FITNESS & HEALTH

Sempat Viral Picu Anemia Aplastik, Inilah Pendapat BPOM Soal Dampak Obat Sakit Kepala

Mia Vale
Senin 22 April 2024 / 14:05
Jakarta: Belum lama ini kita dikejutkan oleh berpulangnya seorang komedian Babe Cabita. Seperti kita tahu, Babe, begitu ia biasa disapa, meninggal dunia karena penyakit anemia aplastik yang dideritanya.

Bahkan, setelah stand up comedian ini meninggal, di media sosial X sempat viral mengenai unggahan foto mengenai dampak dari obat sakit kepala yang memicu terjadinya anemia aplastik ini.

Hal ini tentu menjadi sorotan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dan akhirnya Koordinator Humas BPOM, Eka Rosmalasari pun memberi komentar terkait masalah ini. Secara gamblang Eka menerangkan kalau penambahan efek samping risiko anemia aplastik pada 1 kasus per 1 juta pengguna, sudah sesuai. 

Menurutnya, meskipun kasusnya jarang terjadi di mana risiko anemia aplastik sebagai efek samping obat, tetap harus dicantumkan dalam kemasan. 
 

Harus cantumkan informasi lengkap



(Menanggapi perihal efek samping pada obat sakit kepala, PT Konimex buka suara. Pihaknya mengatakan bahwa penambahan keterangan mengenai efek samping risiko anemia aplastik adalah hasil dari proses registrasi obat dan telah sesuai ketentuan yang menyertai Nomor Izin Edar dari BPOM. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

"Penambahan efek samping risiko anemia aplastik sudah sesuai dengan persetujuan BPOM saat pendaftaran ulang (perpanjangan izin edar) pada 5 November 2020 berdasarkan hasil evaluasi dan kajian BPOM," jelas Eka, seperti yang telah dikutip dari berbagai sumber. 

Eka pun menambahkan dalam pemberian persetujuan izin edar obat, dipersyaratan, tercantum informasi lengkap yang berimbang, mengenai produk obat termasuk keamanan, khasiat, dan risiko efek samping obat.  

Jadi perihal mengenai efek samping dari obat sakit kepala merupakan ketetapan pemenuhan terhadap hak sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). 

Dengan kata lain, mengonsumsi obat bebas terbatas (lingkaran biru) dan diindikasikan untuk meringankan sakit kepala dan sakit gigi, aman dikonsumsi selama sesuai indikasi, dosis, aturan pakai, dan digunakan dalam jangka waktu pendek. Pada kemasan obat juga dicantumkan mengenai peringatan dan perhatian yang harus dipatuhi penggunanya.
 

Sudah sesuai BPOM


Menanggapi perihal efek samping pada obat sakit kepala, PT Konimex buka suara. Pihaknya mengatakan bahwa penambahan keterangan mengenai efek samping risiko anemia aplastik adalah hasil dari proses registrasi obat dan telah sesuai ketentuan yang menyertai Nomor Izin Edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kami (Paramex) sudah mencantumkan informasi aturan pakai, dosis yang sesuai dengan peraturan BPOM pada kemasan, yakni hanya untuk penggunaan sakit kepala dan sakit gigi yang tentunya diminum bila ada gejala tersebut dan bisa dihentikan setelah gejala hilang. Jadi, aman dikonsumsi asal sesuai dosis anjuran," jelas Rachmadi Joesoef, Chief Executive Officer PT Konimex.
 

Penyakit autoimun


Terkait anemia aplastik, Eka menjelaskan kalau sebenarnya merupakan gangguan pembentukan sel darah yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, kondisi autoimun, faktor genetik, kemoterapi, atau penggunaan obat. 

"Meskipun dalam kemasan dicantumkan efek samping risiko anemia aplastik, sampai saat ini tidak ada laporan terjadinya efek samping tersebut baik data Indonesia (e-MESO BPOM) maupun WHO," aku Eka. 

Satu lagi yang harus diperhatikan oleh masyarakat, belilah obat-obat di tempat resmi, seperti apotek, toko obat berizin, atau fasilitas pelayanan kesehatan

Kalaupun ingin beli secara online, pastikan obat diperoleh melalui toko resmi atau apotek yang telah memiliki izin Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH