FITNESS & HEALTH
Studi: Booster Ampuh Lawan Omicron untuk Penerima Vaksin Sinovac
Mia Vale
Kamis 17 Maret 2022 / 12:05
Jakarta: Bagi yang sudah menerima vaksin lengkap (dosis 1 dan 2) diharapkan untuk melakukan vaksin dosis tiga atau booster. Di Indonesia sendiri, vaksinasi booster sendiri sudah dilakukan sejak pertengahan Januari 2022.
Diharapkan dengan mendapat booster ini, ketahanan tubuh dalam menangkal virus Omicron akan semakin kuat.
Dinukil dari Reuters, menurut para peneliti dari Brasil dan Universitas Oxford, dosis penguat ketiga dari vaksin covid-19 yang dibuat oleh AstraZeneca, Pfizer-BioNTech atau Johnson & Johnson meningkatkan kadar antibodi secara signifikan pada mereka yang sebelumnya telah menerima dua dosis suntikan CoronaVac dari Sinovac.
Dengan kombinasi tersebut diyakini vaksin bisa melawan varian Delta serta Omicron, yang masih menyebar sampai saat ini.
.jpg)
(Dalam studi di Brasil, vaksin mRNA menjadi penguat atau booster yang semakin kuat menangkal Omicron. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
"Studi ini memberikan pilihan penting bagi pembuat kebijakan di banyak negara di mana vaksin inaktif (Inactivated vaccines adalah vaksin yang mengandung virus yang sudah dimatikan) telah digunakan (Sinovac dan Sinopharm)," ujar Andrew Pollard, direktur Oxford Vaccine Group sekaligus pemimpin studi.
Menukil dari penjelasan laman Reuters, vaksin AstraZeneca-Oxford (AZN.L) dan Johnson & Johnson (JNJ.N) menggunakan versi virus lain yang dilemahkan untuk mengirimkan instruksi genetik yang bertujuan membuat protein dari virus yang mencari perlindungan.
Sedangkan vaksin mRNA Pfizer-BioNTech mengirimkan transkrip genetik dengan instruksi untuk membuat protein. Hal ini bertujuan untuk mengajarkan tubuh guna bertahan melawan infeksi virus.
Lantas, apakah untuk dosis ketiga tidak bisa diberikan Sinovac juga? Menurut penelitian terbaru yang melibatkan 1.240 sukarelawan dari kota Sao Paulo dan Salvador di Brasil, Sinovac juga bisa meningkatkan antibodi. Hanya saja, untuk hasil yang lebih baik bila menggunakan jenis vaksin yang berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Diharapkan dengan mendapat booster ini, ketahanan tubuh dalam menangkal virus Omicron akan semakin kuat.
Dinukil dari Reuters, menurut para peneliti dari Brasil dan Universitas Oxford, dosis penguat ketiga dari vaksin covid-19 yang dibuat oleh AstraZeneca, Pfizer-BioNTech atau Johnson & Johnson meningkatkan kadar antibodi secara signifikan pada mereka yang sebelumnya telah menerima dua dosis suntikan CoronaVac dari Sinovac.
Dengan kombinasi tersebut diyakini vaksin bisa melawan varian Delta serta Omicron, yang masih menyebar sampai saat ini.
.jpg)
(Dalam studi di Brasil, vaksin mRNA menjadi penguat atau booster yang semakin kuat menangkal Omicron. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
"Studi ini memberikan pilihan penting bagi pembuat kebijakan di banyak negara di mana vaksin inaktif (Inactivated vaccines adalah vaksin yang mengandung virus yang sudah dimatikan) telah digunakan (Sinovac dan Sinopharm)," ujar Andrew Pollard, direktur Oxford Vaccine Group sekaligus pemimpin studi.
Menukil dari penjelasan laman Reuters, vaksin AstraZeneca-Oxford (AZN.L) dan Johnson & Johnson (JNJ.N) menggunakan versi virus lain yang dilemahkan untuk mengirimkan instruksi genetik yang bertujuan membuat protein dari virus yang mencari perlindungan.
Sedangkan vaksin mRNA Pfizer-BioNTech mengirimkan transkrip genetik dengan instruksi untuk membuat protein. Hal ini bertujuan untuk mengajarkan tubuh guna bertahan melawan infeksi virus.
Lantas, apakah untuk dosis ketiga tidak bisa diberikan Sinovac juga? Menurut penelitian terbaru yang melibatkan 1.240 sukarelawan dari kota Sao Paulo dan Salvador di Brasil, Sinovac juga bisa meningkatkan antibodi. Hanya saja, untuk hasil yang lebih baik bila menggunakan jenis vaksin yang berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)