FITNESS & HEALTH
Tanda Si Dia Menganggap Ini Hubungan Sementara, Bukan Komitmen!
Mia Vale
Selasa 17 Juni 2025 / 09:05
Jakarta: Di zaman modern, banyak orang menjalin hubungan romantis tidak selalu berarti kamu harus benar-benar jatuh cinta. Bahkan tidak perlu diberi label! Beberapa orang mungkin menjalani hubungan sementara, yang tidak sama persis dengan hubungan teman tapi mesra atau hubungan serius.
Ingat, kamu harus mengetahui tanda-tanda hubungan sementara, jika kamu ragu mengenai hubungan yang terjalin dengan pasanganmu.
Baca juga: Waspada! 5 Hal yang tak Boleh Orang Tua Lakukan di Depan Anak
Hubungan situasional atau hubunban sementara ini lebih pada status ambigu dan tidak didefinisikan dengan jelas antara lajang dan punya pasangan.
Hubungan sementara mungkin memiliki beberapa kesamaan dengan hubungan teman tapi mesra, tetapi keduanya tidaklah sama. "Hubungan sementara adalah istilah untuk tahap hubungan di mana pasangan tidak benar-benar saling mencintai atau sekadar berpacaran," ungkap psikoterapis, pelatih kehidupan dan bisnis, Dr. Chandni Tugnait melalui Health Shots.
.jpg)
(Ketidakpastian seputar status dan masa depan hubungan dapat memicu perasaan cemas dan gelisah. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh semua hubungan dalam hidup mereka. Hubungan situasional memiliki sisi positif dan negatif, seperti hubungan potensial lainnya. Berada dalam hubungan situasional bisa memberi kamu kebebasan untuk terus bertemu dengan orang yang diinginkan, tanpa harus membuat janji dan komitmen serius apa pun.
Hubungan situasional juga dapat berfungsi sebagai tahap bersenang-senang di sela-sela hubungan, di mana pasangan dapat terbebas dari tanggung jawab apa pun terhadap satu sama lain dan memiliki ruang dan waktu untuk memikirkan masa depan tanpa tekanan apa pun.
Namun, ketidakpastian seputar status dan masa depan hubungan dapat memicu perasaan cemas dan gelisah, yang dapat menyebabkan tekanan. Nah, ada beberapa tanda umum yang menunjukkan kamu sedang menjalin hubungan situasional atau bersifat sementara. Check this out!
Tidak yakin dengan status hubungan yang sedang dijalani adalah salah satu indikasi paling jelas dari hubungan yang tidak serius. Meskipun mereka menghabiskan waktu bersama, akrab satu sama lain, dan saling mengekspresikan emosi, tidak ada pihak yang secara resmi mengklasifikasikan hubungan mereka sebagai hubungan eksklusif atau berkomitmen.
Meskipun ada kedekatan emosional dalam hubungan situasional, hal itu sebagian besar kurang intens dibandingkan dengan hubungan yang berkomitmen. Berbagi perasaan yang lebih intens atau berbicara tentang masa depan bersama dapat menyebabkan keengganan atau keraguan. Saat ingin bertemu pun, tidak memiliki jadwal teratur, lebih pada mendadak atau ditentukan beberapa saat sebelum pertemuan.
Dalam hubungan situasional, percakapan tentang masa depan hubungan dapat menjadi tidak jelas atau dihindari sama sekali. Pihak-pihak yang terlibat mungkin enggan untuk membentuk kesatuan hubungan atau rencana jangka panjang.
Tidak seperti dalam hubungan formal, teman dan saudara mungkin tidak mengenali orang-orang dalam hubungan situasional sebagai pasangan. Pasangan tersebut mungkin merahasiakan hubungan mereka dari orang lain dan tidak menunjukkan kesetiaan di depan umum.
Dalam hubungan situasional, tidak ada pihak yang berupaya untuk menentukan sifat hubungan atau memperdebatkan arah masa depannya. Ketidakpastian ini dapat menyebabkan kedua pihak yang terlibat menjadi frustrasi dan bingung.
Membahas isu atau ketidaksetujuan tentang hubungan mungkin rumit dalam hubungan situasional. Kurangnya komitmen dapat menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman membahas kesulitan, yang dapat mengakibatkan masalah yang tidak terselesaikan.
Baca juga: Lebaran tapi LDR-an? Begini Tipsnya
Jika kamu berada dalam hubungan yang tidak serius, penting untuk mengenali tanda-tanda di atas, karena hal tersebut dapat memengaruhi kesejahteraan emosional. Komunikasi sangat penting jika kamu menginginkan hubungan yang lebih berkomitmen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ingat, kamu harus mengetahui tanda-tanda hubungan sementara, jika kamu ragu mengenai hubungan yang terjalin dengan pasanganmu.
Baca juga: Waspada! 5 Hal yang tak Boleh Orang Tua Lakukan di Depan Anak
Hubungan situasional atau hubunban sementara ini lebih pada status ambigu dan tidak didefinisikan dengan jelas antara lajang dan punya pasangan.
Hubungan sementara mungkin memiliki beberapa kesamaan dengan hubungan teman tapi mesra, tetapi keduanya tidaklah sama. "Hubungan sementara adalah istilah untuk tahap hubungan di mana pasangan tidak benar-benar saling mencintai atau sekadar berpacaran," ungkap psikoterapis, pelatih kehidupan dan bisnis, Dr. Chandni Tugnait melalui Health Shots.
1. Bisa memengaruhi kesehatan mental
.jpg)
(Ketidakpastian seputar status dan masa depan hubungan dapat memicu perasaan cemas dan gelisah. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh semua hubungan dalam hidup mereka. Hubungan situasional memiliki sisi positif dan negatif, seperti hubungan potensial lainnya. Berada dalam hubungan situasional bisa memberi kamu kebebasan untuk terus bertemu dengan orang yang diinginkan, tanpa harus membuat janji dan komitmen serius apa pun.
Hubungan situasional juga dapat berfungsi sebagai tahap bersenang-senang di sela-sela hubungan, di mana pasangan dapat terbebas dari tanggung jawab apa pun terhadap satu sama lain dan memiliki ruang dan waktu untuk memikirkan masa depan tanpa tekanan apa pun.
Namun, ketidakpastian seputar status dan masa depan hubungan dapat memicu perasaan cemas dan gelisah, yang dapat menyebabkan tekanan. Nah, ada beberapa tanda umum yang menunjukkan kamu sedang menjalin hubungan situasional atau bersifat sementara. Check this out!
2. Status hubungan yang tidak pasti
Tidak yakin dengan status hubungan yang sedang dijalani adalah salah satu indikasi paling jelas dari hubungan yang tidak serius. Meskipun mereka menghabiskan waktu bersama, akrab satu sama lain, dan saling mengekspresikan emosi, tidak ada pihak yang secara resmi mengklasifikasikan hubungan mereka sebagai hubungan eksklusif atau berkomitmen.
3. Ikatan emosional yang terbatas
Meskipun ada kedekatan emosional dalam hubungan situasional, hal itu sebagian besar kurang intens dibandingkan dengan hubungan yang berkomitmen. Berbagi perasaan yang lebih intens atau berbicara tentang masa depan bersama dapat menyebabkan keengganan atau keraguan. Saat ingin bertemu pun, tidak memiliki jadwal teratur, lebih pada mendadak atau ditentukan beberapa saat sebelum pertemuan.
4. Kurangnya rencana masa depan
Dalam hubungan situasional, percakapan tentang masa depan hubungan dapat menjadi tidak jelas atau dihindari sama sekali. Pihak-pihak yang terlibat mungkin enggan untuk membentuk kesatuan hubungan atau rencana jangka panjang.
5. Interaksi sosial yang minimal
Tidak seperti dalam hubungan formal, teman dan saudara mungkin tidak mengenali orang-orang dalam hubungan situasional sebagai pasangan. Pasangan tersebut mungkin merahasiakan hubungan mereka dari orang lain dan tidak menunjukkan kesetiaan di depan umum.
6. Tidak mendefinisikan hubungan
Dalam hubungan situasional, tidak ada pihak yang berupaya untuk menentukan sifat hubungan atau memperdebatkan arah masa depannya. Ketidakpastian ini dapat menyebabkan kedua pihak yang terlibat menjadi frustrasi dan bingung.
7. Menghindari diskusi besar
Membahas isu atau ketidaksetujuan tentang hubungan mungkin rumit dalam hubungan situasional. Kurangnya komitmen dapat menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman membahas kesulitan, yang dapat mengakibatkan masalah yang tidak terselesaikan.
Baca juga: Lebaran tapi LDR-an? Begini Tipsnya
Jika kamu berada dalam hubungan yang tidak serius, penting untuk mengenali tanda-tanda di atas, karena hal tersebut dapat memengaruhi kesejahteraan emosional. Komunikasi sangat penting jika kamu menginginkan hubungan yang lebih berkomitmen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)