FEATURE
Bangkit dari PHK, Kedai Ini Kini Beromzet Jutaan Rupiah Per Harinya
Raka Lestari
Selasa 08 Desember 2020 / 11:16
Jakarta: Berbekal pengalaman bekerja di restoran dan hotel sebelum dirumahkan akibat pandemi covid-19, lima pemuda di Palembang membuat gerai yang menyediakan makanan khas dari berbagai negara di dunia.
Aneka ragam makanan dan minuman khas Thailand, Spanyol, Afrika, Jepang, Amerika Serikat, Mexico, Malaysia, dan juga tak ketinggalan khas Indonesia.
Dengan harga yang cukup terjangkau yaitu sekitar Rp15.000 - Rp26.000, gerai ini mendapat respons positif dari masyarakat terutama di kalangan anak muda kota Palembang.
Tak pelak dari yang tadinya korban PHK atau dirumahkan dari tempat mereka bekerja kini kelimanya mampu meraup pundi rupiah hingga jutaan rupiah per harinya.
Para pengelola gerai ini pun sangat memerhatikan protokol kesehatan. Diantaranya mereka selalu menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak diantara para pembeli. Wahyu Hisayat, sebagai salah satu penggagas gerai ini menceritakan pengalamannya.
“Sebenarnya kita berlima itu memang korban dari PHK dan kita bingung mau kerja di manapun tidak ada lowongan pekerjaan. Dan kita memang backgroundnya dari salah satu universitas di Palembang di bidang perhotelan. Jadi kita memutuskan untuk membuat usaha ya makanan dari berbagai negara itu tadi,” tutur Wahyu.
Dari situ, Wahyu dan kelima temannya yang memang lulusan perhotelan mulai merintis gerai kuliner. Dan memang mereka berlima sudah mengerti betul masakan khas dari berbagai negara yang disajikan dalam gerai milik mereka.
“Awalnya sih dilatarbelakangi karena covid-19 kan ada pembatasan berskala dari pemerintah. Jadi banyak orang, khususnya di kota Palembang tidak bisa melaksanakan kegiatan wisata ke luar negeri. Oleh karena itu kita ingin menghadirkan suatu restoran yang bisa menyajikan makanan dari berbagai negara di dunia,” cerita Wahyu.
Pada awal membuka gerai makanannya tersebut, Wahyu dan teman-temannya mengaku sempat mengalami kesulitan di bagian finansial. “Dan memang suka tidak suka, kita harus mewujudkannya karena memang salah satu mimpi kita berlima itu membuka usaha. Dan akhirnya mungkin pandemi ini menjadi salah satu jawabannya, kita membuat usauha ini,” jelas Wahyu.
Wahyu dan teman-temannya membuka gerai makanan dari berbagai negara ini sejak bulan Oktober sehingga saat ini sudah berdiri sekitar 1,5 bulan.
“Respons pembeli sejauh ini cukup positif karena mereka banyak yang datang ke sini memang sudah pernah ke beberapa negara yang ada di menu kita. Jadi mereka bilang menu kita itu menyerupai dan hampir sama seperti negara asalnya,” kata Wahyu.
Dengan modal sekitar Rp40 juta, Wahyu dan teman-temannya kini berhasil mendapatkan keuntungan jutaan rupiah setiap harinya.
“Saran dan motivasi untuk mereka yang mungkin juga terkena PHK untuk ayo bangkit, semangat membuka bisnis kuliner. Menurut saya pribadi, sukses itu kan banyak caranya jadi kita bisa cari beberapa alternatif lain untuk kita bisa tetap survive di kala pandemi ini,” ujar Wahyu.
Ia juga menambahkan, “Jadi jangan pernah patah semangat, buat kalian semua pemuda di Indonesia harus tetap semangat dan stay positive karena ketika kalau kita berani memulai Insyaallah kita akan mendapatkan hasilnya di kemudian hari. High risk dan high return,” tutup Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Aneka ragam makanan dan minuman khas Thailand, Spanyol, Afrika, Jepang, Amerika Serikat, Mexico, Malaysia, dan juga tak ketinggalan khas Indonesia.
Dengan harga yang cukup terjangkau yaitu sekitar Rp15.000 - Rp26.000, gerai ini mendapat respons positif dari masyarakat terutama di kalangan anak muda kota Palembang.
Tak pelak dari yang tadinya korban PHK atau dirumahkan dari tempat mereka bekerja kini kelimanya mampu meraup pundi rupiah hingga jutaan rupiah per harinya.
Para pengelola gerai ini pun sangat memerhatikan protokol kesehatan. Diantaranya mereka selalu menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak diantara para pembeli. Wahyu Hisayat, sebagai salah satu penggagas gerai ini menceritakan pengalamannya.
Menjadi korban PHK, lalu memutuskan untuk membuka bisnis kuliner
“Sebenarnya kita berlima itu memang korban dari PHK dan kita bingung mau kerja di manapun tidak ada lowongan pekerjaan. Dan kita memang backgroundnya dari salah satu universitas di Palembang di bidang perhotelan. Jadi kita memutuskan untuk membuat usaha ya makanan dari berbagai negara itu tadi,” tutur Wahyu.
Dari situ, Wahyu dan kelima temannya yang memang lulusan perhotelan mulai merintis gerai kuliner. Dan memang mereka berlima sudah mengerti betul masakan khas dari berbagai negara yang disajikan dalam gerai milik mereka.
“Awalnya sih dilatarbelakangi karena covid-19 kan ada pembatasan berskala dari pemerintah. Jadi banyak orang, khususnya di kota Palembang tidak bisa melaksanakan kegiatan wisata ke luar negeri. Oleh karena itu kita ingin menghadirkan suatu restoran yang bisa menyajikan makanan dari berbagai negara di dunia,” cerita Wahyu.
Tantangan yang ditemukan oleh Wahyu dan teman-temannya
Pada awal membuka gerai makanannya tersebut, Wahyu dan teman-temannya mengaku sempat mengalami kesulitan di bagian finansial. “Dan memang suka tidak suka, kita harus mewujudkannya karena memang salah satu mimpi kita berlima itu membuka usaha. Dan akhirnya mungkin pandemi ini menjadi salah satu jawabannya, kita membuat usauha ini,” jelas Wahyu.
Wahyu dan teman-temannya membuka gerai makanan dari berbagai negara ini sejak bulan Oktober sehingga saat ini sudah berdiri sekitar 1,5 bulan.
“Respons pembeli sejauh ini cukup positif karena mereka banyak yang datang ke sini memang sudah pernah ke beberapa negara yang ada di menu kita. Jadi mereka bilang menu kita itu menyerupai dan hampir sama seperti negara asalnya,” kata Wahyu.
Dengan modal sekitar Rp40 juta, Wahyu dan teman-temannya kini berhasil mendapatkan keuntungan jutaan rupiah setiap harinya.
Pesan Wahyu untuk korban PHK yang ingin membuka usaha
“Saran dan motivasi untuk mereka yang mungkin juga terkena PHK untuk ayo bangkit, semangat membuka bisnis kuliner. Menurut saya pribadi, sukses itu kan banyak caranya jadi kita bisa cari beberapa alternatif lain untuk kita bisa tetap survive di kala pandemi ini,” ujar Wahyu.
Ia juga menambahkan, “Jadi jangan pernah patah semangat, buat kalian semua pemuda di Indonesia harus tetap semangat dan stay positive karena ketika kalau kita berani memulai Insyaallah kita akan mendapatkan hasilnya di kemudian hari. High risk dan high return,” tutup Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)