FITNESS & HEALTH

Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati Alergi yang Harus Kamu Tahu

Sandra Odilifia
Kamis 26 November 2020 / 12:02
Jakarta: Alergi terjadi ketika sistem kekebalan kamu bereaksi terhadap zat asing (alergen). Seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau makanan.

Melansir Mayo Clinic, sistem kekebalan kamu menghasilkan zat yang dikenal sebagai antibodi. Ketika kamu memiliki alergi, sistem kekebalan kamu membuat antibodi mengidentifikasi alergen tertentu sebagai sesuatu yang berbahaya. Biasanya pemicu alergi yang umum meliputi:

1. Alergen di udara, seperti serbuk sari, bulu binatang, tungau debu, dan jamur.

2. Makanan tertentu, terutama kacang tanah, kacang pohon, gandum, kedelai, ikan, udang, kerang, telur dan susu.

3. Sengatan serangga, seperti dari lebah atau tawon.

4. Pengobatan, terutama antibiotik berbasis penisilin.

5. Lateks atau zat lain yang kamu sentuh, yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.

Lebih lanjut, ketika kamu bersentuhan dengan alergen, reaksi sistem kekebalan kamu dapat melibatkan peradangan, bersin, atau sejumlah gejala lainnya. Tingkat keparahan alergi pun bervariasi, berkisar dari iritasi ringan, hingga anafilaksis yaitu keadaan darurat yang berpotensi mengancam jiwa.

Meskipun sebagian besar alergi tidak dapat disembuhkan, perawatan dapat membantu meringankan gejala alergi kamu. Melansir Mayo Clinic, berikut gejala alergi yang paling umum:

1. Rinitis alergi atau yang juga disebut demam hay, dapat menyebabkan:

- Bersin
- Gatal pada hidung, mata atau langit-langit mulut
- Pilek, hidung tersumbat
- Mata berair, merah atau bengkak (konjungtivitis)

2. Alergi makanan dapat menyebabkan:

- Kesemutan di mulut
- Pembengkakan pada bibir, lidah, wajah atau tenggorokan
- Hives
- Anafilaksis

3. Alergi sengatan serangga dapat menyebabkan:

- Area pembengkakan (edema) yang luas di tempat sengatan
- Gatal atau gatal-gatal di seluruh tubuh
- Batuk, dada sesak, mengi atau sesak napas
- Anafilaksis

4. Alergi obat dapat menyebabkan:

- Hives
- Kulit yang gatal
- Ruam
- Pembengkakan wajah
- Desah
- Anafilaksis

5. Dermatitis atopik, suatu kondisi kulit alergi yang juga disebut eksem, dapat menyebabkan kulit menjadi:

- Gatal
- Memerah
- Mengelupas

6. Anafilaksis

Beberapa jenis alergi, termasuk alergi makanan dan sengatan serangga, dapat memicu reaksi parah yang dikenal sebagai anafilaksis. Anafilaksis dapat mengancam jiwa dan menyebabkan kamu mengalami syok. Berikut tanda dan gejala anafilaksis:

- Hilang kesadaran
- Penurunan tekanan darah
- Sesak napas yang parah
- Ruam kulit
- Sakit kepala ringan
- Denyut nadi yang cepat dan lemah
- Mual dan muntah
 

Pencegahan


Mencegah reaksi alergi tergantung pada jenis alergi yang kamu miliki. Jika memungkinkan sebaiknya hindari pemicu alergi. Misalnya, jika kamu alergi terhadap tungau atau debu, vakum dan sering-seringlah mencuci seprai.

Kemudian, jika kamu memiliki reaksi alergi yang parah, gunakanlah gelang atau kalung peringatan medis. Hal ini membantu untuk memberi tahu orang lain bahwa kamu memiliki alergi yang serius.

Adapun beberapa pilihan pengobatan yang bisa kamu jalani:

1. Pengobatan

Perawatan alergi seringkali mencakup obat-obatan seperti antihistamin untuk mengontrol gejala. Obatnya bisa over the counter atau resep dari dokter tergantung pada tingkat keparahan alergi kamu.

2. Imunoterapi

Banyak orang memilih imunoterapi untuk membantu tubuh terbiasa dengan alergi. Beberapa suntikan imunoterapi dapat mencegah gejala alergi muncul kembali.

3. Epinefrin darurat

Jika kamu memiliki alergi parah yang mengancam jiwa, lakukan suntikan epinefrin darurat. Suntikan ini dapat melawan reaksi alergi hingga bantuan medis tiba. Merek umum perawatan ini adalah EpiPen dan Twinject.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH