FITNESS & HEALTH
Titiek Puspa Meninggal Dunia, Sempat Alami Pecah Pembuluh Darah
Aulia Putriningtias
Kamis 10 April 2025 / 18:39
Jakarta: Kabar duka datang dari artis ternama Titiek Puspa meninggal dunia, Kamis, 10 April 2025. Akrab disapa dengan 'Eyang', ia sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra Jakarta.
"Iya, benar eyang baru saja meninggal di pukul 16.25 WIB. Jenazah masih di Medistra," ungkap Mia selaku manajer dari Titiek Puspa.
Titiek Puspa dikabarkan mengalami pecah pembuluh darah. Sebelum meninggal dunia, kondisinya memang sudah menurun dan sempat jatuh pingsan saat sedang menjalani syuting sebuah program TV swasta.
Baca juga: Titiek Puspa Meninggal Dunia
Menurut Petty Tunjungsari selaku anak pertama dari Titiek Puspa, Eyang mengalami perdarahan otak di bagian sebelah kiri kepala. Kondisinya serius dikarenakan usianya yang menginjak 87 tahun.
Dilansir dalam Heartology, sebanyak 1 dari 5 orang mengalami pecah pembuluh darah. Kondisi ini bisa terjadi tanpa peringatan dan berpotensi menjadi ancaman serius bagi kesehatan jantung dan otak kita.
Pecah pembuluh darah diartikan sebagai salah satu pembuluh darah di dalam tubuh mengalami ruptur atau pecah. Ini bukan sebuah kondisi tunggal, melainkan sekumpulan masalah medis yang dapat muncul di lokasi yang berbeda seperti otak, jantung, atau retina mata.
Pecahnya pembuluh darah sendiri diakibatkan berbagai hal. Mulai dari faktor gaya hidup, genetik, kondisi medis, trauma fisik, atau adanya kelainan pada struktur pembuluh darah itu sendiri.
Pembuluh darah pecah memiliki berbagai jenis. Telah diketahui bahwa almarhumah Titiek Puspa mengalami pecah pembuluh darah di bagian kepala kiri. Namun, belum dapat dipastikan jenis pasti dari pecah pembuluh darah tersebut.
Adapun beberapa jenis-jenis dari pecah pembuluh darah, antara lain:
Aneurisma otak ini terjadi ketika dinding pembuluh darah di otak melemah, menyebabkan pembuluh tersebut membesar. Gejala yang muncul diantaranya adalah sakit kepala mendadak dan sangat parah, sering kali diiringi gejala lain seperti mual, kehilangan penglihatan, atau masalah berbicara.
Aneurisma aorta adalah di mana terjadi pembesaran pada aorta, arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Ketika aneurisma ini pecah, dapat menyebabkan perdarahan yang sangat berbahaya dan sering kali fatal.
Ketika ini terjadi, akan timbul berbagai gejala seperti rasa nyeri yang mendalam di dada, punggung, atau perut yang mungkin menyebar ke bagian tubuh lain, seperti rahang atau lengan.
Perdarahan retina dapat terjadi ketika pembuluh darah di retina mata pecah, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Penyebab umum termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan trauma.
Pada jenis ini, gejalanya ditimbulkan mulai dari gangguan penglihatan yang mendadak, seperti bintik-bintik hitam, kabur, atau kehilangan penglihatan sebagian.
Pecah pembuluh darah tak hanya berfokus pada otak, aorta, maupun retina. Ada pula jenis pembuluh darah pecah lainnya yang dapat terjadi di area tubuh lainnya, termasuk paru-paru (umumnya ditandai gejala batuk berdarah atau batuk kering yang disertai nyeri dada dan kesulitan bernapas) dan pada sistem pencernaan (perdarahan gastrointestinal).
Setiap kondisi ini disertai dengan gejala dan risiko yang berbeda, tergantung pada lokasi dan tingkat kerusakannya. Namun, pastikan ketika ada tanda-tanda gejala seperti yang sudah dijelaskan, sebaiknya untuk segera memeriksakan diri.
Pecah pembuluh darah sejatinya tak bisa benar-benar dihindari sepenuhnya. Namun, sikap untuk tetap menjaga gaya hidup sehat tentunya sangat membantu dalam langkah preventif pencegahan.
Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, kamu dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang tercinta dari risiko pembuluh darah pecah. Mulailah dengan mengadopsi gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan rutin, dan konsultasikan kesehatan dengan dokter secara berkala.
Gaya hidup sehat yang bisa kamu adopsi pun mudah. Mulai dari mengonsumsi makanan bernutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh, olahraga sesuai dengan waktu yang disarankan, manajemen stres, dan memiliki waktu tidur yang cukup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
"Iya, benar eyang baru saja meninggal di pukul 16.25 WIB. Jenazah masih di Medistra," ungkap Mia selaku manajer dari Titiek Puspa.
Titiek Puspa dikabarkan mengalami pecah pembuluh darah. Sebelum meninggal dunia, kondisinya memang sudah menurun dan sempat jatuh pingsan saat sedang menjalani syuting sebuah program TV swasta.
Baca juga: Titiek Puspa Meninggal Dunia
Menurut Petty Tunjungsari selaku anak pertama dari Titiek Puspa, Eyang mengalami perdarahan otak di bagian sebelah kiri kepala. Kondisinya serius dikarenakan usianya yang menginjak 87 tahun.
Mengenal lebih jauh mengenai pecah pembuluh darah
Dilansir dalam Heartology, sebanyak 1 dari 5 orang mengalami pecah pembuluh darah. Kondisi ini bisa terjadi tanpa peringatan dan berpotensi menjadi ancaman serius bagi kesehatan jantung dan otak kita.
Pecah pembuluh darah diartikan sebagai salah satu pembuluh darah di dalam tubuh mengalami ruptur atau pecah. Ini bukan sebuah kondisi tunggal, melainkan sekumpulan masalah medis yang dapat muncul di lokasi yang berbeda seperti otak, jantung, atau retina mata.
Pecahnya pembuluh darah sendiri diakibatkan berbagai hal. Mulai dari faktor gaya hidup, genetik, kondisi medis, trauma fisik, atau adanya kelainan pada struktur pembuluh darah itu sendiri.
Apa saja jenis-jenis pecah pembuluh darah?
Pembuluh darah pecah memiliki berbagai jenis. Telah diketahui bahwa almarhumah Titiek Puspa mengalami pecah pembuluh darah di bagian kepala kiri. Namun, belum dapat dipastikan jenis pasti dari pecah pembuluh darah tersebut.
Adapun beberapa jenis-jenis dari pecah pembuluh darah, antara lain:
1. Aneurisma otak
Aneurisma otak ini terjadi ketika dinding pembuluh darah di otak melemah, menyebabkan pembuluh tersebut membesar. Gejala yang muncul diantaranya adalah sakit kepala mendadak dan sangat parah, sering kali diiringi gejala lain seperti mual, kehilangan penglihatan, atau masalah berbicara.
2. Aneurisma aorta
Aneurisma aorta adalah di mana terjadi pembesaran pada aorta, arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Ketika aneurisma ini pecah, dapat menyebabkan perdarahan yang sangat berbahaya dan sering kali fatal.
Ketika ini terjadi, akan timbul berbagai gejala seperti rasa nyeri yang mendalam di dada, punggung, atau perut yang mungkin menyebar ke bagian tubuh lain, seperti rahang atau lengan.
3. Pendarahan retina
Perdarahan retina dapat terjadi ketika pembuluh darah di retina mata pecah, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Penyebab umum termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan trauma.
Pada jenis ini, gejalanya ditimbulkan mulai dari gangguan penglihatan yang mendadak, seperti bintik-bintik hitam, kabur, atau kehilangan penglihatan sebagian.
4. Jenis lainnya
Pecah pembuluh darah tak hanya berfokus pada otak, aorta, maupun retina. Ada pula jenis pembuluh darah pecah lainnya yang dapat terjadi di area tubuh lainnya, termasuk paru-paru (umumnya ditandai gejala batuk berdarah atau batuk kering yang disertai nyeri dada dan kesulitan bernapas) dan pada sistem pencernaan (perdarahan gastrointestinal).
Setiap kondisi ini disertai dengan gejala dan risiko yang berbeda, tergantung pada lokasi dan tingkat kerusakannya. Namun, pastikan ketika ada tanda-tanda gejala seperti yang sudah dijelaskan, sebaiknya untuk segera memeriksakan diri.
Apakah kita bisa menghindari pecah pembuluh darah?
Pecah pembuluh darah sejatinya tak bisa benar-benar dihindari sepenuhnya. Namun, sikap untuk tetap menjaga gaya hidup sehat tentunya sangat membantu dalam langkah preventif pencegahan.
Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, kamu dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang tercinta dari risiko pembuluh darah pecah. Mulailah dengan mengadopsi gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan rutin, dan konsultasikan kesehatan dengan dokter secara berkala.
Gaya hidup sehat yang bisa kamu adopsi pun mudah. Mulai dari mengonsumsi makanan bernutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh, olahraga sesuai dengan waktu yang disarankan, manajemen stres, dan memiliki waktu tidur yang cukup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)