Jakarta: Saat ini beragam kegiatan banyak dihabiskan di depan layar gadget dan komputer. Tentunya hal ini dapat membuat mata kamu lelah atau tegang. Menurut dr. Sophia Pujiastuti, SpM(K), MM, Dokter Spesialis Mata sekaligus pendiri SILC Lasik Center, ada perbedaan antara mata lelah dan mata tegang.
Mata lelah menurut dr. Sophia adalah mata yang mulai pedas hingga sering mengedipkan dan penglihatan mulai kabur hingga ingin menutup mata, meski hanya sebentar. Ketika kembali membuka mata, kamu sudah bisa melanjutkan kegiatan membaca.
“Sementara itu, ketegangan mata terkadang bukan hanya berdampak pada penglihatan yang buram, melainkan juga rasa tegang di bagian otot leher dan otot bahu, hingga kemudian menyebabkan sakit kepala, area sekitar mata juga terasa berat dan tidak nyaman, seperti terasa kaku dan tertekan," ujar dr. Sophia.
"Sedangkan mata lelah, efeknya tidak sampai sakit kepala. Biasanya mata akan terasa tidak enak saja,” beber dr. Sophia.
Dokter Sophia menyebutkan, penyebab mata tegang dan mata lelah bisa sama. Gejala-gejala yang muncul, misalnya penglihatan buram, juga sama-sama bersifat sementara.
Pada mata yang tegang, level sakit kepala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap pasien. “Sangat subjektif, karena tergantung dari penyebab,” terangnya lagi.
Ia menyebutkan, ketegangan mata dapat disebabkan oleh banyak hal. Lima penyebab yang paling umum, antara lain:
.jpg)
(Ketika kamu terus-menerus memfokuskan mata pada satu pekerjaan yang membutuhkan detail lama-kelamaan mata akan terasa tegang. Tenerapkan prinsip 20-20-20 agar mata tidak lelah. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Ada kemungkinan kamu tidak pakai kacamata, padahal seharusnya pakai karena sebenarnya kamu mengalami salah satu atau kombinasi dari kelainan refraksi, yaitu miopia (mata minus), hipermetropia (mata plus), atau astigmatisma (mata silinder).
Tapi, mungkin juga kamu tidak tahu bahwa kamu memiliki kelainan refraksi, karena tidak pernah melakukan pemeriksaan refraksi. Atau, kamu sudah memakai kacamata, tapi sebenarnya ukuran lensanya harus diganti.
Misalnya, kamu masih pakai kacamata minus 3 dioptri, padahal seharusnya sudah memakai ukuran minus 4 dioptri. Saat mata terus digunakan untuk melakukan aktivitas, lama-kelamaan mata akan terasa tidak nyaman.
Baca juga: Cara Mengatasi Mata Gatal
Pekerjaan menuntut kamu untuk terus-menerus menatap layar monitor? Nah, mungkin mata kamu tegang karena hal tersebut. Tak bisa dielakkan, sejumlah pekerjaan memang memaksa mata kamu terpaku pada layar, misalnya pekerjaan sebagai editor.
Untuk mengatasi penyebab ini, dr. Sophia menyarankan kamu menerapkan prinsip 20-20-20. Setelah 20 menit bekerja, alihkan pandangan kamu sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Setelah itu, kamu bisa bekerja lagi.
Ketika kamu terus-menerus memfokuskan mata pada satu pekerjaan yang membutuhkan detail, misalnya menjahit, lama-kelamaan mata akan terasa tegang. Kondisi akan semakin buruk, jika ditambah postur tubuh yang tidak baik. Misalnya, kamu menunduk dalam waktu lama, sehingga otot-otot pundak dan leher akan merasa sakit.
Membaca di ruang dengan pencahayaan remang-remang akan membuat mata kamu bekerja terlalu keras untuk fokus pada tulisan. Akibatnya, mata akan menjadi tegang.
“Sebaiknya Anda tidak menempatkan sumber cahaya di belakang. Letakkan lampu di tempat yang tepat. Misalnya, ketika Anda menulis dengan tangan kanan, sumber cahaya diletakkan di sebelah kiri, sehingga penerangannya cukup,” kata Dokter Sophia.
Ketika kita sudah sangat fokus mengerjakan sesuatu, sering kali kita lupa berkedip. Padahal, berkedip mempunyai tujuan tersendiri. Menurut dr. Sophia, ketika berkedip, mata kita membasahi kornea.
Kornea terdiri atas lima lapisan dengan epitel sebagai yang terluar. Di atas epitel terdapat lapisan air mata. Saat fokus membaca atau menggunakan laptop, dan mata kamu kering, kamu akan merasakan lelah pada mata, yang bisa berujung pada ketegangan mata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Mata lelah menurut dr. Sophia adalah mata yang mulai pedas hingga sering mengedipkan dan penglihatan mulai kabur hingga ingin menutup mata, meski hanya sebentar. Ketika kembali membuka mata, kamu sudah bisa melanjutkan kegiatan membaca.
“Sementara itu, ketegangan mata terkadang bukan hanya berdampak pada penglihatan yang buram, melainkan juga rasa tegang di bagian otot leher dan otot bahu, hingga kemudian menyebabkan sakit kepala, area sekitar mata juga terasa berat dan tidak nyaman, seperti terasa kaku dan tertekan," ujar dr. Sophia.
"Sedangkan mata lelah, efeknya tidak sampai sakit kepala. Biasanya mata akan terasa tidak enak saja,” beber dr. Sophia.
Penyebab mata tegang dan mata lelah
Dokter Sophia menyebutkan, penyebab mata tegang dan mata lelah bisa sama. Gejala-gejala yang muncul, misalnya penglihatan buram, juga sama-sama bersifat sementara.
Pada mata yang tegang, level sakit kepala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap pasien. “Sangat subjektif, karena tergantung dari penyebab,” terangnya lagi.
Ia menyebutkan, ketegangan mata dapat disebabkan oleh banyak hal. Lima penyebab yang paling umum, antara lain:
1. Kelainan refraksi
.jpg)
(Ketika kamu terus-menerus memfokuskan mata pada satu pekerjaan yang membutuhkan detail lama-kelamaan mata akan terasa tegang. Tenerapkan prinsip 20-20-20 agar mata tidak lelah. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Ada kemungkinan kamu tidak pakai kacamata, padahal seharusnya pakai karena sebenarnya kamu mengalami salah satu atau kombinasi dari kelainan refraksi, yaitu miopia (mata minus), hipermetropia (mata plus), atau astigmatisma (mata silinder).
Tapi, mungkin juga kamu tidak tahu bahwa kamu memiliki kelainan refraksi, karena tidak pernah melakukan pemeriksaan refraksi. Atau, kamu sudah memakai kacamata, tapi sebenarnya ukuran lensanya harus diganti.
Misalnya, kamu masih pakai kacamata minus 3 dioptri, padahal seharusnya sudah memakai ukuran minus 4 dioptri. Saat mata terus digunakan untuk melakukan aktivitas, lama-kelamaan mata akan terasa tidak nyaman.
Baca juga: Cara Mengatasi Mata Gatal
2. Digital eye strain
Pekerjaan menuntut kamu untuk terus-menerus menatap layar monitor? Nah, mungkin mata kamu tegang karena hal tersebut. Tak bisa dielakkan, sejumlah pekerjaan memang memaksa mata kamu terpaku pada layar, misalnya pekerjaan sebagai editor.
Untuk mengatasi penyebab ini, dr. Sophia menyarankan kamu menerapkan prinsip 20-20-20. Setelah 20 menit bekerja, alihkan pandangan kamu sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Setelah itu, kamu bisa bekerja lagi.
3. Terus fokus pada satu pekerjaan detail
Ketika kamu terus-menerus memfokuskan mata pada satu pekerjaan yang membutuhkan detail, misalnya menjahit, lama-kelamaan mata akan terasa tegang. Kondisi akan semakin buruk, jika ditambah postur tubuh yang tidak baik. Misalnya, kamu menunduk dalam waktu lama, sehingga otot-otot pundak dan leher akan merasa sakit.
4. Pencahayaan kurang
Membaca di ruang dengan pencahayaan remang-remang akan membuat mata kamu bekerja terlalu keras untuk fokus pada tulisan. Akibatnya, mata akan menjadi tegang.
“Sebaiknya Anda tidak menempatkan sumber cahaya di belakang. Letakkan lampu di tempat yang tepat. Misalnya, ketika Anda menulis dengan tangan kanan, sumber cahaya diletakkan di sebelah kiri, sehingga penerangannya cukup,” kata Dokter Sophia.
5. Mata kering
Ketika kita sudah sangat fokus mengerjakan sesuatu, sering kali kita lupa berkedip. Padahal, berkedip mempunyai tujuan tersendiri. Menurut dr. Sophia, ketika berkedip, mata kita membasahi kornea.
Kornea terdiri atas lima lapisan dengan epitel sebagai yang terluar. Di atas epitel terdapat lapisan air mata. Saat fokus membaca atau menggunakan laptop, dan mata kamu kering, kamu akan merasakan lelah pada mata, yang bisa berujung pada ketegangan mata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)