FITNESS & HEALTH
Sebanyak 6.500 Kasus Potensi HFMD, Kemenkes Imbau Waspada Penularan Saat Arus Balik Mudik
Aulia Putriningtias
Minggu 14 April 2024 / 18:05
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penularan penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 H/2024 M.
“Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita,” kata Juru Bicara Kemenkes dr. M Syahril, dilansir dari laman resmi Kemenkes.
Penularan penyakit ini tak boleh disepelekan. Tercatat, hampir 6.500 kasus HFMD hingga pekan ke-13 tahun 2024. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa.
Kasus HFMD pun sudah tercatat di beberapa daerah. Terbanyak ada di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat (2.119), disusul Banten (1.171), DI Yogyakarta (561), dan Jawa Tengah (464).

(Dehidrasi merupakan komplikasi yang sering terjadi akibat penyakit tangan kaki dan mulut. Luka seperti sariawan di dalam mulut dan tenggorokan akibat penyakit ini bisa menimbulkan nyeri. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
“Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” jelas dr. Syahril.
Kasus flu Singapura sendiri disebabkan karena infeksi Coxsackie Virus A16 (cox 16) dan enterovirus 71 (EV 71). Keduanya termasuk dalam kelompok virus RNA yang menyebabkan lesi pada telapak tangan, telapak kaki, dan mulut.
Pada arus balik mudik Lebaran, mobilitas para pemudik pun kembali padat. Ini kembali menjadi ajang rentannya tertular potensi risiko penularan HFMD.
Dr. Syahril mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik. Mulai dari mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin.
Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Mengingat potensi penularan HFMD ini tergolong cepat. Ini berlaku untuk semua, khususnya terhadap anak-anak.
Bagi para orang tua yang memiliki anak, terapkan hal-hal di atas, demi si kecil tidak mengalami kasus penularan HFMD. Namun, orang tua juga perlu menerapkan hal tersebut agar sama-sama sehat. Semoga membantu, Sobat Medcom!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
“Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita,” kata Juru Bicara Kemenkes dr. M Syahril, dilansir dari laman resmi Kemenkes.
Penularan penyakit ini tak boleh disepelekan. Tercatat, hampir 6.500 kasus HFMD hingga pekan ke-13 tahun 2024. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa.
Kasus HFMD pun sudah tercatat di beberapa daerah. Terbanyak ada di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat (2.119), disusul Banten (1.171), DI Yogyakarta (561), dan Jawa Tengah (464).

(Dehidrasi merupakan komplikasi yang sering terjadi akibat penyakit tangan kaki dan mulut. Luka seperti sariawan di dalam mulut dan tenggorokan akibat penyakit ini bisa menimbulkan nyeri. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
“Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” jelas dr. Syahril.
Kasus flu Singapura sendiri disebabkan karena infeksi Coxsackie Virus A16 (cox 16) dan enterovirus 71 (EV 71). Keduanya termasuk dalam kelompok virus RNA yang menyebabkan lesi pada telapak tangan, telapak kaki, dan mulut.
Pada arus balik mudik Lebaran, mobilitas para pemudik pun kembali padat. Ini kembali menjadi ajang rentannya tertular potensi risiko penularan HFMD.
Dr. Syahril mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik. Mulai dari mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin.
Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Mengingat potensi penularan HFMD ini tergolong cepat. Ini berlaku untuk semua, khususnya terhadap anak-anak.
Bagi para orang tua yang memiliki anak, terapkan hal-hal di atas, demi si kecil tidak mengalami kasus penularan HFMD. Namun, orang tua juga perlu menerapkan hal tersebut agar sama-sama sehat. Semoga membantu, Sobat Medcom!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)