FITNESS & HEALTH
Pengaruh Jenis Pakaian Dalam yang Dikenakan dan Tidur Nyenyak, Ini Penjelasannya!
Mia Vale
Minggu 09 April 2023 / 14:00
Jakarta: Kala hendak tidur, kenyamanan adalah segalanya. Setelah hari yang panjang, tidak ada yang lebih baik daripada memakai piyama yang nyaman dan tidur nyenyak. Namun, salah satu aspek pakaian tidur yang sering diabaikan adalah jenis pakaian dalam yang kita pakai saat tidur.
Seperti kita tahu, banyak orang, utamanya kaum hawa mungkin memilih untuk melepaskan pakaian dalam sama sekali.
Namun bagi mereka yang memakainya mungkin tanpa disadari membahayakan kesehatannya sendiri dengan memilih gaya yang tidak nyaman. Ya, mengenakan pakaian dalam yang tidak nyaman saat tidur dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Pertama, pakaian dalam yang menyempit dapat membatasi aliran darah ke area tersebut, yang dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk iritasi kulit, lecet, dan bahkan infeksi.
Selain itu, menukil dari Times of India, pakaian dalam yang terlalu ketat atau terlalu longgar dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan menyebabkan bolak-balik, yang dapat mengganggu tidur dan membuat seseorang merasa pening keesokan harinya.
Sebagai permulaan, jenis kain yang digunakan dapat memainkan peran penting. Bahan sintetis seperti nilon atau poliester sering digunakan pada merek pakaian dalam yang lebih murah karena harganya yang terjangkau dan tahan lama.
Namun, kain ini tidak dapat bernapas dengan baik dan dapat memerangkap kelembapan dan panas, menyebabkan iritasi dan infeksi.
.jpg)
(Salah satu bahan pakaian yang bikin kamu nyaman yaitu katun. Ini karena katun adalah bahan yang memiliki bobot yang ringan dan kualitas kain yang tahan lama serta kulit kamu dapat bernapas dengan bebas dan tidur akan lebih nyaman. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Selain itu, pakaian dalam yang tidak pas juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, entah terlalu ketat, terlalu longgar, atau salah ukuran sama sekali.
Sayangnya, karena tren fesyen telah bergeser ke arah pakaian yang lebih pas bentuk, banyak orang mulai memprioritaskan gaya daripada kenyamanan dalam hal pakaian dalam. Hal ini dapat menyebabkan lingkaran setan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan, karena orang terus memakai gaya ketat yang tidak nyaman hanya karena terlihat bagus.
Jawabannya terletak pada menemukan pakaian dalam yang bernapas namun bergaya. Untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen, ada sebagian besar merek penantang pakaian dalam memasuki pasar dengan visi untuk mengutamakan kenyamanan dan gaya dalam desain mereka.
Untuk mencapai hal ini, sebagian besar merek menggunakan kain berkualitas tinggi, lembut, elastis, dan bernapas seperti bambu, micromodal, dan microfiber. Mereka juga telah memperkenalkan desain mulus yang menghilangkan jahitan atau label yang tidak nyaman yang dapat mengiritasi kulit, memberikan kenyamanan dan tampilan modern.
Selain itu, berbagai merek juga sangat memperhatikan kecocokan dan desain produk mereka untuk memastikan kenyamanan dan dukungan maksimal. Desain ergonomis, termasuk kantong berkontur dan ikat pinggang yang sesuai dengan bentuk alami tubuh, telah diperkenalkan untuk memberikan dukungan ini.
Kesimpulannya, mengenakan pakaian dalam yang tidak nyaman saat tidur dapat menimbulkan banyak konsekuensi kesehatan yang negatif, mulai dari iritasi kulit hingga infeksi. Jadi, bila mencari pakaian tidur baru, pertimbangkan untuk membeli sepasang pakaian dalam yang nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Seperti kita tahu, banyak orang, utamanya kaum hawa mungkin memilih untuk melepaskan pakaian dalam sama sekali.
Namun bagi mereka yang memakainya mungkin tanpa disadari membahayakan kesehatannya sendiri dengan memilih gaya yang tidak nyaman. Ya, mengenakan pakaian dalam yang tidak nyaman saat tidur dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Pertama, pakaian dalam yang menyempit dapat membatasi aliran darah ke area tersebut, yang dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk iritasi kulit, lecet, dan bahkan infeksi.
Selain itu, menukil dari Times of India, pakaian dalam yang terlalu ketat atau terlalu longgar dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan menyebabkan bolak-balik, yang dapat mengganggu tidur dan membuat seseorang merasa pening keesokan harinya.
Pemilihan bahan
Sebagai permulaan, jenis kain yang digunakan dapat memainkan peran penting. Bahan sintetis seperti nilon atau poliester sering digunakan pada merek pakaian dalam yang lebih murah karena harganya yang terjangkau dan tahan lama.
Namun, kain ini tidak dapat bernapas dengan baik dan dapat memerangkap kelembapan dan panas, menyebabkan iritasi dan infeksi.
.jpg)
(Salah satu bahan pakaian yang bikin kamu nyaman yaitu katun. Ini karena katun adalah bahan yang memiliki bobot yang ringan dan kualitas kain yang tahan lama serta kulit kamu dapat bernapas dengan bebas dan tidur akan lebih nyaman. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Selain itu, pakaian dalam yang tidak pas juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, entah terlalu ketat, terlalu longgar, atau salah ukuran sama sekali.
Sayangnya, karena tren fesyen telah bergeser ke arah pakaian yang lebih pas bentuk, banyak orang mulai memprioritaskan gaya daripada kenyamanan dalam hal pakaian dalam. Hal ini dapat menyebabkan lingkaran setan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan, karena orang terus memakai gaya ketat yang tidak nyaman hanya karena terlihat bagus.
Bagaimana menghindarinya?
Jawabannya terletak pada menemukan pakaian dalam yang bernapas namun bergaya. Untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen, ada sebagian besar merek penantang pakaian dalam memasuki pasar dengan visi untuk mengutamakan kenyamanan dan gaya dalam desain mereka.
Untuk mencapai hal ini, sebagian besar merek menggunakan kain berkualitas tinggi, lembut, elastis, dan bernapas seperti bambu, micromodal, dan microfiber. Mereka juga telah memperkenalkan desain mulus yang menghilangkan jahitan atau label yang tidak nyaman yang dapat mengiritasi kulit, memberikan kenyamanan dan tampilan modern.
Selain itu, berbagai merek juga sangat memperhatikan kecocokan dan desain produk mereka untuk memastikan kenyamanan dan dukungan maksimal. Desain ergonomis, termasuk kantong berkontur dan ikat pinggang yang sesuai dengan bentuk alami tubuh, telah diperkenalkan untuk memberikan dukungan ini.
Kesimpulannya, mengenakan pakaian dalam yang tidak nyaman saat tidur dapat menimbulkan banyak konsekuensi kesehatan yang negatif, mulai dari iritasi kulit hingga infeksi. Jadi, bila mencari pakaian tidur baru, pertimbangkan untuk membeli sepasang pakaian dalam yang nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)