FITNESS & HEALTH

Ajak Anak Bermain di Luar agar Berkeringat dan Ini Manfaatnya

Medcom
Sabtu 04 Maret 2023 / 11:10
Jakarta: Setelah Pandemi lambat laun mereda, sudah saatnya kita sebagai orang tua mengajak anak-anak untuk lebih sering beraktivitas di luar. Tujuannya agar mendapatkan pengalaman yang ia tidak dapatkan ketika hanya bermain gadget di rumah saja.

Ya, Pandemi memaksa kita untuk tetap berada di rumah, termasuk anak-anak. Alhasil, gadget menjadi satu-satunya solusi untuk menghilangkan kejenuhan di kala kita di rumah saja. Terbukti dari penelitian Kennedy dan Widnyana pada 2020, naiknya angka penggunaan media sosial yaitu 95% yang menyebabkan berkurangnya bermain di luar ruangan.

Padahal, lebih banyak anak melakukan aktivitas fisik, makin baik pula untuk kesehatan anak secara keseluruhan. Bahkan melakukan aktivitas fisik di luar dapat membantu melawan obesitas pada masa kanak-kanak dan penyakit kardiovaskular pada masa dewasa, termasuk bermain secara fisik di dalam ruangan dan bahkan di sekolah.

Generasi masa kini, dapat pula dikelompokkan menjadi Gen Z (lahir tahun 1995 - 2010) dan Gen Alpha (lahir tahun 2011-2025) banyak terlibat dalam aktivitas pasif karena terhubung dengan alat teknologi canggih atau gadget, sehingga minim aktivitas di luar ruangan. Penelitian menunjukkan, anak-anak di generasi tersebut di atas lebih memungkinkan mengalami kecemasan, depresi, perasaan tidak berdaya, dan gelisah. Salah satunya karena minimnya aktivitas bermain aktif yang dilakukan anak-anak.

"Salah satu aktivitas yang paling sering anak-anak lakukan adalah bermain dan berolahraga sehingga anak-anak bisa lebih gembira dan Momski tidak perlu takut terhadap bau dan keringat, karena Berkeringat Itu Asik!," ujar Andrico Immanuel, Brand Manager SoKlin Softener WINGS Group Indonesia saat mengadakan kampanye Berkeringat Itu Asik!.
 

Pentingnya Sensory Play


Menurut Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Keluarga sekaligus Praktisi Play Therapy, semua peralatan mahal dan mainan pabrikan tidak dapat menggantikan pengalaman keterlibatan langsung dengan alam (sensory processing). Saat di rumah saja, anak-anak tak bisa merasakan sensasi kilau sinar matahari melalui dedaunan atau air, suara dan gerakan tumbuhan serta pohon yang tertiup angin

"Mereka juga jarang melihat tampilan dan nuansa sarang laba-laba, pemandangan kupu-kupu, semut atau serangga lainnya. Kemungkinan imajinatif lumpur atau tumpukan pasir, perasaan dan sensasi yang terlibat dalam bermain dengan air atau tanah. Bermain di luar ruangan dan beraktivitas fisik menstimulasi hormon bahagia seperti dopamin, serotonin, oksitosin, dan endorfin," ujar Irma.

Padahal, menurut berbagai penelitian, berkeringat normal akan berdampak positif pada tumbuh kembang anak secara fisik dan mental. Penelitan dari Mayo Clinic menyebut manfaat berkeringat di antaranya mengeliminasi paparan BPA yang memiliki efek otak dan perilaku serta peningkatan tekanan darah.

"Berkeringat adalah metode alami tubuh untuk menghilangkan kadar logam berat dalam tubuh (Studi di China, 2016) - Mengeluarkan bakteri dari dalam tubuh (penelitian tahun 2015) dan meminimalisir kecemasan dan depresi (American Psychiatric Association)," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH