FITNESS & HEALTH

Campak pada Anak Terjadi Lonjakan Kasus, Cek Gejala Penyebabnya!

Medcom
Rabu 25 Januari 2023 / 12:05
Jakarta: Lonjakan kasus campak pada anak dilaporkan meningkat hingga 25 kali lipat di Indonesia. Terdapat setidaknya pada 2021 ada 132 kasus konfirmasi, dan di 2022 ada 3.341 kasus.

Campak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari famili Paramyxovirus, seperti rubella. Disebut sebagai penyakit yang sering menular, penularan penyakit ini bisa melalui batuk dan bersin, dan melakukan kontak langsung cairan hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi.

Mengutip laman Rumah Sakit Mitra Keluarga, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi penyebab campak, antara lain:
 

1. Tidak melakukan vaksinasi


Vaksinasi merupakan satu-satunya cara untuk melakukan pencegahan penularan pada campak. Jika kamu sering mendengar anak butuh suntik campak, tujuannya adalah mencegah penularan penyakit ini.

Jika si kecil tidak melakukan vaksinasi campak, risiko untuk terkena penyakit ini tentunya akan semakin besar. Sehingga, lebih baik untuk melakukan imunisasi dengan melakukan vaksin sesuai anjuran sejak dini.
 

2. Kekurangan Vitamin A


Seseorang yang tidak memiliki cukup vitamin A dalam makanan, kemungkinan besar akan mengalami gejala dan komplikasi campak yang lebih parah. Untuk itulah, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupan vitamin A untuk anaknya. 
 

3. Melakukan perjalanan internasional


Faktor risiko berikutnya yaitu melakukan perjalanan internasional. Jika kamu dan si kecil bepergian ke negara-negara dimana campak lebih sering terjadi, maka risiko terkena campak pun menjadi lebih tinggi.

Infeksi pada campak bisa berlangsung selama beberapa minggu, mulai 7 hingga 14 hari saat seseorang terpapar virus. Namun, masa inkubasi terjadi pada sekitar 7 hingga 18 hari.

Gejala awal campak muncul ketika 1 hingga 3 hari pertama sakit. Sementara itu, masa penularan penyakit campak terjadi saat 4 hari sebelum ruam hingga 4 hari setelah timbulnya ruam. 


(Salah satu gejala campak yaitu demam yang dapat berlangsung tiga hari atau lebih. Jika ini terjadi, segera konsultasikan ke dokter terdekat. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Setelah mengetahui penyebab, adapun gejala campak antara lain: 


- Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius. Umumnya, demam berlangsung 3 hari atau lebih

- Disertai salah satu atau lebih gejala, meliputi batuk, pilek, mata merah, maupun mata berair

- Muncul bercak kemerahan (rash) yang dapat dimulai dari belakang telinga

- Makulopapular atau ruam kulit yang tampak sebagai area kulit yang tampak sedikit menonjol dengan warna yang berbeda dari kulit normal. Biasanya ruam muncul selama 3 hari atau lebih, pada kisaran 4 hingga 7 hari menjalar keseluruh tubuh

- Koplik's spot atau bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam

Setelah mendengar penyebab dan gejalanya, tentu kamu tidak ingin si kecil mengalami campak. Cara terbaik untuk melindungi anak-anak dari campak adalah dengan memastikan memberikan imunisasi.
 

Jenis vaksin campak


Saat ini, terdapat dua jenis vaksin untuk campak, yaitu MMR dan MMRV. Vaksin MMR digunakan untuk melindungi tubuh dari tiga jenis penyakit, yaitu campak (measles), gondongan (mumps), rubela (rubella)

Vaksin MMRV pun dapat melindungi dari MMR dan juga penyakit cacar air. Vaksin MMRV juga tersedia untuk anak-anak berusia 12 bulan sampai 12 tahun.

Anak membutuhkan dua dosis vaksin MMR untuk perlindungan, dengan ketentuan sebagai berikut: 

1. Dosis pertama pada usia 12 bulan hingga 15 bulan
2. Dosis kedua pada usia 4 tahun hingga 6 tahun

Vaksin campak juga dapat membantu melindungi orang yang tidak divaksinasi agar tidak sakit setelah terpapar campak jika mereka mendapatkannya dalam waktu 3 hari.

Itulah penjelasan terkait penyebab dan gejala dari penyakit campak pada anak. Merebaknya kasus ini, diharapkan orang tua segera untuk melengkapi imunisasi seawal mungkin bagi si kecil. 



Aulia Putriningtias 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH