FITNESS & HEALTH

Hati-hati, 5 Makanan dan Minuman Ini Bisa Memengaruhi Pengobatan

Mia Vale
Kamis 06 April 2023 / 07:00
Jakarta: Saat menjalani pengobatan, kadang kita mengabaikan asupan yang seharusnya dikonsumsi. Hal ini bisa jadi karena kita tidak tahu kalau ada beberapa jenis makanan yang dapat memengaruhi cara kerja obat. Ya, beberapa makanan favoritmu mungkin dapat mengganggu keefektifan obat.

Selain alasan ketidaktahuan, bisa juga karena banyak obat tidak mencantumkan peringatan pada labelnya. Misal, obat-obatan untuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, depresi dan bahkan antibiotik, semuanya dapat ditumpulkan oleh bahan kimia dalam makanan. 

Nah, selain memerhatikan anjuran dokter mengenai jadwal minum obat, yang harus kamu ketahui lainnya adalah tentang interaksi obat dengan makanan yang dikonsumsi pada waktu bersamaan. Mengutip dari laman Daily Mail, berikut jenis makanan yang bisa berpengaruh pada pengobatan, seperti:
 

Licorice

Licorice mengandung glycyrrhizin, senyawa tumbuhan, yang dapat merangsang pelepasan hormon stres kortisol yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Obat lain yang dapat berhenti bekerja dengan benar termasuk kortikosteroid, biasanya diresepkan untuk pasien asma. 

Licorice bertindak dengan memblokir enzim yang akan memecah dan menghilangkan obat dari sistem, yang mengarah ke tingkat yang lebih tinggi dan meningkatkan efek yang ditimbulkannya. Ini dapat meningkatkan beberapa efek samping, termasuk jerawat, kelemahan otot, dan kulit tipis yang mudah memar.
 

Jeruk bali merah

Sering disebut sebagai penguat sistem kekebalan tubuh atau minuman penurun kolesterol. Tetapi buah asam ini sebenarnya bisa membuat statin yang dikonsumsi oleh jutaan pasien yang berisiko penyakit jantung menjadi kurang efektif atau bahkan beracun. 

Jika seseorang mengonsumsi jeruk bali sebelum minum obat, maka senyawa dalam minuman tersebut akan mengikat enzim dan menghentikannya bekerja. Jeruk bali juga dapat mengganggu obat penghambat saluran kalsium yang digunakan oleh pasien tekanan darah. Obat ini bekerja dengan mengendurkan otot di dinding arteri untuk membantu menurunkan tekanan darah.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Suplemen herbal

St John's wort diambil sebagai suplemen dalam teh dan tablet dan ada beberapa bukti dapat mengobati depresi dan gejala menopause. Tetapi para ahli memperingatkan bahwa jika diminum dengan obat yang salah, itu dapat memicu komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa. 

Suplemen ini terkadang digunakan oleh orang dengan depresi ringan hingga sedang untuk membantu meringankan perasaan mereka. Tetapi, dokter mengatakan bahwa ketika diminum dengan obat anti-depresan dapat menyebabkan terlalu banyak hormon perasaan-baik seperti serotonin yang dilepaskan ke sistem saraf, sehingga dapat merangsang sistem secara berlebihan. Bahkan, dalam kasus yang serius dapat menyebabkan kejang, agitasi, kebingungan, dan kekakuan otot. 

Dokter memperingatkan, jika suplemen ini digunakan dengan obat pengencer darah, dapat menyebabkan risiko perdarahan yang lebih tinggi. Bila seseorang menggunakan suplemen ginkgo biloba senyawa di dalamnya, bisa menyebabkan darah menjadi lebih encer. Hal ini meningkatkan risiko seseorang yang sedang menjalani pengobatan menderita perdarahan, kata petugas medis.
 

Keju yang kuat

Keju Swiss dan parmesan mungkin menjadi favorit untuk ditaburkan di atas spaghetti carbonara. Tetapi dokter memperingatkan bahwa orang yang memakai bentuk antidepresan yang kurang umum disebut monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) harus menghindarinya sepenuhnya. Pasalnya, hal ini menyebabkan tingkat yang sangat tinggi di otak dan seperti St John's Wort, keju ini juga dapat menempatkan orang pada risiko 'sindrom serotonin' yang mengancam jiwa.
 

Teh hijau

Teh hijau sering disebut-sebut memiliki manfaat kesehatan seperti fungsi otak yang lebih baik, risiko diabetes yang lebih rendah, dan bahkan umur yang lebih panjang. Tetapi, pasien yang sedang menjalani pengobatan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi harus berpikir dua kali sebelum mengonsumsi minuman tersebut. 

Obat pengencer darah warfarin (Coudamin) bekerja dengan mengurangi produksi faktor pembekuan darah di hati. Tetapi ketika seseorang minum teh hijau, vitamin K dalam minuman tersebut dapat memiliki efek sebaliknya sehingga pasien berisiko terus mengalami pembekuan darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH