. Karena keahlian akan terlihat ketika seorang dokter sering melakukan praktik.
"Emang masyarakat mau kalau dokternya tidak ahli? Kalau misalnya saya dokter kandungan, ya. Enggak pernah pegang pisau 10 tahun, terus disuruh nanganin operasi caesar, pasiennya mau enggak? Ya, enggak," jelas dr. Ulul.
Profesi dokter mendapatkan SKP dari kegiatan klinis dan non klinis, salah satunya adalah mengikuti webinar. Alomedika sebagai komunitas dokter terbesar di Indonesia pun juga menyediakan SKP untuk para dokter.
Namun, dr. Ulul menekankan bahwa tidak mudah untuk mendapatkan SKP bagi seorang dokter. Perlu perjalanan panjang untuk kepentingan masyarakat yang ditangani oleh dokter ahli dalam bidangnya.
"SKP adalah sebuah poin profesi untuk anggota profesinya, IDI memberikan persetujuan SKP melalui proses cukup panjang, mulai dari memperhatikan kualifikasi, akreditasi, verifikasi, latar belakang, dan rekomendasi," pungkasnya.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Keikutsertaan ini bisa meliputi kegiatan yang bersifat klinis (berhubungan dengan pelayanan kedokteran langsung maupun tidak langsung) maupun kegiatan nonklinis (mengajar, meneliti dan manajemen kesehatan).
Namun, penggunaan SKP dinilai masih hanya untuk peran dokter semata. Padahal, menurut dr. Ulul Albab, SpOG, Sekretaris Jenderal PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), SKP tidak hanya untuk dokter, tetapi masyarakat juga.
"SKP itu bukan cuma untuk dokter, tapi masyarakat juga. Agar masyarakat tahu kalau dokter ini ahli," kata dr. Ulul dalam acara konferensi pers Alomedika di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023.
.jpg)
(Satuan Kredit Profesi (SKP) adalah nilai yang diperoleh apabila peserta melaksanakan pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan (P2KB). Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Menurutnya, SKP menjadi suatu kredibilitas dan kemumpunian seorang dokter dalam menjalankan profesinya. Hal ini dikarenakan peran dokter yang melibatkan nyawa seseorang.
Ditambah, dr. Ulul mengimbau agar para dokter yang telah memiliki profesi lain, tetap melakukan praktik. Karena keahlian akan terlihat ketika seorang dokter sering melakukan praktik.
"Emang masyarakat mau kalau dokternya tidak ahli? Kalau misalnya saya dokter kandungan, ya. Enggak pernah pegang pisau 10 tahun, terus disuruh nanganin operasi caesar, pasiennya mau enggak? Ya, enggak," jelas dr. Ulul.
Profesi dokter mendapatkan SKP dari kegiatan klinis dan non klinis, salah satunya adalah mengikuti webinar. Alomedika sebagai komunitas dokter terbesar di Indonesia pun juga menyediakan SKP untuk para dokter.
Namun, dr. Ulul menekankan bahwa tidak mudah untuk mendapatkan SKP bagi seorang dokter. Perlu perjalanan panjang untuk kepentingan masyarakat yang ditangani oleh dokter ahli dalam bidangnya.
"SKP adalah sebuah poin profesi untuk anggota profesinya, IDI memberikan persetujuan SKP melalui proses cukup panjang, mulai dari memperhatikan kualifikasi, akreditasi, verifikasi, latar belakang, dan rekomendasi," pungkasnya.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)