FITNESS & HEALTH

Bukan karena Kafein, Ini yang Membuat Kopi Picu Buang Air Besar

Raka Lestari
Sabtu 20 Maret 2021 / 18:05
Jakarta: Bagi sebagian orang, minum kopi dapat memicu keinginan untuk buang air besar. Kebanyakan orang mengira kafein adalah penyebabnya.

Meskipun kafein terbukti menyebabkan keinginan untuk buang air besar dan merupakan bersifat stimulan, tetapi kopi tanpa kafein juga dapat merangsang keinginan untuk buang air besar.

"Itu pasti sesuatu tentang kopi secara keseluruhan, bukan kafeinnya saja yang ada dalam kandungan kopi yang merangsang buang air besar," kata Jill Deutsch, MD, direktur Yale Functional Gastrointestinal Disorders Program.

Alasan pasti efek pencahar kopi tidak jelas, tetapi dokter menganggap itu merupakan kombinasi dari berbagai faktor.

"Jawaban singkatnya adalah kami tidak begitu yakin. Sepertinya kandungan dari kopi secara keseluruhan itulah yang membantu untuk buang air besar," kata Deutsch.

Tidak ada jumlah kopi tertentu yang akan merangsang buang air besar, karena berbeda untuk setiap orang. Tidak semua orang mendapatkan manfaat pencahar yang sama dari minum kopi.

"Dan faktanya, beberapa orang tidak terpengaruh sama sekali untuk buang air besar dengan minum kopi," kata Deutsch.
 

Lalu, apakah mengonsumsi kopi sebagai pencahar alami diperbolehkan?


Jika itu berhasil untukmu, mungkin boleh untuk minum kopi sebagai pencahar. Mengonsumsi hingga 400 miligram kafein setiap hari aman tanpa efek samping, yang kira-kira sama dengan empat cangkir kopi. Namun, jika mengonsumsinya berkelanjutan dengan dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan ketergantungan kafein.

Minuman lain juga mengandung kafein, seperti soda, teh (termasuk kombucha), dan minuman energi. Namun, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa minuman yang mengandung kafein tersebut memberikan efek pencahar yang serupa dengan kopi.

"Kami tidak memiliki data untuk mendukung bahwa minuman berkafein lainnya dapat merangsang buang air besar," kata Deutsch.

Dikutip dari Insider, berdasarkan studi pada 2013 kafein adalah obat yang paling banyak digunakan di dunia. Penting untuk mengonsumsi kurang dari 400 miligram kafein setiap hari untuk menghindari gejala ketergantungan kafein. Seperti keinginan yang kuat untuk tetap mengonsumsi obat, kesulitan dalam mengontrol konsumsi obat, dan efek samping lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH