FAMILY

Anak Candu Gadget sejak Dini Bisa Sebabkan Terkena Autisme Virtual

Antara
Rabu 16 April 2025 / 11:08
Jakarta: Anak usia 1-3 tahun yang sering menggunakan gadget secara berlebihan bisa menyebabkan pola perilaku yang mirip autisme, lebih tepatnya autisme virtual. Hal itu dikatakan Dokter spesialis anak dr. Amanda Soebadi, Sp.A, Subsp.Neuro.(K), M.Med.

"Ini istilah betulan yang ada di literatur, pola perilakunya (anak usia 1-3 tahun yang kecanduan gadget) mirip autisme," kata dokter spesialis anak lulusan FK UI ini dalam webinar.

Autisme virtual menyebabkan anak mengalami gangguan kesulitan komunikasi sosial, perilaku repetitif dan perilaku yang tidak lazim. Meskipun intensitas gejala autisme virtual bisa sampai memenuhi kriteria diagnosis autisme, namun, ia berbeda dengan autisme.

Jika paparan gawai dikurangi, gejala bisa membaik secara cepat, seperti kontak mata saat berkomunikasi dan menunjukkan ekspresi wajah. Dokter Amanda menambahkan bahwa anak usia 1-3 tahun yang terpapar gawai bisa mengalami kekurangan pengalaman komunikasi dan pengalaman sosial yang sebenarnya.

Baca juga: 5 Tips Komunikasi dengan Pengidap Autisme

"Dia bisa menunjukkan perilaku autisme kalau misalnya dipanggil tidak merespons, kontak matanya kurang, ekspresi wajah kurang atau tidak sesuai. Itu karena kurang atau salah stimulasi," ujar dr. Amanda.

Jika anak dengan autisme virtual menunjukkan perubahan setelah mengurangi penggunaan gawai, kondisi yang berbeda terjadi pada anak dengan autisme. Dia memiliki preferensi terhadap sifat berulang yang ada pada permainan gadget, sehingga bisa memuaskan kecenderungan keinginan melakukan hal yang berulang atau repetitif.

"Meskipun penggunaan gawai sudah dikurangi, sifat autistik tersebut tetap ada," ucap dr. Amanda.

"Perilaku autistik masih akan tetap ada walau gadget itu sebagai faktor lingkungan bukan sebagai modifier (pengubah). Bisa saja anak dengan autisme ini mungkin perilaku ada perbaikan sedikit, tapi, sifat autistik masih akan tetap ada," kata dr. Amanda.

Lebih lanjut, dr. Amanda juga mengatakan faktor genetik berperan penting sebagai penyebab autisme. Seseorang memiliki risiko sembilan kali lebih besar ketika dia memiliki saudara kandung yang mengalami gangguan spektrum autisme (GSA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH