FAMILY
Tantangan Chelsea Olivia Menjadi Seorang Ibu, Pernah Stres karena Hal Ini
Elang Riki Yanuar
Minggu 02 Juni 2024 / 17:00
Jakarta: Menjadi seorang ibu dan istri tak pernah mudah. Hal itu pula yang dialami aktris Chelsea Olivia.
Chelsea bahkan mengaku pernah dilanda stres ketika hamil dan melahirkan anak keduanya. Apalagi dia menjalani momen itu ketika pandemi covid-19 masih melanda Indonesia.
"Pada saat COVID-19, itu stres banget. Karena tak ada satu pun keluarga yang bisa membantu. Beruntung, Glenn sebagai suami sangat memberikan support," kata Chelsea Olivia di Jakarta.
Dukungan orang-orang terdekat seperti keluarga diakui Chelsea menjadi faktor kunci menghadapi tantangan itu. Dia merasa beruntung karena sang suami, Glenn Alinsky selalu hadir memberikan dukungan dan perhatiannya.
"Hamil Dante, aku mual sampai 7 bulan, pas setelah melahirkan lagi covid delta. Pada saat melahirkan itu tidak ada keluarga di samping aku, satu-satunya cuma Glenn. Dia luar biasa banget karena selalu ada di sisi aku," kenang Chelsea.
Pentingnya kehadiran dukungan terhadap sesama kaum ibu itulah yang membuat Chelsea turut menggaungkan kampanye Share The Care. Kampanye ini mengingatkan pentingnya perhatian terhadap para ibu.
"Para Ibu merasakan tekanan lebih besar dibandingkan sepuluh tahun lalu. Gerakan ini hadir pada saat para ibu sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitar mereka lebih dari sebelumnya," kata Grace Devina selaku Marketing Leaders Philips Indonesia.

Dalam penelitian baru mengungkapkan dua dari tiga ibu (61%) hanya memiliki waktu satu jam atau kurang dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sekitar setengah dari para ibu (44%) merasa kesulitan untuk melakukan segalanya dengan lebih dari sepertiga (37%) memiliki kekhawatiran tentang kesehatan dan kebahagiaan mereka secara keseluruhan.
"Sebagian besar para ibu mengatakan jika kesehatan dan kebahagiaan para ibu memiliki dampak terhadap kemampuan mereka untuk merawat bayi dari waktu ke waktu. Hal ini mengungkapkan bahwa para ibu akan dapat merawat dengan baik, ketika mereka juga memiliki waktu untuk merawat diri mereka sendiri," paparnya.
Kurangnya istirahat juga memiliki peran besar dalam mempengaruhi perasaan para ibu. Melihat hal itu, gerakan ini coba meningkatkan kesadaran dan mendorong keluarga, teman, dan support system lainnya, untuk turut serta membantu para ibu.
"Ibu adalah sumber kehidupan,terutama di masyarakat Indonesia. Namun sesungguhnya mereka kerap kali merasa berada di bawah tekanan, yang semakin hari, semakin meningkat. Oleh karena itu, mereka perlu tahu bahwa tidak apa-apa untuk meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri, dan hal itu memiliki dampak yang baik untuk ibu maupun bayi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Chelsea bahkan mengaku pernah dilanda stres ketika hamil dan melahirkan anak keduanya. Apalagi dia menjalani momen itu ketika pandemi covid-19 masih melanda Indonesia.
"Pada saat COVID-19, itu stres banget. Karena tak ada satu pun keluarga yang bisa membantu. Beruntung, Glenn sebagai suami sangat memberikan support," kata Chelsea Olivia di Jakarta.
Dukungan orang-orang terdekat seperti keluarga diakui Chelsea menjadi faktor kunci menghadapi tantangan itu. Dia merasa beruntung karena sang suami, Glenn Alinsky selalu hadir memberikan dukungan dan perhatiannya.
"Hamil Dante, aku mual sampai 7 bulan, pas setelah melahirkan lagi covid delta. Pada saat melahirkan itu tidak ada keluarga di samping aku, satu-satunya cuma Glenn. Dia luar biasa banget karena selalu ada di sisi aku," kenang Chelsea.
baca juga: Cara Chelsea Olivia dan Glenn Lindungi Anak dari Bakteri |
Pentingnya kehadiran dukungan terhadap sesama kaum ibu itulah yang membuat Chelsea turut menggaungkan kampanye Share The Care. Kampanye ini mengingatkan pentingnya perhatian terhadap para ibu.
"Para Ibu merasakan tekanan lebih besar dibandingkan sepuluh tahun lalu. Gerakan ini hadir pada saat para ibu sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitar mereka lebih dari sebelumnya," kata Grace Devina selaku Marketing Leaders Philips Indonesia.

Dalam penelitian baru mengungkapkan dua dari tiga ibu (61%) hanya memiliki waktu satu jam atau kurang dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sekitar setengah dari para ibu (44%) merasa kesulitan untuk melakukan segalanya dengan lebih dari sepertiga (37%) memiliki kekhawatiran tentang kesehatan dan kebahagiaan mereka secara keseluruhan.
"Sebagian besar para ibu mengatakan jika kesehatan dan kebahagiaan para ibu memiliki dampak terhadap kemampuan mereka untuk merawat bayi dari waktu ke waktu. Hal ini mengungkapkan bahwa para ibu akan dapat merawat dengan baik, ketika mereka juga memiliki waktu untuk merawat diri mereka sendiri," paparnya.
Kurangnya istirahat juga memiliki peran besar dalam mempengaruhi perasaan para ibu. Melihat hal itu, gerakan ini coba meningkatkan kesadaran dan mendorong keluarga, teman, dan support system lainnya, untuk turut serta membantu para ibu.
"Ibu adalah sumber kehidupan,terutama di masyarakat Indonesia. Namun sesungguhnya mereka kerap kali merasa berada di bawah tekanan, yang semakin hari, semakin meningkat. Oleh karena itu, mereka perlu tahu bahwa tidak apa-apa untuk meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri, dan hal itu memiliki dampak yang baik untuk ibu maupun bayi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)