FITNESS & HEALTH
Dokter Gizi Sebut Nutrisi tidak Harus dari Makanan Mentah
Antara
Sabtu 25 Januari 2025 / 15:18
Jakarta: Dokter Spesialis Gizi lulusan Universitas Indonesia dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM menyebutkan dalam mencukupi makanan bergizi dan seimbang, kamu tidak harus memakan makanan yang memiliki nutrisi dari makanan mentah.
Meski cara memasak dengan tingkat panas yang cukup tinggi atau digoreng dapat merusak nutrisi dalam kandungan makanan itu, kamu masih diperbolehkan dengan batas yang wajar.
“Memasak dengan pemasakan apapun yang semakin lama dan semakin panas, pasti ada unsur nutrisi yang rusak. Hanya saja, kita tidak bisa memaksa kita harus makan makanan yang mentah karena kondisi buruk yang kita belum tentu tahan nantinya,” kata dr. Marya Haryono melansir Antara.
Dengan tidak terlalu adanya pengetatan atau pengkotak-kotakan makanan, menjadikan kamu dapat mudah untuk memenuhi nutrisi dalam menyempurnakan makan bergizi dan juga seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: 7 Asupan Diet Seimbang untuk Nutrisi Harianmu
“Jadi, sejauh masih makanan ini layak dimakan dan tidak basi, kita berharap sebenarnya ini masih ada nilai gizinya,” ucap dr. Marya.
Bahkan menurut dia, memasak dengan cara apapun memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi yang ada di dalam makanan tersebut. Sehingga, masyarakat tidak merasa terbebani ketika ingin mengonsumsi makanan.
Lebih lanjut dia juga menjelaskan, cara penyimpanan makanan juga memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi atau gizi yang terdapat dalam makanan yang nantinya hendak dikonsumsi oleh mereka. Terlebih ketika makanan tersebut, disimpan lama dalam mesin pendingin yang sekarang ini banyak dilakukan oleh kebanyakan masyarakat di era modern.
“Bahkan kita menyimpan makanan di kulkas saja, itu pun juga sebenarnya ada potensi semakin mengurangi nilai gizi,” jelas dr. Marya.
Yang terpenting menurut dia, dalam setiap porsi makanan yang disajikan memenuhi unsur dari “Isi Piringku” yang menjadi pengganti slogan dari “4 Sehat 5 Sempurna” guna memenuhi gizi seimbang.
Pada umumnya "Isi Piringku" menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri atas 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri atas karbohidrat dan protein.
Kampanye yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan ini guna menekankan dan juga membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Paling banyak konsumsi gula seseorang ialah empat sendok makan per hari, garam satu sendok teh, dan lemak atau penggunaan minyak goreng maksimal lima sendok makan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Meski cara memasak dengan tingkat panas yang cukup tinggi atau digoreng dapat merusak nutrisi dalam kandungan makanan itu, kamu masih diperbolehkan dengan batas yang wajar.
“Memasak dengan pemasakan apapun yang semakin lama dan semakin panas, pasti ada unsur nutrisi yang rusak. Hanya saja, kita tidak bisa memaksa kita harus makan makanan yang mentah karena kondisi buruk yang kita belum tentu tahan nantinya,” kata dr. Marya Haryono melansir Antara.
Dengan tidak terlalu adanya pengetatan atau pengkotak-kotakan makanan, menjadikan kamu dapat mudah untuk memenuhi nutrisi dalam menyempurnakan makan bergizi dan juga seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: 7 Asupan Diet Seimbang untuk Nutrisi Harianmu
“Jadi, sejauh masih makanan ini layak dimakan dan tidak basi, kita berharap sebenarnya ini masih ada nilai gizinya,” ucap dr. Marya.
Bahkan menurut dia, memasak dengan cara apapun memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi yang ada di dalam makanan tersebut. Sehingga, masyarakat tidak merasa terbebani ketika ingin mengonsumsi makanan.
Cara penyimpanan makanan rusak kandungan nutrisi
Lebih lanjut dia juga menjelaskan, cara penyimpanan makanan juga memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi atau gizi yang terdapat dalam makanan yang nantinya hendak dikonsumsi oleh mereka. Terlebih ketika makanan tersebut, disimpan lama dalam mesin pendingin yang sekarang ini banyak dilakukan oleh kebanyakan masyarakat di era modern.
“Bahkan kita menyimpan makanan di kulkas saja, itu pun juga sebenarnya ada potensi semakin mengurangi nilai gizi,” jelas dr. Marya.
Yang terpenting menurut dia, dalam setiap porsi makanan yang disajikan memenuhi unsur dari “Isi Piringku” yang menjadi pengganti slogan dari “4 Sehat 5 Sempurna” guna memenuhi gizi seimbang.
Pada umumnya "Isi Piringku" menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri atas 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri atas karbohidrat dan protein.
Kampanye yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan ini guna menekankan dan juga membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Paling banyak konsumsi gula seseorang ialah empat sendok makan per hari, garam satu sendok teh, dan lemak atau penggunaan minyak goreng maksimal lima sendok makan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)