Jakarta: Penyakit kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri myobacteri. Hal ini dapat memengaruhi kulit, saraf tepi, dan orang-organ tubuh lainnya sehingga bisa menyebabkan kecacatan jika tidak diobati dengan baik.
Pengobatan kusta sendiri biasanya membutuhkan waktu 6 bulan sampai 12 bulan. Akan tetapi, apakah kusta merupakan penyakit yang bisa dihindari?
"Sebenarnya menghindari kusta ini bisa dilakukan dengan cara kita melakukan perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan kulit. Itu menjadi suatu hal yang penting dalam menjaga supaya kita tidak terkena kusta,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Akan tetapi, kunci yang utamanya adalah kalau di antara keluarga kita ada gejala seperti bukan bercak biasa dan mati rasa atau kemudian ada penderita kusta di dekat kita.
"Segera kita berikan obat dan kita segera memastikan diri kita tidak terkena kusta. Ini karena dengan pengobatan dini dan deteksi dini itu akan melindungi kita dari terkena kusta,” tambah dr. Nadia.
Lalu, apakah seseorang yang pernah terkena kusta bisa terkena kusta kembali? Bisa terjadi kalau memang ada sumber penularannya tapi itu sangat jarang.
"Orang yang terinfeksi saja butuh waktu bertahun tahun. Kalau kekebalan tubuhnya turun, misalnya makanannya tidak bergizi atau memang ada infeksi yang tidak diobati, atau misalnya lingkungannya tidak higienis itu memungkinkan terjadi reinfeksi,” jelas dr. Nadia.
Tapi itu pasti akan membutuhkan waktu lama, rasanya kecil sekali. Selama pasien sudah berobat selama 6 bulan atau 12 bulan sesuai dengan ketentuan.
"Tetap menjaga perilaku hidup bersih sehat, olahraga tertaur, makan bergizi, istirahat cukup, kekebalan meningkat, Insya Allah tidka akan reinfeksi kembali,” tegas dr. Nadia.
“Penyebab kusta ini adalah mycobacterium lepra. Awalnya akan terjadi bercak pada kulit, kemudian menyebabkan mati rasa. Ini disebabkan karena kita tahu, kusta menyerang kulit, saraf tepi, maupun organ tubuh lainnya,” tutup dr. Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Pengobatan kusta sendiri biasanya membutuhkan waktu 6 bulan sampai 12 bulan. Akan tetapi, apakah kusta merupakan penyakit yang bisa dihindari?
"Sebenarnya menghindari kusta ini bisa dilakukan dengan cara kita melakukan perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan kulit. Itu menjadi suatu hal yang penting dalam menjaga supaya kita tidak terkena kusta,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Akan tetapi, kunci yang utamanya adalah kalau di antara keluarga kita ada gejala seperti bukan bercak biasa dan mati rasa atau kemudian ada penderita kusta di dekat kita.
"Segera kita berikan obat dan kita segera memastikan diri kita tidak terkena kusta. Ini karena dengan pengobatan dini dan deteksi dini itu akan melindungi kita dari terkena kusta,” tambah dr. Nadia.
Lalu, apakah seseorang yang pernah terkena kusta bisa terkena kusta kembali? Bisa terjadi kalau memang ada sumber penularannya tapi itu sangat jarang.
"Orang yang terinfeksi saja butuh waktu bertahun tahun. Kalau kekebalan tubuhnya turun, misalnya makanannya tidak bergizi atau memang ada infeksi yang tidak diobati, atau misalnya lingkungannya tidak higienis itu memungkinkan terjadi reinfeksi,” jelas dr. Nadia.
Tapi itu pasti akan membutuhkan waktu lama, rasanya kecil sekali. Selama pasien sudah berobat selama 6 bulan atau 12 bulan sesuai dengan ketentuan.
"Tetap menjaga perilaku hidup bersih sehat, olahraga tertaur, makan bergizi, istirahat cukup, kekebalan meningkat, Insya Allah tidka akan reinfeksi kembali,” tegas dr. Nadia.
“Penyebab kusta ini adalah mycobacterium lepra. Awalnya akan terjadi bercak pada kulit, kemudian menyebabkan mati rasa. Ini disebabkan karena kita tahu, kusta menyerang kulit, saraf tepi, maupun organ tubuh lainnya,” tutup dr. Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)