FAMILY

Mengenal Toilet Training 3 Hari: Cara, Tips, dan Manfaatnya untuk Anak

Medcom
Kamis 21 Agustus 2025 / 10:15
Jakarta: Toilet training tiga hari adalah konsep dari program Diaper Free Toddlers oleh Julie Fellom pada 2006. Sejak saat itu, para ahli ikut menggembangkan pelatihan toilet.

Salah satu yang mengembangkan pelatihan ini adalah Lora Jensen yang memodifikasi dan mengembangkan pendekatan ini untuk fokus pada pelatihan singkat dan intensif untuk mencapai kemajuan yang signifikan, bukan hanya ingin mencapai keberhasilan itu dalam waktu 3 hari saja.
 

Bagaimana metode toilet training tiga hari ini bekerja?


Toilet training tiga hari ini membutuhkan komitmen dan fokus. Metode ini dikenal dengan istilah 'tanpa celana dalam' yang berarti selama anak belajar pelatihan toilet selama tiga hari pertama.

Anak harus telanjang di bagian bawah tubuhnya setiap kali berada di rumah dan mengenakan celana dalam longgar tanpa apa pun di bawahnya saat berada di luar rumah. Namun, saat tidur malam atau tidur siang orang tua bisa memakaikan celana atau popok untuk anaknya.

Baca juga: 5 Cara Efektif Mempersiapkan Toilet Training Anak dalam 3 Hari

Selama tiga hari tersebut, selalu ajak anak ke toilet setiap 15 menit sekali. Metode ini juga bisa dibantu dengan orang tua yang memberi anak banyak air, susu, dan jus. Karena penambahan cairan ke tubuh adalah cara terpenting untuk mendorong anak agar buang air.

Tidak mengenakan celana dalam atau popok ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak tentang apa yang terjadi pada tubuh mereka.

Namun, pasti akan terjadi masalah atau anak tidak keburu untuk ke toilet, hal ini tidak apa-apa karena berguna untuk memberitahu bagaimana tubuh anak bekerja. Orang tua juga tidak boleh menyalahkan atau menghukum anak.
 

Manfaat toilet training 3 hari


Berikut para ahli memberi 5 manfaat dari pelatihan toilet selama tiga hari:

1. Metode ini dapat menjadi cara yang efektif untuk memulai proses toilet training, bahkan jika ada beberapa kendala.

2. Dengan pendekatan ini, waktu dan frustasi yang biasanya diperlukan untuk melatih toilet selama berbulan-bulan dapat dihemat.

3. Anak akan merasa bangga dengan pencapaian dan kemandiriannya, serta orang tua dapat menghemat uang dan lebih ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan popok sekali pakai.

4. Tidak perlu memberikan hadiah untuk mendorong anak menggunakan toilet.

5. Membuat pelatihan menjadi menyenangkan dapat membantu menarik minat anak yang awalnya menolak.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH