FITNESS & HEALTH

Warga Indonesia Jadi Pasien Pertama yang Menjalani Operasi Lutut Menggunakan Robot di KPJ Kuching

A. Firdaus
Senin 08 April 2024 / 12:14
Kuching: Netty Rampalino, Warga Negara Indonesia ini menjadi pasien pertama yang menjalani operasi lutut dengan robot di Grup Rumah Sakit Kumpulan Perubatan Johor (KPJ) Healthcare Malaysia. Netty pun menceritakan mengapa dia memutuskan untuk mengakhiri penderitaannya mengalami kesakitan pada bagian lututnya sejak 10 tahun yang lalu.

Netty merupakan warga Indonesia asal Lombok. Berasal dari keluarga dokter, wanita berusia 66 tahun itu sempat berobat ke Singapura, hingga Johor Malaysia, tapi tak menemukan pengobatan yang cocok.

Tak mau menjalani kesakitan lebih lama, apalagi dia tak bisa berjalan jauh dan berdiri lama, Netty akhirnya mendapatkan rekomendasi dari rekannya yang pernah melakukan pengobatan di KPJ Specialist Hospital.

Baca juga: Rayakan Keberhasilan 206 Kali Operasi Lutut, Ini Teknologi Robotic yang Dimiliki KPJ Kuching

Di KPJ Kuching, Netty dipertemukan dengan dr. Lee Woo Guan, yang merupakan dokter spesialis tulang di rumah sakit tersebut. Di satu sisi, KPJ Kuching juga untuk pertama kalinya kedatangan robot teranyarnya yang diberi nama ROSA atau Robotic Surgical Assistent pada Agustus 2023 lalu.

Menjadi pasien pertama yang mendapatkan pengalaman tersebut, Netty bukan tanpa rasa khawatir. Sedih bercampur takut selalu menggelayutinya jelang operasi lutut tersebut.

"Tapi setelah diyakinkan oleh dokter, saya merasa lebih semangat dan mau melakukan operasi," ucap Netty saat ditemui di KPJ Kuching beberapa waktu lalu.

"Saya langsung percaya diri dan berani, karena saya didukung oleh suami dan anak-anak saya yang memang mempunyai latar belakang dokter," sambungnya.

Netty pun telah mengalami dampak yang jauh lebih baik. Tak hanya kuat berjalan, tapi ia sudah sering melakukan olahraga.


dr. Lee Woo Guan. Dok. A. Firdaus/Medcom

Menurut Dr. Lee, Robotic yang berasal dari Zimmer Biomet ini sifatnya hanya membantu dan memiliki tugas untuk mengetahui medan atau titik operasi di lutut saja. Untuk itu, keputusan penting dalam menentukan keberhasilan operasi tetap ada di dokter.

"Robotic ini lebih berperan mengetahui berapa derajat yang seharusnya akan dipotong. Robot juga memiliki kelebihan yaitu ketepatan dalam mendeteksi area lutut," terang Dr. Lee.

Selain itu, menggunakan bantuan robot juga menghadirkan ketepatan saat operasi, kurangnya rasa sakit terhadap pasien, dan kesembuhan pasien lebih cepat, yaitu satu dua minggu pasien sudah bisa berjalan normal. Untuk implan yang menjadi pengganti pun bisa bertahan hingga 25 tahun di lutut pasien.

Kehadiran robotic ROSA di RS Spesialis KPJ Kuching telah mencapai tonggak sejarah besar dalam bedah ortopedi, karena sudah membantu tenaga medis maupun perawat dalam menyelesaikan operasi dengan mengintegrasikan ke dalam layanan kesehatannya.

Dr. Lee mengaku bangga dengan kesuksesan teknologi robotik yang membantu pengobatan lutut dan berdampak positif pada pasien. Transformasi teknologi ini bukan soal ketepatan perawatan saja, melainkan langsung bisa menambahkan kesembuhan pasien.

"Saya sangat bangga dengan usaha yang diberikan dari team operasi tulang kami di Rumah Sakit KPJ Healthcare, yang membantu pasien dari mula ke akhir pengobatan," jelas Dr Lee Woo Guan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH