FITNESS & HEALTH
Ahli Paru Imbau Sebaiknya Gunakan Masker Sekali Pakai Dibanding Kain
Aulia Putriningtias
Selasa 05 September 2023 / 12:04
Jakarta: Di tengah polusi udara yang menghampiri kita semua, masker menjadi salah satu pelindung untuk saluran pernapasan. Namun, menurut salah satu ahli paru, sebaiknya tidak menggunakan masker kain.
Menurut Dokter Spesialis Pulmonologi Rumah Sakit Pusat Pertamina dr. Januar Habibi, B.Med.Sc, Sp.P, masker sekali pakai lebih baik digunakan di tengah polusi udara seperti ini. Karena partikel yang masuk ke dalam masker akan memengaruhi.
"Sebaiknya memang menggunakan masker sekali pakai," kata dr. Januar saat ditemui di Jakarta dalam acara kesehatan, Jumat lalu.
Ia mengatakan bahwa ketika masker kain dicuci dengan cara dikucek, hal itu akan membuat kain melebar. Akibatnya tidak efektif dalam menangkal partikel-partikel udara yang kotor.
"Kenapa begitu, karena tidak jarang cara mencucinya dikucek, ya. Nah, itu akan buat kain melebar dan partikel udara kotornya rentan terhirup," jelasnya.
Namun, dr. Januar menyadari, bahwa tak semua masyarakat memiliki kemampuan untuk membeli masker sekali pakai. Jadi, dr. Januar menyarankan untuk mencuci masker dengan cara tidak dikucek.
"Dicuci gak papa, tapi jangan dikucek. Kalau bisa, ada penggantinya buat dibawa-bawa sebagai pengganti," imbaunya.
Selain permasalahan masker kain, dr. Januar mengimbau juga untuk tetap mengganti masker sekali pakai. Hal ini menyadarkan bahwa kita perlu untuk membawa masker cadangan untuk diganti.
Ia mengatakan bahwa sebaiknya per 3-4 jam sekali, masker sekali pakai dibuang saja, lalu diganti ke baru. Hal ini menyangkut partikel udara kotor yang terlalu banyak akan timbulkan masker yang tak efektif untuk dipakai.
"Kalau sudah kotor, dibuang. Jangan terus dipakai. Sebaiknya 3-4 jam langsung diganti," pungkasnya.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut Dokter Spesialis Pulmonologi Rumah Sakit Pusat Pertamina dr. Januar Habibi, B.Med.Sc, Sp.P, masker sekali pakai lebih baik digunakan di tengah polusi udara seperti ini. Karena partikel yang masuk ke dalam masker akan memengaruhi.
"Sebaiknya memang menggunakan masker sekali pakai," kata dr. Januar saat ditemui di Jakarta dalam acara kesehatan, Jumat lalu.
Ia mengatakan bahwa ketika masker kain dicuci dengan cara dikucek, hal itu akan membuat kain melebar. Akibatnya tidak efektif dalam menangkal partikel-partikel udara yang kotor.
"Kenapa begitu, karena tidak jarang cara mencucinya dikucek, ya. Nah, itu akan buat kain melebar dan partikel udara kotornya rentan terhirup," jelasnya.
Namun, dr. Januar menyadari, bahwa tak semua masyarakat memiliki kemampuan untuk membeli masker sekali pakai. Jadi, dr. Januar menyarankan untuk mencuci masker dengan cara tidak dikucek.
"Dicuci gak papa, tapi jangan dikucek. Kalau bisa, ada penggantinya buat dibawa-bawa sebagai pengganti," imbaunya.
Selain permasalahan masker kain, dr. Januar mengimbau juga untuk tetap mengganti masker sekali pakai. Hal ini menyadarkan bahwa kita perlu untuk membawa masker cadangan untuk diganti.
Ia mengatakan bahwa sebaiknya per 3-4 jam sekali, masker sekali pakai dibuang saja, lalu diganti ke baru. Hal ini menyangkut partikel udara kotor yang terlalu banyak akan timbulkan masker yang tak efektif untuk dipakai.
"Kalau sudah kotor, dibuang. Jangan terus dipakai. Sebaiknya 3-4 jam langsung diganti," pungkasnya.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)