Jakarta: Saat ini, anggapan kalau diabetes itu dialami oleh orang berusia tua, rasanya sudah terbantahkan. Pasalnya, di Amerika sendiri, CDC melaporkan bahwa lebih dari 34 juta orang dewasa Amerika menderita diabetes.
Gula darah tinggi, atau hiperglikemia, dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang seperti penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf, infeksi gusi, dan bahkan masalah mata.
Tak hanya itu, hiperglikemia juga dapat merusak pembuluh darah sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
Karena satu dari tiga orang dewasa mengidap pra-diabetes (sebagian besar tidak mengetahuinya), kita semua dapat memperoleh manfaat dari penurunan kadar glukosa untuk membantu menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Tapi bagaimana kita memulainya? Salah satu caranya adalah dengan memikirkan kembali kebiasaan makan. Berikut lima makanan yang dapat membuat perbedaan.
Kamu boleh mengonsumsi camilan almond, kacang mete, atau bahkan pistachio. Dalam sebuah penelitian, ibu hamil yang berisiko terkena diabetes gestasional memiliki gula darah yang lebih rendah setelah mengonsumsi pistachio dibandingkan kelompok yang mengonsumsi roti gandum. Tahu enggak, seperempat cangkir kacang-kacangan per hari dapat menurunkan BMI dan risiko diabetes, lho.
.jpg)
(Sebuah studi yang sudah dipublikasikan dalam British Medical Journal mengemukakan bahwa mengonsumsi buah-buahan justru meringankan risiko terjadinya diabetes tipe 2, tapi bukan jus buah. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Bila kamu sedang refreshing ke mal, coba melipir sebentar ke swalayan. Carilah buah golongan beri, seperti blueberry, misalnya. Buah ini, menurut laman MCE Hospital, mengandung serat dan antioksidan yang dikenal dapat menurunkan gula darah dan peradangan.
Demikian pula, sebuah penelitian menemukan stroberi mengurangi komplikasi diabetes seperti penyakit ginjal dan kerusakan saraf. Sebuah studi di Obesity menemukan bahwa ketika jumlah raspberry yang dimakan meningkat, resistensi insulin menurun.
Sayuran seperti bayam, rendah kalori dan mengandung magnesium. Hal ini baik karena magnesium menurunkan risiko diabetes tipe 2. Sayuran berwarna gelap seperti sawi dan kangkung menyediakan vitamin A, C, E, kalsium dan zat besi.
Sayuran hijau juga mengandung potasium, yang bermanfaat karena vitamin K melemaskan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Serat dalam sayuran juga dapat meningkatkan kadar glukosa.
Bahkan jika kamu tidak menyukai kangkung, pilihan sayuran lainnya harus tersedia—secara harfiah. American Diabetes Association merekomendasikan untuk mengisi setengah piring kamu dengan sayuran non-tepung saat makan, seperti asparagus, brokoli, kacang hijau, labu, dan jamur.
Oat dan biji-bijian lainnya mengandung folat, kromium, vitamin B, dan magnesium. Selain itu, makanan ini tinggi serat larut, lebih rendah gula dibandingkan karbohidrat lainnya, menjadikannya pilihan yang dapat menurunkan kolesterol.
Jadi cobalah gandum gulung yang dipotong, bukan sereal manis. Karbohidrat sederhana dapat menyebabkan diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. Nah, bila saat ini gula darahmu sedang melonjak naik, mengidap sakit gula, tak ada salahnya mengonsumsi beberapa makanan di atas.
Namun, pastikan pula untuk mengecek gula darah secara rutin ke dokter. Ingat, mengetahui deteksi kadar gula darah sedari awal, tentunya dapat meminimalkan risiko komplikasi serius dari penyakit gula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Gula darah tinggi, atau hiperglikemia, dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang seperti penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf, infeksi gusi, dan bahkan masalah mata.
Tak hanya itu, hiperglikemia juga dapat merusak pembuluh darah sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
Karena satu dari tiga orang dewasa mengidap pra-diabetes (sebagian besar tidak mengetahuinya), kita semua dapat memperoleh manfaat dari penurunan kadar glukosa untuk membantu menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Tapi bagaimana kita memulainya? Salah satu caranya adalah dengan memikirkan kembali kebiasaan makan. Berikut lima makanan yang dapat membuat perbedaan.
1. Kacang-kacangan
Kamu boleh mengonsumsi camilan almond, kacang mete, atau bahkan pistachio. Dalam sebuah penelitian, ibu hamil yang berisiko terkena diabetes gestasional memiliki gula darah yang lebih rendah setelah mengonsumsi pistachio dibandingkan kelompok yang mengonsumsi roti gandum. Tahu enggak, seperempat cangkir kacang-kacangan per hari dapat menurunkan BMI dan risiko diabetes, lho.
2. Buah beri
.jpg)
(Sebuah studi yang sudah dipublikasikan dalam British Medical Journal mengemukakan bahwa mengonsumsi buah-buahan justru meringankan risiko terjadinya diabetes tipe 2, tapi bukan jus buah. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Bila kamu sedang refreshing ke mal, coba melipir sebentar ke swalayan. Carilah buah golongan beri, seperti blueberry, misalnya. Buah ini, menurut laman MCE Hospital, mengandung serat dan antioksidan yang dikenal dapat menurunkan gula darah dan peradangan.
Demikian pula, sebuah penelitian menemukan stroberi mengurangi komplikasi diabetes seperti penyakit ginjal dan kerusakan saraf. Sebuah studi di Obesity menemukan bahwa ketika jumlah raspberry yang dimakan meningkat, resistensi insulin menurun.
3. Sayuran berdaun hijau
Sayuran seperti bayam, rendah kalori dan mengandung magnesium. Hal ini baik karena magnesium menurunkan risiko diabetes tipe 2. Sayuran berwarna gelap seperti sawi dan kangkung menyediakan vitamin A, C, E, kalsium dan zat besi.
Sayuran hijau juga mengandung potasium, yang bermanfaat karena vitamin K melemaskan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Serat dalam sayuran juga dapat meningkatkan kadar glukosa.
4. Sayuran tidak bertepung
Bahkan jika kamu tidak menyukai kangkung, pilihan sayuran lainnya harus tersedia—secara harfiah. American Diabetes Association merekomendasikan untuk mengisi setengah piring kamu dengan sayuran non-tepung saat makan, seperti asparagus, brokoli, kacang hijau, labu, dan jamur.
5. Biji-bijian utuh
Oat dan biji-bijian lainnya mengandung folat, kromium, vitamin B, dan magnesium. Selain itu, makanan ini tinggi serat larut, lebih rendah gula dibandingkan karbohidrat lainnya, menjadikannya pilihan yang dapat menurunkan kolesterol.
Jadi cobalah gandum gulung yang dipotong, bukan sereal manis. Karbohidrat sederhana dapat menyebabkan diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. Nah, bila saat ini gula darahmu sedang melonjak naik, mengidap sakit gula, tak ada salahnya mengonsumsi beberapa makanan di atas.
Namun, pastikan pula untuk mengecek gula darah secara rutin ke dokter. Ingat, mengetahui deteksi kadar gula darah sedari awal, tentunya dapat meminimalkan risiko komplikasi serius dari penyakit gula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)