FAMILY
Selamatkan Diri dari Hubungan Toksik dengan 7 Langkah Ini
Fatha Annisa
Sabtu 12 Oktober 2024 / 14:51
Jakarta: Mempertahankan hubungan yang tidak sehat atau hubungan toksik (toxic relationship) dapat berdampak buruk pada diri sendiri. Meskipun sulit, cobalah keluar dari hubungan seperti ini.
Hubungan toksik sering kali berakar dari trauma yang dialami di masa lalu. Pengalaman traumatis di masa kanak-kanak dapat memengaruhi otak sehingga individu rentan terhadap hubungan yang tidak sehat di kemudian hari.
Keluar dari ikatan yang merugikan seperti ini bukanlah hal mudah. Bahkan orang yang sudah berhasil keluar pun berpotensi kembali lagi. Namun, Sobat Medcom harus tetap berusaha dan bertekad keluar dari hubungan ini demi kebahagiaan diri sendiri.
Tidak perlu khawatir, Medcom.id sudah merangkum langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk keluar dari hubungan toksik. Berikut ini cara keluar dari relationship toxic:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(WAN)
Hubungan toksik sering kali berakar dari trauma yang dialami di masa lalu. Pengalaman traumatis di masa kanak-kanak dapat memengaruhi otak sehingga individu rentan terhadap hubungan yang tidak sehat di kemudian hari.
Keluar dari ikatan yang merugikan seperti ini bukanlah hal mudah. Bahkan orang yang sudah berhasil keluar pun berpotensi kembali lagi. Namun, Sobat Medcom harus tetap berusaha dan bertekad keluar dari hubungan ini demi kebahagiaan diri sendiri.
Tidak perlu khawatir, Medcom.id sudah merangkum langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk keluar dari hubungan toksik. Berikut ini cara keluar dari relationship toxic:
Baca juga: Mengintip Faktor yang Bikin Situationship: Hubungan Tanpa Status Makin Lumrah |
1. Akui Permasalahan
Langkah pertama adalah mengakui adanya masalah dalam hubungan. Hindari menyangkal perasaan atau kenyataan bahwa memang ada yang tidak beres dalam hubungan, pasangan Anda, atau justru diri sendiri.2. Bicaralah dengan Orang yang Bersangkutan
Komunikasikan dengan jelas kepada pasangan tentang perasaan dan kekhawatiran Anda. Gunakan pernyataan "Saya merasa" untuk menghindari sikap defensif. Ekspresikan keinginan Anda untuk menyelesaikan masalah bersama, tetapi tegaskan batasan yang sehat.3. Carilah Dukungan dari Orang Lain
Hubungi teman, keluarga, atau ahli kesehatan mental terpercaya untuk mendapatkan dukungan emosional dan bimbingan. Mereka dapat memberikan perspektif dari luar, serta membantu mengambil langkah selanjutnya.4. Tetapkan Batasan Jelas
Tentukan batas-batas yang tidak dapat dilanggar oleh pasangan. Beri tahu mereka tentang perilaku yang tidak dapat diterima dan konsekuensi jika mereka melanggar batas tersebut. Batasan ini akan melindungi kesejahteraan Anda dan menciptakan ruang yang lebih sehat dalam hubungan.Baca juga: 5 Tanda Kamu Berada dalam Pernikahan yang Bahagia |
5. Fokus pada Perawatan Diri
Prioritaskan kesejahteraan fisik dan emosional Anda. Terlibatlah dalam aktivitas yang membuat bahagia, habiskan waktu bersama orang-orang yang mendukung, dan jangan ragu meminta bantuan profesional jika diperlukan. Perawatan diri sangat penting untuk membangun kembali rasa percaya diri dan harga diri.6. Rencanakan Keluar
Jika semua upaya untuk memperbaiki hubungan gagal, mungkin perlu mempertimbangkan untuk mengakhirinya. Buat rencana keselamatan yang mencakup cara memberi tahu pasangan, mengumpulkan barang-barang Anda, dan mencari tempat berlindung yang aman jika diperlukan.7. Maafkan Diri Sendiri
Memaafkan diri sendiri atas keterlibatan dalam hubungan toksik sangat penting untuk penyembuhan. Pahami bahwa Anda adalah korban dan bahwa Anda berhak menjalani kehidupan yang lebih baik. Pengampunan membebaskan Anda dari rasa bersalah dan memungkinkan Anda untuk bergerak maju.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)